Bekasi, EKOIN.CO – Selama ini, Bekasi identik dengan kota industri dan kawasan padat penduduk yang dihuni oleh para pekerja. Akan tetapi, pandangan itu kini harus dirombak total. Sebuah fenomena mengejutkan terjadi di pasar properti Bekasi, di mana harga rumah tapak kini tidak lagi hanya menyasar segmen masal, tetapi telah menembus angka fantastis hingga Rp 30 miliar, menempatkannya sejajar dengan kawasan elite seperti BSD, Tangerang.
Hal ini menandai transformasi signifikan yang terjadi pada kota tersebut. Pasalnya, pertumbuhan harga properti di Bekasi didorong oleh faktor fundamental yang lebih kuat, bukan hanya dari kehadiran infrastruktur transportasi modern. Fenomena ini membuktikan bahwa Bekasi telah berkembang menjadi pusat ekonomi yang matang, bukan sekadar kota penyangga. Peningkatan ini bahkan terjadi tanpa adanya dorongan utama dari moda transportasi canggih seperti LRT dan Whoosh.
Menurut Martin Samuel Hutapea, Associate Director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia, populasi Bekasi yang mencapai 5,8 juta jiwa menjadi daya tarik bagi segmen masal. Rata-rata harga rumah tapak di Bekasi secara keseluruhan kini mencapai Rp 1,6 miliar per unit, naik 7,8 persen per tahun sejak 2020. Martin menyampaikan kepada Kompas.com, Rabu (6/8/2025), “Mayoritas harga rumah di Bekasi berada dalam kisaran Rp 300 juta hingga Rp 2 miliar.”
Meskipun demikian, Bekasi kini memiliki perumahan mewah yang secara khusus menyasar kalangan High Net-Worth Individual (HNWI). Misalnya, Grand Wisata yang dikembangkan oleh Sinarmasland mulai menawarkan rumah di kisaran Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar per unit. Fenomena paling mencengangkan muncul dari Soultan Island di Summarecon Bekasi, yang menawarkan rumah dengan harga mencapai Rp 30 miliar per unit.
Fenomena ini adalah cerminan kondisi yang pernah terjadi di Tangerang, khususnya BSD, pada tahun 2020-an. Para pembeli rumah supermewah ini bukan lagi pekerja kantoran, melainkan pengusaha kelas kakap, seperti pemilik pabrik dan bisnis perdagangan skala besar di Bekasi, Karawang, dan sekitarnya. Mereka merupakan HNWI yang membeli properti untuk dihuni oleh keluarga inti.
Alasan utama mereka memilih Bekasi adalah lokasi yang strategis dan dekat dengan pusat bisnis. Hal ini dijelaskan oleh Martin. Mereka merasa nyaman tinggal di dekat komunitas yang selevel, meskipun tidak menutup kemungkinan mereka juga memiliki bisnis di Jakarta. Kenaikan harga dan munculnya perumahan supermewah di Bekasi ini membuktikan bahwa kota ini telah bertransformasi dari sekadar kota pendukung industri menjadi pusat ekonomi yang matang.
Fenomena kenaikan harga properti dan munculnya perumahan supermewah di Bekasi merupakan indikasi kuat dari transformasi kota ini. Kesimpulan dari dinamika ini adalah bahwa Bekasi tidak lagi bisa dipandang sebelah mata sebagai kota industri semata. Sebaliknya, kota ini telah membuktikan diri sebagai salah satu pusat ekonomi utama di Indonesia, dengan pasar properti yang mampu bersaing dengan kawasan elite seperti BSD, Tangerang. Pertumbuhan ini didorong oleh faktor fundamental yang kuat, termasuk populasi besar dan kehadiran pengusaha kelas kakap sebagai pembeli utama. Transformasi ini mengubah citra Bekasi menjadi kota yang semakin menarik bagi berbagai segmen pasar, mulai dari kelas menengah hingga segmen supermewah. Oleh karena itu, perkembangan ini memposisikan Bekasi sebagai pemain penting di pasar properti nasional, sejajar dengan kawasan-kawasan elite lainnya.
Sebagai saran, pemerintah daerah dan para pengembang diharapkan dapat bekerja sama untuk memastikan pertumbuhan properti di Bekasi berjalan seimbang dan berkelanjutan. Peningkatan infrastruktur publik, seperti transportasi dan fasilitas umum, harus terus digalakkan agar dapat mendukung peningkatan nilai properti. Selain itu, kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, seperti kemudahan berusaha, perlu diperkuat untuk menarik lebih banyak pengusaha dan investor. Pengembangan kawasan hijau dan ruang terbuka publik juga penting untuk menjaga kualitas hidup di tengah pesatnya pertumbuhan. Dengan demikian, Bekasi tidak hanya menjadi kota properti yang mahal, tetapi juga kota yang nyaman dan layak huni bagi semua lapisan masyarakat.
( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v“