DENPASAR EKOIN.CO – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui program BNI Berbagi telah mengerahkan bantuan tanggap darurat. Bantuan ini ditujukan untuk membantu para korban banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Bencana yang terjadi sejak Selasa malam, 9 September 2025, telah menyebabkan banyak warga kehilangan tempat tinggal dan kebutuhan pokok. Oleh karena itu, BNI memfokuskan bantuannya pada distribusi kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak.
Bantuan yang disalurkan mencakup beragam kebutuhan mendesak yang sangat vital bagi kelangsungan hidup para korban. Kebutuhan tersebut meliputi pakaian untuk wanita, pria, dan anak-anak. Selain itu, ada juga pakaian dalam wanita, pembalut, makanan instan, air minum, susu, serta telur. Bantuan ini dipilih berdasarkan kebutuhan mendesak yang dilaporkan oleh tim lapangan. Proses distribusi akan diprioritaskan di daerah-daerah yang paling parah terdampak dan telah berstatus darurat bencana.
Distribusi bantuan akan menjangkau berbagai wilayah, termasuk Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Klungkung, Jembrana, Tabanan, dan Gianyar di Bali. Selain itu, bantuan juga akan dikirimkan ke Kabupaten Nagekeo di NTT. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada tingkat keparahan dampak bencana, di mana akses sering kali terputus dan pasokan kebutuhan sehari-hari menjadi sangat terbatas.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menegaskan komitmen bank untuk selalu hadir di tengah masyarakat, terutama di saat-saat sulit seperti ini. Okki mengatakan, “Seluruh barang bantuan disiapkan untuk segera didistribusikan kepada para korban yang tengah menghadapi situasi sulit akibat terputusnya akses dan terbatasnya pasokan kebutuhan sehari-hari.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa BNI tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga berupaya agar bantuan tersebut sampai dengan cepat dan tepat sasaran.
Okki menjelaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan. BNI berharap bantuan ini dapat meringankan beban para korban dan memenuhi kebutuhan mendesak mereka di tengah situasi darurat. Bantuan ini adalah wujud dari kepedulian BNI terhadap masyarakat yang terkena musibah, mencerminkan peran BNI sebagai bagian integral dari bangsa.
Okki juga menyampaikan harapannya agar bantuan yang disalurkan dapat segera meringankan beban saudara-saudara yang tengah menghadapi situasi darurat. “Kami berharap bantuan ini bisa segera meringankan beban saudara-saudara kita yang tengah menghadapi situasi darurat dan membutuhkan dukungan nyata,” tegas Okki. Lebih dari sekadar bantuan materi, BNI juga berharap inisiatif ini dapat memberikan dorongan moral bagi masyarakat yang terdampak untuk bangkit dan kembali pulih dari musibah banjir bandang tersebut.
Bantuan Tepat Sasaran dan Skala Prioritas
Fokus BNI dalam menyalurkan bantuan pada kebutuhan mendesak merupakan langkah strategis yang tepat. Ketika sebuah bencana terjadi, kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan pakaian adalah hal paling utama yang diperlukan korban. Dengan menyediakan barang-barang tersebut, BNI membantu memastikan bahwa para korban dapat bertahan hidup dan mendapatkan sedikit kenyamanan di tengah kesulitan. Prioritas distribusi di daerah-daerah yang paling parah terdampak juga menunjukkan efisiensi dan empati.
Tim lapangan BNI bekerja sama dengan pihak berwenang di lokasi bencana untuk memastikan distribusi berjalan lancar. Koordinasi yang baik sangat penting untuk menghindari penumpukan bantuan di satu tempat sementara daerah lain tidak mendapatkan apa pun. BNI juga memperhatikan kebutuhan spesifik, seperti pakaian dalam wanita dan pembalut, yang sering kali terlupakan dalam penyaluran bantuan massal. Perhatian terhadap detail ini menunjukkan bahwa BNI benar-benar memahami kebutuhan korban.
Komitmen Sosial dan Lingkungan BNI
Bantuan tanggap darurat ini adalah bagian dari komitmen BNI yang lebih luas dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program ini mencakup berbagai inisiatif, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga lingkungan. BNI menyadari bahwa sebagai entitas bisnis, mereka memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Melalui program TJSL, BNI berupaya menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Kegiatan tanggap darurat bencana ini juga sejalan dengan semangat kolaborasi. BNI tidak bisa bekerja sendiri. Bekerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga sosial, dan relawan setempat adalah kunci untuk memastikan bantuan sampai ke tangan yang tepat. Okki Rushartomo juga menekankan pentingnya sinergi ini dalam menghadapi bencana alam. Sinergi ini mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Bantuan yang disalurkan BNI ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga menjadi motivasi bagi masyarakat untuk bangkit. Banjir bandang bisa menimbulkan trauma dan keputusasaan. Dengan adanya bantuan dan dukungan moral, para korban dapat merasa bahwa mereka tidak sendirian. Mereka tahu bahwa ada pihak-pihak yang peduli dan siap membantu mereka melewati masa sulit ini. Ini adalah bentuk investasi sosial yang sangat berharga.
Tindakan cepat BNI dalam merespons bencana ini juga patut diapresiasi. Kecepatan adalah hal krusial dalam situasi darurat. Semakin cepat bantuan tiba, semakin banyak nyawa dan penderitaan yang bisa diselamatkan. BNI menunjukkan bahwa mereka memiliki sistem tanggap darurat yang efisien dan efektif, siap beraksi kapan saja saat dibutuhkan.
Bantuan tanggap darurat BNI untuk korban banjir di Bali dan NTT adalah cerminan dari peran penting sektor swasta dalam penanganan bencana. Bantuan ini tidak hanya berupa materi, tetapi juga memberikan harapan dan dorongan moral bagi para korban. Dengan menyediakan kebutuhan pokok yang mendesak, BNI secara langsung meringankan beban penderitaan yang dialami masyarakat. Langkah ini menunjukkan bahwa BNI tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memiliki kepedulian yang mendalam terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Perusahaan lain diharapkan dapat mencontoh langkah ini untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar.
Tindakan BNI ini juga memperkuat hubungan antara perusahaan dan masyarakat. Saat perusahaan menunjukkan kepedulian yang tulus, kepercayaan publik akan meningkat. Hubungan ini menjadi modal sosial yang sangat berharga, yang tidak bisa diukur dengan uang. Dengan demikian, program TJSL BNI tidak hanya sekadar formalitas, melainkan wujud nyata dari komitmen mereka untuk menjadi mitra yang handal bagi masyarakat. Ini adalah investasi jangka panjang dalam membangun reputasi dan kredibilitas.
Pengalaman bencana juga mengajarkan kita pentingnya persiapan dan respons yang cepat. Bantuan BNI menunjukkan bahwa kesiapan logistik dan koordinasi yang baik sangat vital. Dengan sistem yang terintegrasi, bantuan dapat disalurkan dengan efisien, menjangkau daerah-daerah terpencil yang mungkin sulit diakses. BNI telah menunjukkan kapasitas mereka dalam hal ini, yang merupakan aset penting bagi penanganan bencana di masa depan.
Banjir bandang sering kali meninggalkan dampak psikologis yang mendalam pada korban. Bantuan materi, meskipun sangat penting, harus diikuti dengan dukungan moral. Pernyataan Okki Rushartomo yang berharap bantuan ini dapat memberikan dorongan moral bagi para korban menunjukkan bahwa BNI memahami dimensi kemanusiaan dari bencana. Ini adalah pendekatan yang komprehensif, di mana dukungan fisik dan mental diberikan secara bersamaan.
Pada akhirnya, program BNI Berbagi ini adalah bukti nyata dari peran BNI sebagai agen pembangunan sosial. Dengan mengerahkan sumber daya untuk membantu korban bencana, BNI tidak hanya memenuhi kewajibannya, tetapi juga menjadi teladan bagi perusahaan lain. Semoga inisiatif ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk bergerak bersama dalam membantu sesama, terutama di saat-saat yang paling sulit.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v