Jakarta, EKOIN.CO – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) selaku pemegang saham PT Bank Syariah Nasional (BSN) menyatakan belum memiliki rencana membawa anak usahanya itu melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat.
Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, mengungkapkan bahwa pihaknya akan menunggu perkembangan kinerja bank terlebih dahulu. “Kita lihat nanti, kan masih baru akuisisi, baru mau spin-off. Ya IPO menurut saya juga lihat 2-3 tahun kinerja lah ya,” kata Nixon dalam Media Gathering BTN, seperti dikutip dari pemberitaan tersebut.
Selanjutnya, Nixon menjelaskan bahwa fokus utama saat ini adalah menyelesaikan proses pemisahan unit usaha syariah (spin-off) dan memperkuat modal dasar bank. Sejalan dengan itu, BTN berkomitmen untuk menginjeksi modal segar sebesar Rp 6,5 triliun ke dalam BSN.
Selain itu, ia merinci sumber-sumber modal awal BSN pasca spin-off. Pertama, adalah kas sebesar Rp 1,6 triliun yang sudah tercatat. Kemudian, sekitar Rp 4 triliun berasal dari rekening antar kantor (RAK) yang merupakan modal awal pembentukan Unit Usaha Syariah (UUS) dua dekade lalu. “Sisanya, tambahan setoran modal sekitar Rp 1-1,5 triliun yang akan disuntikkan nanti usai spin off,” tambahnya.
Dengan tambahan modal tersebut, Nixon memproyeksikan Capital Adequacy Ratio (CAR) BSN akan terjaga pada kisaran 18-20 persen. Tidak hanya itu, aset BSN juga diperkirakan akan membengkak hingga sekitar Rp 68-Rp 70 triliun pada November 2025 mendatang.
Sementara itu, proses spin-off unit usaha syariah BTN ke dalam PT Bank Syariah Nasional ditargetkan akan sepenuhnya selesai pada akhir Oktober atau awal November tahun ini. Sebelumnya, PT Bank Victoria Syariah (BVIS) telah secara resmi menyetujui perubahan namanya menjadi PT Bank Syariah Nasional dalam suatu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang juga menyepakati susunan direksi baru. Perubahan ini merupakan bagian dari strategi menggunakan BVIS sebagai perusahaan cangkang (shell company) untuk transformasi BTN Syariah menjadi bank umum syariah yang berdiri sendiri.



























