London, EKOIN.CO – Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan pengakuan terhadap negara Palestina sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam pidato resmi di Parlemen Inggris, pada Senin, 8 Juli 2025 waktu setempat, sebagaimana dikutip dari media Inggris Independent.
Dalam pidatonya, Macron menegaskan bahwa pengakuan negara Palestina harus menjadi langkah politik konkret untuk mencapai solusi dua negara yang telah lama diperjuangkan. Ia menyatakan bahwa pendekatan tersebut merupakan satu-satunya opsi yang masuk akal dalam kerangka perdamaian jangka panjang di kawasan Timur Tengah.
Desakan Gencatan Senjata Tanpa Syarat
Macron secara tegas mendesak agar gencatan senjata di Gaza dilakukan tanpa prasyarat. Ia menyebut bahwa tuntutan untuk segera menghentikan konflik bukan sekadar retorika, tetapi mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan integritas teritorial yang dijunjung tinggi oleh Eropa.
“Menyerukan gencatan senjata di Gaza hari ini tanpa syarat apa pun, sama saja dengan memberi tahu dunia bahwa bagi kami, sebagai orang Eropa, tidak ada standar ganda,” ujar Macron dalam pidatonya.
Presiden Prancis itu menambahkan, “Kami terikat pada nyawa manusia, pada integritas teritorial, dan kami menginginkan gencatan senjata, tanpa diskusi.” Ia juga menyoroti pentingnya momentum politik baru yang bisa memicu proses perdamaian regional.
Menurutnya, mengakui keberadaan negara Palestina menjadi cara paling realistis untuk mewujudkan perdamaian. Ia menilai pengakuan tersebut bukan sekadar simbolik, melainkan sebuah langkah nyata untuk membuka kembali jalur diplomasi.
Komitmen Politik Inggris
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menyatakan bahwa Inggris terbuka terhadap kemungkinan mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Namun, ia belum menetapkan jadwal pasti terkait hal tersebut.
“Saya tidak akan menetapkan batas waktu yang pasti, karena saya telah menjelaskan bahwa ini adalah situasi yang terus berkembang,” kata Lammy kepada parlemen Inggris.
Lammy menjelaskan bahwa negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung saat ini sangat kompleks. Ia berharap akan tercapai kesepakatan dalam waktu dekat, meski tantangan di lapangan tetap besar.
Ia juga mengungkapkan bahwa Inggris saat ini tengah berdiskusi intensif dengan Prancis dan Arab Saudi mengenai proses pengakuan terhadap negara Palestina. Namun, Inggris masih menunggu perkembangan yang lebih konkret dari situasi di Tepi Barat.
“Terlepas dari adanya gerakan pengakuan, sebenarnya yang kami saksikan adalah aneksasi lebih lanjut di Tepi Barat,” ujarnya. Menurutnya, tindakan Israel di wilayah tersebut justru menjauhkan prospek perdamaian.
Lammy memastikan bahwa Pemerintah Inggris tetap berkomitmen penuh terhadap prinsip pengakuan negara Palestina. Namun, hal itu hanya akan dilakukan jika situasi di lapangan menunjukkan tanda-tanda yang mendukung proses diplomatik.
Macron dan Lammy sama-sama menekankan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk menghadirkan keamanan regional yang stabil dan berkelanjutan di Timur Tengah.
Pidato Macron di parlemen Inggris juga memperlihatkan adanya upaya menyatukan sikap negara-negara besar Eropa dalam merespons konflik Israel-Palestina, yang terus berlangsung tanpa kepastian.
Macron mengungkapkan keyakinannya bahwa kerja sama internasional akan mampu memulai kembali proses politik yang selama ini terhenti akibat eskalasi kekerasan di Gaza dan Tepi Barat.
Menurut Independent, Macron menilai masa depan arsitektur keamanan regional hanya bisa tercapai jika Palestina diakui secara penuh sebagai negara yang berdaulat dan merdeka.
Ia menyampaikan harapan bahwa pengakuan terhadap Palestina akan memperkuat posisi diplomasi internasional dalam menekan Israel agar menghentikan tindakan agresifnya.
Selama beberapa bulan terakhir, desakan internasional terhadap pengakuan negara Palestina memang terus meningkat, terutama setelah peristiwa kekerasan besar yang melibatkan ribuan korban sipil di Gaza.
Uni Eropa sebelumnya juga telah menyerukan penghentian segera operasi militer Israel dan memperkuat bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina.
Lammy mengatakan Inggris harus melihat perubahan di lapangan sebelum mengambil keputusan strategis terkait pengakuan tersebut. Dia menyebut bahwa perkembangan situasi di Tepi Barat menjadi faktor kunci dalam menentukan langkah politik selanjutnya.
Namun, ia menambahkan bahwa Inggris tetap berkomitmen untuk memainkan peran konstruktif dalam mendukung solusi dua negara yang adil dan damai.
Kedua tokoh menyuarakan seruan internasional yang semakin keras untuk segera menghentikan kekerasan dan membuka ruang bagi solusi politik yang berkeadilan.
Mereka juga mendesak keterlibatan aktif dari negara-negara kawasan Timur Tengah lainnya agar proses menuju perdamaian tidak hanya bergantung pada kekuatan Barat.
Sikap Macron dan Lammy mencerminkan pendekatan baru Eropa dalam menghadapi konflik Timur Tengah dengan mengedepankan prinsip keadilan dan kemanusiaan.
pengakuan negara Palestina perlu didorong melalui konsensus global agar proses politik tidak terhambat oleh perbedaan sikap antarnegara. Upaya ini dapat menjadi momentum positif untuk mengurangi penderitaan warga sipil di kawasan konflik.
Komitmen negara besar seperti Prancis dan Inggris sangat dibutuhkan dalam menciptakan tekanan diplomatik terhadap pihak-pihak yang selama ini menolak penyelesaian damai. Kolaborasi internasional akan semakin memperkuat legitimasi pengakuan Palestina di forum global.
Penting bagi lembaga internasional seperti PBB dan Uni Eropa untuk terus memfasilitasi dialog lintas pihak agar solusi dua negara segera diwujudkan. Keberhasilan diplomasi ini juga dapat menjadi model penyelesaian konflik lainnya di dunia.
Solusi dua negara tidak hanya penting bagi Palestina dan Israel, tetapi juga bagi stabilitas geopolitik kawasan. Oleh karena itu, upaya untuk mendesak gencatan senjata dan pengakuan negara harus berjalan beriringan.
Masyarakat internasional diharapkan turut mengawal proses ini melalui diplomasi damai dan advokasi kemanusiaan, sehingga jalan menuju perdamaian tidak sekadar menjadi wacana. Dengan kerja sama semua pihak, perdamaian bisa menjadi kenyataan.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v