Jakarta, EKOIN.CO – Presiden Prabowo Subianto akan lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Papua definitif di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (8/10/2025) sore. Pelantikan ini menjadi momentum penting dalam perkuat arah bangun dan stabilitas politik di Tanah Papua, seiring dengan komitmen pemerintah terhadap percepatan bangun Papua.
Pasangan Mathius D. Fakhiri dan Aryoko Rumaropen resmi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua terpilih setelah memenangkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) beberapa waktu lalu. Keduanya akan gantikan pejabat sementara selama ini memimpin Papua pasca-berakhirnya masa jabatan sebelumnya.
Pelantikan ini menandai babak baru dalam perjalanan politik Papua, terutama di tengah semangat otonomi khusus yang terus diperkuat. Pemerintah pusat menilai, kehadiran pemimpin definitif akan percepat realisasi berbagai program bangun dan ningkatkan kualitas layanan publik di daerah tersebut.
“Pak Presiden ingin memastikan bahwa Papua memiliki kepemimpinan yang kuat dan stabil, agar bangun dapat berjalan konsisten,” ujar sumber di lingkungan Istana Kepresidenan.
Selain pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, empat pejabat lain juga dijadwalkan untuk diambil sumpahnya oleh Presiden Prabowo. Mereka adalah Ribka Haluk, Akhmad Wiyagus, Benjamin Paulus Octavianus, dan Dony Oskaria.
Ribka Haluk akan memimpin Badan Percepatan Pembangunan Papua (BP3), lembaga strategis yang bertugas mengkoordinasikan program pembangunan lintas sektor di wilayah paling timur Indonesia tersebut. Sementara Akhmad Wiyagus akan menjabat sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri).
Dalam struktur pemerintahan yang baru ini, Benjamin Paulus Octavianus ditunjuk sebagai Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), dan Dony Oskaria dipercaya menjadi Kepala BP BUMN, yang diharapkan mampu memperkuat sinergi badan usaha milik negara dalam mendukung pembangunan ekonomi Papua.
Langkah ini dianggap strategis oleh sejumlah pengamat politik. Dengan pelantikan serentak ini, pemerintah ingin menunjukkan komitmen yang solid terhadap pemerataan pembangunan nasional, termasuk daerah-daerah yang selama ini menghadapi tantangan geografis dan sosial.
“Pelantikan ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah simbol kehadiran negara dalam memperkuat Papua,” kata seorang analis politik dari Universitas Indonesia.
Pelantikan di Istana Negara pada sore hari nanti juga dipastikan akan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, perwakilan TNI/Polri, dan tokoh masyarakat Papua. Prosesi ini akan berlangsung khidmat dengan pengucapan sumpah jabatan di hadapan Presiden Prabowo.
Bagi Mathius D. Fakhiri dan Aryoko Rumaropen, tantangan ke depan tidaklah ringan. Papua masih menghadapi kesenjangan sosial dan ekonomi yang menuntut pendekatan pembangunan inklusif. Pemerintah pusat berharap duet ini mampu mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah juga menegaskan bahwa pembangunan di Papua tidak semata berorientasi pada infrastruktur, tetapi juga pemberdayaan manusia, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. Sinergi antar-kementerian dan lembaga di bawah koordinasi BP3 diharapkan mampu memastikan efektivitas pelaksanaan program-program tersebut.
Langkah Presiden Prabowo ini mempertegas arah pembangunan nasional yang inklusif, dengan Papua sebagai salah satu fokus utama dalam kebijakan strategis pemerataan pembangunan di Indonesia Timur.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di :
https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v