Jakarta, EKOIN.COM – Industri film tanah air kembali diramaikan dengan hadirnya film layar lebar terbaru berjudul “Jembatan Sirotol Mustaqim”, sebuah karya horor bernuansa spiritual yang menyajikan kisah berbeda dari film horor religi pada umumnya. Film ini diproduksi oleh Dee Company dengan Dheeraj Kalwani sebagai produser sekaligus CEO, disutradarai Bounty Umbara, dan naskah ditulis oleh Alphadullah.
Film ini menyoroti nasib para koruptor di akhirat, sebuah tema yang jarang disentuh dunia perfilman. Balutan kisah tentang siksa neraka dihubungkan dengan kehidupan keluarga para pelaku korupsi, menghadirkan refleksi moral yang kuat bagi penonton.
> “Setiap hari kita mendengar berita tentang koruptor tertangkap. Lalu bagaimana nasib mereka di akhirat? Dari pertanyaan itu, film ini lahir,” ungkap sang produser dalam sambutannya saat acara pemutaran perdana.
Kritik Sosial Lewat Horor Religi
Tak seperti film horor religi lain, Jembatan Sirotol Mustaqim tidak menampilkan sosok setan atau hantu. Horor yang dihadirkan lahir dari konsekuensi perbuatan manusia itu sendiri, khususnya korupsi yang merampas hak masyarakat luas.
Sutradara Bounty Umbara menjelaskan bahwa tantangan terbesar adalah bagaimana menghadirkan nuansa horor tanpa eksploitasi makhluk gaib. “Film ini berbicara tentang konsekuensi moral. Korupsi bukan hanya soal kejahatan duniawi, tapi juga meninggalkan jejak spiritual bagi keluarga dan bangsa,” jelasnya.
Deretan Pemain Bintang
Film ini dibintangi sejumlah aktor papan atas seperti Imelda Therinne, Raihan Khan, Agus Kuncoro, Mike Lucock, Rory Asyari, dan Eduward Manalu. Dalam acara peluncuran, para pemain berbagi pengalaman spiritual selama proses syuting.
“Bagi saya pribadi, proyek ini membuat saya kembali mempertanyakan iman dan keyakinan. Apakah kehidupan setelah mati benar ada, dan bagaimana konsekuensi dari perbuatan kita di dunia,” kata Imelda Therinne.
Agus Kuncoro menambahkan, film ini berhasil menggabungkan pesan moral dan hiburan. “Kekuasaan bisa berbahaya jika disalahgunakan. Film ini ingin menunjukkan bahwa korupsi menghancurkan bukan hanya pelaku, tapi juga keluarga dan masyarakat luas,” ujarnya.
Kehadiran Tokoh Publik
Pemutaran perdana film ini turut dihadiri undangan khusus, di antaranya Angelina Sondakh yang pernah tersandung kasus korupsi. Kehadirannya menjadi sorotan publik, mengingat film ini mengangkat tema besar tentang konsekuensi perilaku koruptif.
Pesan Moral Kuat
Selain menghibur, Jembatan Sirotol Mustaqim sarat dengan pesan moral dan refleksi sosial. Banyak penonton yang menilai film ini relevan dengan kondisi bangsa, sekaligus menjadi pengingat bahwa praktik korupsi bukan hanya merugikan negara, tetapi juga membawa dampak spiritual dan sosial yang besar.
Film ini mulai tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada awal Oktober 2025 dan diharapkan dapat membuka ruang diskusi baru tentang pentingnya kejujuran, tanggung jawab, serta kesadaran moral di tengah masyarakat.