Jakarta ,- EKOIN – CO – Perjalanan wirausaha bisa dimulai dari langkah kecil, dan itulah yang dialami Andarini, anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) DPC Jakarta Selatan. Bergabung sejak tahun 2018, Andarini kini mengembangkan berbagai bidang usaha, mulai dari perhiasan mutiara, jasa konstruksi, hingga mencoba peruntungan di dunia kuliner.
“Selamat siang, saya Andarini, anggota IWAPI Jakarta Selatan. Saya mulai belajar usaha sejak 2018, waktu itu ikut pelatihan-pelatihan dan mulai buka usaha. Awalnya belum lama, tapi dari situ saya termotivasi bergabung ke IWAPI,” ungkapnya dalam Rapat Kerja Cabang IWAPI Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2025).
Andarini memulai kiprah bisnisnya dengan memasarkan mutiara asli dari Lombok. Ia bahkan bekerja langsung dengan para pembudidaya lokal dari pantai selatan Lombok. Tak berhenti di situ, ia juga aktif di sektor jasa konstruksi sebagai kontraktor dan konsultan desain. Kini, ia mulai merintis usaha baru di bidang kuliner, yang menurutnya lebih adaptif terhadap perubahan zaman.
“Usaha kuliner itu kayaknya nggak ketutupan zaman. Sekarang saya lagi mencoba bisnis di situ karena kuliner tetap jadi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Andarini, IWAPI memberikan dampak besar terhadap pengembangan usahanya. Selain pelatihan, organisasi ini juga membuka akses informasi tentang perizinan usaha, potensi kolaborasi antaranggota, dan pelatihan digital marketing.
“Kita jadi belajar dari IWAPI, seperti urus izin usaha, melihat peluang baru, dan mengikuti pelatihan-pelatihan. Dulu sistemnya ribet, sekarang lebih mudah dan cepat,” katanya.
Meski saat ini menjalankan bisnis secara mandiri, Andarini tidak menutup peluang untuk berkolaborasi. Ia berharap dapat bermitra dengan pelaku usaha di bidang fashion agar bisa menciptakan sinergi antara perhiasan dan gaya busana.
“Kalau kolaborasi kan harus ada chemistry, ya. Saya ingin kolaborasi dengan pengusaha fashion. Kalau perhiasan dipadukan dengan fashion, bisa jadi nilai tambah,” ungkapnya.
Namun, ia tak menampik adanya tantangan besar, khususnya di bisnis perhiasan. Persaingan ketat dan dampak pandemi COVID-19 membuat pasar sempat terhenti. Ia pun terdorong untuk berinovasi, salah satunya dengan beralih ke penjualan online.
“Kita harus cepat inovasi, harus ikut online. IWAPI juga ngajarin itu. Selain itu, kita bisa menyiasati harga jual dengan bahan baku yang lebih terjangkau tapi tetap berkualitas,” tuturnya.
Andarini yang pindah ke Jakarta sejak 2017 karena mengikuti suami, tetap membawa semangat lokal dari Lombok ke ibu kota. Ia berharap kegiatan IWAPI dapat menjadi ruang kolaboratif antarpelaku usaha dari berbagai sektor.
“Harapan saya, lewat event seperti ini, para pengusaha fashion, kuliner, dan aksesori bisa kolaborasi. Sekarang nggak zamannya jalan sendiri-sendiri. Kolaborasi membuat usaha lebih ringan,” tutupnya.



























