Gaza, EKOIN.CO – Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan pembebasan Edan Alexander, sandera berkewarganegaraan ganda AS-Israel, pada Sabtu (11/5). Alexander ditahan sejak serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023. Pengumuman ini muncul di tengah upaya diplomatik Qatar dan Mesir untuk memediasi gencatan senjata.
“Kami telah memutuskan untuk membebaskan tentara Zionis yang memegang kewarganegaraan Amerika Edan Alexander,” ujar juru bicara Hamas Abu Obeida melalui Telegram, seperti dikutip dari AFP.
AS Berharap Langkah Ini Buka Jalan Damai
Presiden AS Joe Biden menyambut positif keputusan Hamas dan mendorong penyelesaian konflik. “Ini adalah langkah penting menuju perdamaian. Kami berterima kasih kepada Qatar dan Mesir atas upaya mereka,” katanya dalam pernyataan resmi.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa operasi militer di Gaza tidak akan berhenti. “Kami tidak akan menerima gencatan senjata sampai semua sandera dibebaskan dan Hamas dilucuti,” tegasnya.
Serangan Israel Terus Berlanjut
Sementara itu, serangan udara Israel masih menghantam Gaza. Malam sebelumnya, setidaknya 10 pengungsi tewas saat sekolah penampungan di Khan Younis dibombardir. “Mereka menyerang tempat yang seharusnya aman,” kata Mahmoud Basal, juru bicara Palang Merah Palestina.
Hamas menyatakan telah berkomunikasi langsung dengan AS untuk membahas gencatan senjata. Namun, belum ada kesepakatan yang dicapai.( Gambar diambil dari IDN Times )