Jakarta, EKOIN.CO – Presiden Prabowo secara resmi lantik Ribka Haluk sebagai Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua dalam reshuffle kabinet berlangsung di Istana Kepresidenan hari ini. langkah ini adalah strategis pemerintah untuk perkuat akselerasi pembangunan di Tanah Papua.
Ribka tiba di Istana pada pukul 12.57 WIB gunakan kebaya biru, disertai pengawalan dan sejumlah pejabat yang juga akan dilantik.
ia menegaskan bahwa struktur baru ini bukan badan, melainkan komite eksekutif. “Bukan badan ya, Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua,” kata Ribka
Meski telah hadir dalam pelantikan, Ribka mengaku belum terima Surat Keputusan (SK) resmi dan menunggu pembacaan nomenklatur dari Presiden.
Komite ini dibentuk dengan tujuan mempercepat program publik di Papua, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan perekonomian. Ribka menyebut bahwa tugasnya akan melibatkan sinergi antar instansi pusat dan daerah.
Ia mengatakan, “Memang kita harus melakukan tugas-tugas dalam rangka percepatan pembangunan Papua. Misalnya di bidang pendidikan, di bidang kesehatan, pertumbuhan ekonomi.”
Ribka juga menegaskan lintas lembaga agar visi pemerintah pusat dapat dirasakan oleh masyarakat Papua.
Mengenai statusnya sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Ribka belum dapat memastikan akan tetap merangkap atau diserahkan kepada pejabat lain.
Pelantikan Ribka berlangsung bersamaan dengan reshuffle yang mencakup sejumlah pejabat negara seperti Menteri Pemuda dan Olahraga, duta besar, dan pejabat lembaga.
Beberapa tokoh dari Papua seperti Velix Wanggai dan Billy Mambrasar juga hadir di Istana sebagai peserta pelantikan komite.
Proses pelantikan ini diprediksi akan memicu dinamika baru dalam struktur pemerintahan, terutama terkait pembagian tugas dan tanggung jawab antara kementerian dan komite baru.
Pengamat politik menyebut bahwa langkah pemerintah menunjukkan komitmen serius terhadap percepatan pembangunan Papua sebagai bagian dari agenda nasional.
Namun, tantangan terbesar akan muncul dalam implementasi kebijakan di lapangan, terutama dalam hal regulasi, anggaran, dan koordinasi dengan pemda.
Ribka, yang berasal dari Papua, dianggap sebagai figur yang memahami kondisi di daerah tersebut.
Proyek percepatan di Papua yang sudah berjalan, seperti program Makan Bergizi Gratis dan pembangunan infrastruktur dasar, disebut harus dikelola lebih terintegrasi agar berdampak nyata.
Jika sukses terbukti, komite ini bisa menjadi ikon baru dalam bangun daerah khusus di wilayah terpencil.
Pelantikan ini menandai babak baru dalam strategi pemerataan pembangunan nasional, Papua ditempatkan sebagai salah satu fokus utama. Dengan kepemimpinan Ribka, harapan tumbuh agar komite eksekutif mampu menciptakan transformasi di wilayah yang selama ini tertinggal sekaligus menjadi lokomotif kesejahteraan baru di ujung timur Indonesia.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v