Jakarta EKOIN.CO – Presiden RI Prabowo Subianto dipastikan tidak akan mengikuti upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Keputusan ini dijelaskan oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, yang menyatakan bahwa fokus pemerintah saat ini masih tertuju pada penyelesaian pembangunan IKN.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Juri menyampaikan hal itu saat ditemui awak media di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Kamis (17/7/2025). Menurutnya, pemerintah memprioritaskan penyelesaian berbagai infrastruktur utama yang masih dalam tahap konstruksi di kawasan IKN.
“Ya, di IKN kan sedang dalam proses penyelesaian pembangunan, jadi kita konsentrasi untuk menyelesaikan pembangunan IKN dulu,” kata Juri kepada wartawan.
Karena alasan itulah, Presiden Prabowo akan memimpin upacara peringatan detik-detik proklamasi di Jakarta, bukan di IKN seperti yang dilakukan Presiden sebelumnya, Joko Widodo.
Meski demikian, Juri menambahkan bahwa IKN tidak sepenuhnya absen dari peringatan HUT ke-80 RI. Otoritas IKN tetap akan menggelar upacara di lokasi tersebut, namun bersifat internal dan tidak dipimpin langsung oleh Presiden.
Upacara HUT RI Tetap Digelar di IKN
Juri menyebutkan bahwa upacara di IKN tetap penting sebagai simbol keberlanjutan pembangunan dan transisi ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Upacara tersebut akan dilaksanakan oleh Otorita IKN sebagai bentuk partisipasi dalam perayaan nasional.
“Di IKN sebagai kantor juga akan ada upacara, jadi Otoritas IKN akan juga menyelenggarakan upacara,” jelas Juri.
Pernyataan ini menjawab pertanyaan publik tentang absennya Presiden Prabowo dalam kegiatan di IKN, yang sempat diprediksi akan menjadi lokasi utama peringatan kemerdekaan RI ke-80.
Sementara itu, Juri belum dapat memastikan kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam upacara di IKN. Ketika ditanya oleh wartawan, ia menjawab singkat, “Nanti kita lihat.”
Presiden Jokowi Pernah Pimpin Upacara di IKN
Sebagai catatan, pada tahun 2024, Presiden Joko Widodo memimpin langsung upacara peringatan HUT ke-79 RI di IKN. Hal ini menjadi penanda penting dimulainya aktivitas kenegaraan di wilayah calon ibu kota baru tersebut.
Keputusan Presiden Prabowo untuk merayakan HUT RI ke-80 di Jakarta, berbeda dengan pendahulunya, mencerminkan pendekatan yang fokus pada penyelesaian tahap pembangunan sebelum melibatkan IKN dalam agenda nasional secara penuh.
Menurut Juri, pembangunan di IKN harus diselesaikan secara tuntas terlebih dahulu agar mampu mengakomodasi kegiatan-kegiatan besar negara, termasuk upacara peringatan kemerdekaan.
Hingga saat ini, proyek-proyek utama seperti Istana Negara, Kantor Presiden, dan fasilitas umum lainnya masih dalam tahap pengerjaan intensif. Hal ini menjadi dasar kuat keputusan pemindahan lokasi upacara utama kembali ke Jakarta.
Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai siapa saja pejabat negara yang akan hadir di IKN pada tanggal 17 Agustus 2025. Juri hanya menegaskan bahwa skema partisipasi para tokoh akan ditentukan kemudian.
Pemerintah juga belum mengumumkan secara resmi lokasi tepat upacara yang akan dipimpin Presiden Prabowo di Jakarta. Namun, kemungkinan besar tetap dilaksanakan di Istana Merdeka seperti tradisi sebelumnya.
Publik kini menantikan bagaimana IKN akan tampil sebagai simbol baru bangsa dalam upacara internalnya. Momen ini tetap dinilai penting oleh berbagai pihak sebagai penanda kesiapan IKN menyambut masa depan.
Langkah Presiden Prabowo juga memperlihatkan bahwa transisi pemindahan ibu kota tidak serta-merta dilaksanakan tanpa kesiapan fisik dan administratif yang memadai.
Fokus pemerintah pada pembangunan IKN dinilai sebagai pendekatan yang realistis di tengah dinamika pembangunan nasional yang kompleks dan berjangka panjang.
Kehadiran Presiden di Jakarta dalam peringatan HUT RI tahun ini sekaligus mempertegas posisi Jakarta sebagai pusat pemerintahan hingga IKN benar-benar siap secara infrastruktur dan fungsional.
Dengan demikian, perayaan HUT RI ke-80 akan menjadi simbol peralihan secara bertahap, bukan langsung totalitas, dalam implementasi pemindahan ibu kota negara ke wilayah baru.
Dalam pernyataannya, Juri tidak menjelaskan apakah ke depan upacara kenegaraan akan kembali dilakukan di IKN, atau menunggu perkembangan pembangunan lebih lanjut.
Keputusan untuk menyelenggarakan upacara HUT RI ke-80 di Jakarta menunjukkan fokus pemerintah pada penyelesaian tahap awal pembangunan IKN. Ini juga menggambarkan bahwa pemerintah tidak ingin terburu-buru menggunakan IKN sebagai lokasi utama upacara kenegaraan sebelum fasilitasnya benar-benar siap digunakan.
Penyelenggaraan upacara oleh Otorita IKN tetap memberi sinyal bahwa meski belum menjadi pusat kegiatan nasional sepenuhnya, IKN sudah mulai dilibatkan dalam momen penting negara secara simbolik. Ini menjadi langkah transisi yang bertahap dan terukur.
Kehadiran Presiden Prabowo di Jakarta memperlihatkan kesinambungan pelaksanaan kegiatan nasional yang masih berpusat di ibu kota lama, sembari tetap menjaga proses transisi ke ibu kota baru berjalan sesuai rencana.
Masyarakat perlu memahami bahwa proses pembangunan ibu kota negara tidak hanya membutuhkan dana besar, tetapi juga waktu dan perencanaan matang. Keputusan pemerintah ini dapat mendukung penyelesaian infrastruktur secara maksimal tanpa tergesa-gesa.
Upacara di IKN tahun ini tetap menjadi momentum penting dalam menandai kehadiran ibu kota baru, meski bukan menjadi lokasi utama. Ini memperlihatkan strategi bertahap yang dilakukan pemerintah dalam mewujudkan visi jangka panjang Indonesia.(*)
