Mandalika, Nusa Tenggara Barat, EKOIN.CO — Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika kembali menjadi sorotan dunia usai sukses menggelar Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 (MotoGP Mandalika) pada 3–5 Oktober 2025. Ajang balap motor kelas dunia itu tidak hanya menghadirkan pertarungan sengit di lintasan, tetapi juga membawa dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan investasi di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berdasarkan data Mandalika Grand Prix Association (MGPA), jumlah penonton MotoGP Mandalika 2025 mencapai 140.324 orang, meningkat 15,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya (121.252 penonton). Angka tersebut menjadi rekor tertinggi sejak MotoGP pertama kali digelar di Mandalika pada 2022. Dari total itu, sebanyak 67.905 penonton hadir di hari puncak (race day), naik signifikan dari 60.709 penonton pada 2024.
Selain itu, kunjungan ke area Paddock dan VIP Village naik hingga 36 persen, mencerminkan meningkatnya minat wisatawan terhadap Mandalika sebagai destinasi unggulan sport tourism Indonesia.
Kualitas Penyelenggaraan Meningkat, Libatkan 2.000 Tenaga Kerja Lokal
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyebut pelaksanaan MotoGP tahun ini sebagai yang terbaik sejauh ini, dengan peningkatan kualitas layanan, kesiapan infrastruktur, serta pelibatan masyarakat lokal secara luas.
“Sebanyak 2.073 tenaga kerja lokal asal NTB terlibat langsung dalam operasional, mulai dari sektor hospitality, keamanan, transportasi, hingga logistik,” jelas Maya Watono.
Okupansi hotel di kawasan Mandalika bahkan mencapai 100 persen, sementara rata-rata okupansi hotel di seluruh NTB menembus 93 persen. Rumah warga, homestay, dan guest house dari Lombok Tengah hingga Mataram juga ludes disewa wisatawan.
Untuk mengakomodasi lonjakan pengunjung, Bandara Internasional Lombok menambah 44 penerbangan dari berbagai maskapai selama periode balapan. Jumlah pelaku UMKM yang berjualan di area sirkuit juga meningkat hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Kementerian Pariwisata dan Pemprov NTB memperkirakan total perputaran ekonomi mencapai Rp4,8 triliun, mencakup sektor akomodasi, transportasi, kuliner, dan produk kreatif.
KEK Mandalika Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Timur
Sekretaris Kemenko Perekonomian sekaligus Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso, menegaskan keberhasilan penyelenggaraan MotoGP 2025 menjadi bukti efektivitas KEK Mandalika sebagai katalis pertumbuhan ekonomi daerah.
“Presiden Prabowo Subianto meminta laporan langsung terkait perkembangan seluruh KEK, terutama Mandalika yang terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat daya saing kawasan dan menarik investasi strategis,” ujar Susiwijono.
Ia menambahkan, kesuksesan tersebut merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan BUMN pariwisata seperti ITDC dan InJourney, yang menjadikan Mandalika sebagai ikon sport tourism nasional.
Hingga Juni 2025, KEK Mandalika mencatatkan realisasi investasi Rp5,7 triliun, menyerap 19.010 tenaga kerja, dan menampung 28 pelaku usaha aktif. Pemerintah pun berkomitmen menjaga keberlanjutan pengembangan kawasan sebagai pusat pariwisata, olahraga, dan investasi internasional.
Arah Baru Pengembangan: Konektivitas dan Warisan Budaya
Susiwijono juga menyoroti pentingnya pengembangan konektivitas, termasuk rencana layanan Sea-Plane untuk menghubungkan Mandalika dengan destinasi wisata lain di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT ITDC (Persero), Ahmad Fajar, menegaskan bahwa pengelolaan sirkuit Mandalika bukan hanya soal keuntungan finansial jangka pendek.
“Fokus utama pemerintah adalah dampak sosial-ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Lombok dan NTB,” tegas Ahmad Fajar.
Di tengah semaraknya MotoGP, kawasan Mandalika juga menghadirkan daya tarik baru: Pertamina MotoGP Experience Gallery dan Lombok Sumbawa Museum of Civilization. Kehadiran museum ini menjadi sarana memperkenalkan kekayaan budaya dan sejarah Lombok kepada wisatawan dunia.
“Sangat bagus bahwa Pemerintah Provinsi NTB memanfaatkan event internasional seperti MotoGP untuk memperkenalkan budaya Lombok kepada dunia,” tutup Susiwijono.
Sinergi Nasional untuk Daya Saing Global
MotoGP Mandalika 2025 membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan masyarakat lokal mampu menciptakan dampak ekonomi yang luas, sekaligus memperkuat kepercayaan dunia terhadap daya saing pariwisata Indonesia di kancah global.
(Setdenas KEK / nov / fsr)
Sekretariat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian – Republik Indonesia
Website: www.ekon.go.id
Media Sosial: @PerekonomianRI
Email: humas@ekon.go.id