Jakarta, EKOIN.CO – Dalam era digital yang kian masif, kejahatan siber pun semakin berkembang, salah satunya dalam bentuk penipuan. Guna melindungi masyarakat, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan peringatan keras. BNI meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap maraknya penipuan lowongan kerja palsu yang mencatut nama perusahaan. Modus ini sering menargetkan pencari kerja, terutama lulusan baru, melalui informasi lowongan kerja yang tersebar di media sosial dan berbagai saluran komunikasi lainnya.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menjelaskan bahwa pelaku seringkali meminta calon korban untuk mentransfer sejumlah uang. Alasan yang diberikan bervariasi, mulai dari biaya akomodasi hingga transportasi, yang diklaim sebagai bagian dari proses seleksi. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap panggilan rekrutmen yang meminta pembayaran biaya tertentu, karena itu jelas bukan prosedur resmi BNI,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/9/2025).
Baca juga : BNI Raih Dua Penghargaan Bergengsi Euromoney 2025
BNI secara tegas menyatakan bahwa mereka tidak pernah meminta data pribadi di luar mekanisme resmi. Perusahaan juga tidak pernah memungut biaya apa pun dalam seluruh tahapan proses rekrutmen. Hal ini penting untuk diketahui oleh para pencari kerja agar terhindar dari jebakan penipu. Untuk memastikan kebenaran informasi, masyarakat hanya diminta untuk melamar melalui situs resmi BNI di https://recruitment.bni.co.id. Situs ini merupakan satu-satunya platform yang digunakan BNI untuk proses rekrutmen resmi.
Lebih lanjut, Okki menambahkan bahwa masyarakat yang menemukan informasi mencurigakan terkait rekrutmen BNI dapat segera melakukan konfirmasi. Konfirmasi bisa dilakukan melalui saluran resmi perusahaan. “BNI Call 1500046 siap memberikan informasi yang valid dan terverifikasi,” tegasnya. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak terjebak dalam informasi yang salah dan dapat memperoleh kepastian langsung dari sumber terpercaya.
Pihak BNI menekankan betapa pentingnya kehati-hatian masyarakat dalam menyikapi setiap informasi rekrutmen yang beredar. Dengan kewaspadaan yang tinggi, upaya penipuan lowongan kerja palsu dapat dicegah. Ini juga memastikan para pencari kerja hanya mengikuti proses seleksi yang resmi, aman, dan transparan, tanpa harus khawatir akan adanya pungutan biaya yang tidak masuk akal.
Modus operandi penipu seringkali sangat meyakinkan. Mereka menggunakan logo BNI, surat palsu dengan kop perusahaan, bahkan mengatasnamakan pejabat BNI untuk mendapatkan kepercayaan calon korban. Calon korban biasanya dihubungi melalui email atau aplikasi pesan instan, dan diminta untuk segera melakukan pembayaran agar bisa melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya, seperti wawancara atau tes.
Penyebaran informasi lowongan kerja palsu ini seringkali memanfaatkan momentum-momentum tertentu, seperti musim kelulusan atau saat banyak masyarakat mencari pekerjaan. Para pelaku memanfaatkan media sosial dan grup-grup pencari kerja untuk menyebarkan informasi palsu tersebut. Hal ini menjadikan banyak orang rentan menjadi korban, terutama mereka yang sedang sangat membutuhkan pekerjaan dan kurang informasi mengenai prosedur rekrutmen yang benar.
Ciri-ciri Penipuan Lowongan Kerja Palsu
Untuk membedakan informasi lowongan kerja yang resmi dan palsu, ada beberapa ciri yang dapat dikenali. Pertama, perhatikan domain email yang digunakan. Email resmi BNI biasanya menggunakan domain @bni.co.id. Jika email berasal dari domain gratis seperti Gmail, Yahoo, atau lainnya, maka patut dicurigai. Kedua, perhatikan permintaan biaya. BNI tidak pernah meminta biaya apa pun, baik untuk transportasi, akomodasi, maupun administrasi. Jika ada permintaan uang, itu adalah indikasi kuat bahwa tawaran tersebut palsu.
Ketiga, cek sumber informasi. Pastikan lowongan kerja tersebut hanya dipublikasikan di situs resmi BNI atau platform rekrutmen terpercaya yang bekerja sama dengan BNI. Keempat, waspadai proses yang tidak transparan. Penipu seringkali menawarkan proses seleksi yang sangat cepat dan menjanjikan penerimaan tanpa melalui tahapan yang jelas. Proses rekrutmen yang resmi dan valid akan selalu mengikuti tahapan yang terstruktur dan transparan.
BNI mengimbau masyarakat untuk selalu melakukan verifikasi. Cukup dengan menghubungi BNI Call 1500046, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang akurat. Langkah kecil ini dapat melindungi diri dari kerugian finansial yang signifikan dan menghindari kekecewaan akibat menjadi korban penipuan.
Langkah Protektif bagi Pencari Kerja
Selain kewaspadaan individu, ada juga langkah-langkah protektif yang bisa diambil oleh para pencari kerja. Salah satunya adalah tidak membagikan data pribadi seperti nomor KTP, alamat lengkap, atau nomor rekening bank kepada pihak yang tidak dikenal. BNI hanya akan meminta data tersebut pada tahapan yang sangat spesifik dan melalui sistem yang aman.
Langkah lain adalah dengan melaporkan akun atau informasi yang terindikasi sebagai penipuan kepada pihak berwajib atau platform media sosial terkait. Laporan ini akan membantu mencegah penyebaran informasi palsu kepada calon korban lainnya. Kerja sama dari masyarakat dalam melaporkan penipuan akan sangat membantu dalam memberantas jaringan kejahatan ini.
Edukasi mengenai risiko penipuan online menjadi sangat penting, terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia kerja. Kampanye kesadaran yang terus-menerus akan membantu masyarakat memahami modus-modus penipuan yang ada dan bagaimana cara menghindarinya. BNI berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam edukasi ini.
Secara keseluruhan, maraknya penipuan lowongan kerja palsu menjadi tantangan serius bagi para pencari kerja. BNI mengambil sikap proaktif dengan memberikan peringatan dan imbauan kepada masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen BNI tidak hanya sebagai penyedia layanan keuangan, tetapi juga sebagai entitas yang peduli terhadap keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Kewaspadaan, verifikasi informasi melalui saluran resmi, dan pemahaman terhadap ciri-ciri penipuan adalah kunci utama untuk melindungi diri.
Pencari kerja disarankan untuk selalu kritis dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Dengan meluangkan waktu sejenak untuk memeriksa kebenaran informasi, mereka dapat terhindar dari kerugian yang tidak diinginkan. Kerjasama antara BNI, masyarakat, dan platform digital diharapkan dapat menciptakan lingkungan rekrutmen yang lebih aman dan terpercaya, sehingga para pencari kerja dapat fokus pada usaha mereka tanpa harus khawatir menjadi korban penipuan.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























