Jakarta,EKOIN.CO- Dana kekayaan negara terbaru milik Indonesia, Danantara, siap menggelontorkan investasi besar senilai $10 miliar atau setara Rp160 triliun pada tiga bulan pertama operasionalnya. Sekitar 80 persen dana akan diarahkan untuk proyek strategis di dalam negeri, sementara sisanya dialokasikan ke luar negeri.
Gabung WA Channel EKOIN
Resmi diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada Februari 2025, Danantara atau Daya Anagata Nusantara diproyeksikan menjadi mesin penggerak investasi nasional. Program ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.
Investasi Danantara dorong pertumbuhan ekonomi
Dana jumbo tersebut akan ditempatkan pada berbagai sektor vital, mulai dari energi, infrastruktur, hingga teknologi. Pemerintah menegaskan komitmen bahwa porsi terbesar diarahkan untuk pembangunan dalam negeri agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
“Fokus utama kami adalah memajukan potensi dalam negeri. Sumber daya ini harus digunakan untuk kepentingan rakyat,” ujar Presiden Prabowo saat peluncuran.
Kebijakan ini sejalan dengan strategi jangka panjang pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada modal asing sekaligus memanfaatkan peluang besar yang dimiliki sektor domestik. Dengan suntikan dana tersebut, proyek-proyek strategis nasional diyakini akan lebih cepat terealisasi.
Selain itu, sekitar 20 persen dari dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk investasi global. Langkah ini diambil untuk memperluas portofolio, memperkuat cadangan devisa, sekaligus menjaga keberlanjutan aset negara di tingkat internasional.
Danantara sebagai instrumen strategis negara
Keberadaan Danantara menjadi tonggak penting bagi strategi pembangunan jangka panjang Indonesia. Badan ini dibentuk dengan model sovereign wealth fund modern, yang mampu menghimpun sekaligus mengelola kekayaan negara secara profesional dan transparan.
Menurut Menteri Keuangan, instrumen ini bukan hanya untuk menambah modal pembangunan, tetapi juga untuk menciptakan kesinambungan fiskal jangka panjang. “Danantara akan menjadi fondasi kuat dalam menjaga stabilitas dan memastikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” ujarnya.
Langkah tersebut juga dianggap relevan dengan tren global, di mana negara-negara pemilik sovereign wealth fund seperti Norwegia, Uni Emirat Arab, dan Singapura terbukti mampu mengoptimalkan aset negara untuk kemakmuran rakyatnya.
Di sisi lain, pengawasan ketat dijanjikan agar penggunaan dana tidak melenceng dari tujuan utama. Pemerintah memastikan setiap proyek yang mendapat pendanaan akan melalui seleksi ketat berbasis kepentingan strategis dan nilai manfaat bagi masyarakat luas.
Dengan demikian, Danantara bukan hanya instrumen keuangan, melainkan simbol kemandirian ekonomi bangsa. Indonesia menargetkan agar dana ini menjadi salah satu kekuatan baru dalam memperkuat posisi di kancah internasional.
Ke depan, Danantara diharapkan mampu mendorong pertumbuhan PDB nasional, memperkuat nilai tukar, dan mengurangi risiko eksternal. Jika berhasil dikelola dengan baik, dana ini akan menjadi warisan penting bagi generasi mendatang.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v