Jakarta, EKOIN.CO – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kembali mencatatkan tonggak sejarah dalam perjalanan akademiknya. Sebanyak 11 guru besar resmi dikukuhkan dalam satu hari melalui Rapat Terbuka Senat Universitas yang digelar di Aula Rektorat lantai 5, Kamis (22/5/2025).
Acara yang berlangsung khidmat tersebut dihadiri ratusan tamu undangan, mulai dari unsur keluarga, civitas akademika, hingga mitra institusi pendidikan. Nuansa sakral dan penuh haru menyelimuti ruang pengukuhan saat nama-nama guru besar satu per satu dipanggil ke podium.
Ketua Senat UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Mufidah C.H., M.Ag., dalam sambutannya menekankan bahwa momen ini bukan hanya seremoni, melainkan peristiwa bersejarah yang mencerminkan capaian kolektif seluruh unsur akademik di kampus.
“Belum pernah sebanyak ini dikukuhkan di UIN Malang. Ini adalah sejarah bagi kampus kita,” ujarnya tegas di hadapan para hadirin.
Sebelas guru besar yang dikukuhkan kali ini merupakan guru besar ke-67 hingga ke-77 di lingkungan UIN Maliki Malang. Mereka berasal dari tiga fakultas strategis yang menjadi tulang punggung pengembangan ilmu di kampus tersebut.
Rinciannya, lima guru besar berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), lima dari Fakultas Syariah, dan satu dari Fakultas Sains dan Teknologi. Komposisi ini mencerminkan komitmen kampus dalam mengembangkan keilmuan secara merata di berbagai bidang.
Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA, menyampaikan bahwa pengukuhan massal ini merupakan bagian dari strategi efisiensi akademik, sekaligus simbol akselerasi kualitas sumber daya manusia kampus.
“Mungkin Bapak-Ibu merasa capek karena yang dikukuhkan hari ini adalah 11 guru besar. Ya, kami mohon maaf, karena efisiensi. Maka hari ini kesebelasan guru besar dikukuhkan bersama dan jatah masing-masing diberi waktu bicara selama 5 menit,” tuturnya dalam pidato pembukaan.
Prof. Zainuddin juga menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini. Menurutnya, hingga saat ini UIN Maliki Malang telah memiliki 81 guru besar aktif, dan dua lainnya sedang menunggu Surat Keputusan (SK) resmi dari Kementerian.
Tak hanya fokus pada capaian jumlah, rektor menegaskan bahwa jabatan guru besar bukanlah akhir dari proses akademik. Ia menekankan pentingnya melanjutkan pengabdian melalui tridharma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Jangan sampai pernah berhenti untuk membaca, meneliti, dan menulis meskipun sudah guru besar. Guru besar harus menjadi produsen ilmu pengetahuan, kepribadian, kreativitas, serta inovasi,” tegasnya.
Prof. Mufidah menambahkan bahwa saat ini dua dosen dari Fakultas Sains dan Teknologi juga tengah dalam proses pengajuan gelar guru besar. Jika keduanya lolos, maka total guru besar yang ditetapkan sepanjang tahun ini akan mencapai 15 orang.
“Dengan dikukuhkannya 15 guru besar ini, kami berharap bisa menjadi motivasi bagi dosen lain untuk segera menyusul. Senat Universitas akan terus mendampingi dan memfasilitasi proses pengajuan guru besar sebagai bagian dari komitmen akademik kami,” ujarnya.
Pengukuhan ini menjadi bukti nyata bahwa UIN Maliki Malang terus mengukuhkan posisinya sebagai pusat keilmuan Islam yang unggul dan progresif di Indonesia. Kampus ini menunjukkan bahwa integrasi antara nilai-nilai keislaman dan pengembangan keilmuan dapat berjalan beriringan.
Lebih dari sekadar perayaan simbolis, momen ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda akademisi di lingkungan UIN Malang untuk terus mengejar jenjang akademik tertinggi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Dalam penutupan acara, Prof. Zainuddin kembali mengingatkan bahwa para guru besar memiliki peran strategis sebagai wajah intelektual kampus di kancah nasional dan internasional. Ia mengajak mereka untuk menjadi agen perubahan yang mencerminkan nilai-nilai keilmuan dan keislaman.
“Jika menjadi kolumnis, maka tulislah yang mencerdaskan. Jika menjadi mubalek, jadilah mubalek yang menyejukkan, bukan yang membuat gaduh atau menebar kebencian. Kita adalah penyebar kedamaian,” pesannya penuh makna.
Dengan semangat ini, UIN Maliki Malang tidak hanya mencetak guru besar secara kuantitas, tetapi juga membentuk sosok akademisi yang siap menjadi pilar transformasi peradaban.
Daftar 11 Guru Besar Baru UIN Maliki Malang:
- Prof. Dr. Hj. Sulalah, M.Ag – Pendidikan Islam Multikultural
- Prof. Dr. H. Fadil, M.Ag – Sejarah Pemikiran Hukum Islam
- Prof. Dr. M. Fauzan Zenrif, M.Ag – Ilmu Alquran dan Tafsir
- Prof. Dr. Marno, M.Ag – Kepemimpinan Pendidikan Islam
- Prof. Dr. Abdul Azis, M.Pd – Ilmu Maharah Alqira’ah
- Prof. Dr. Erfaniah Zuhriah, S.Ag., M.H – Hukum Keluarga Islam
- Prof. Dr. Akhmad Nurul Kawakib, M.Pd., M.A – Ilmu Pendidikan Islam
- Prof. Dr. Ahmad Barizi, M.A – Ilmu Tasawuf
- Prof. Dr. H. R. Taufiqur Rochman, M.A – Pendidikan Bahasa Arab
- Prof. Dr. Fakhruddin, S.Ag., M.H.I – Hukum Ekonomi Syariah
- Prof. Dr. Nasrulloh, M.Th.I – Ilmu Hadis