Jakarta EKOIN.CO – Presiden Prabowo Subianto membuat langkah mengejutkan dengan mencopot Dr. Sulaiman Umar Shiddiq dari jabatan Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) pada Rabu (17/9/2025). Keputusan ini diambil di tengah sorotan publik terhadap Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, yang menuai kritik setelah fotonya viral saat bermain domino bersama mantan tersangka pembalakan liar, Aziz Wellang. Ikuti berita terbaru di WA Channel EKOIN.
Reshuffle ini merupakan kali ketiga dilakukan Presiden Prabowo sejak menjabat pada Oktober 2024 lalu. Sulaiman, yang baru dilantik sebagai Wamenhut pada 21 Oktober 2024, digantikan oleh Rohmat Marzuki, Bendahara DPD Gerindra Jawa Tengah.
Reshuffle kabinet dan posisi strategis
Penggantian Sulaiman menambah jumlah kader Gerindra di kabinet menjadi 12 orang. Selain pergantian Wamenhut, reshuffle juga mencakup 11 pejabat lain, baik menteri, wakil menteri, maupun kepala lembaga.
Beberapa nama yang masuk dalam daftar pelantikan antara lain Djamari Chaniago sebagai Menko Polhukam menggantikan Budi Gunawan, serta Erick Thohir yang kini menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga. Posisi Wakil Menteri Ketenagakerjaan diisi oleh Afriansyah Noor, menggantikan Immanuel Ebenezer Gerungan yang tersangkut kasus korupsi.
Sementara itu, Faridah Farichah dilantik sebagai Wakil Menteri Koperasi, Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan, dan Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan serta Reformasi Kepolisian.
Isu domino dan dinamika politik
Publik menyoroti bahwa reshuffle ini terjadi ketika Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni justru tengah dipermasalahkan. Fotonya saat bermain domino dengan Aziz Wellang, mantan tersangka pembalakan liar, ramai dibicarakan dan menimbulkan kontroversi.
Di sisi lain, pencopotan Sulaiman menimbulkan tanda tanya besar. Sulaiman dikenal sebagai politisi asal Kalimantan Selatan sekaligus adik ipar pengusaha batu bara Andi Samsuddin Arsyad atau Haji Isam, yang dekat dengan Presiden Prabowo. Bahkan, Haji Isam baru saja menerima penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden.
Unggahan akun Instagram yang diduga milik kerabat Sulaiman juga menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan perjuangan mantan Wamenhut tersebut dalam menjaga hutan Indonesia. “Terima kasih Puang, Semangat dan pasti Allah atur semuanya,” tulis akun @rosehanku.
Selain perubahan di Kementerian Kehutanan, reshuffle juga membawa wajah baru dalam jajaran kementerian strategis. Purbaya Yudhi Sadewa resmi menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, sedangkan Mukhtarudin ditunjuk sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) menggantikan Abdul Kadir Karding.
Dalam pelantikan yang berlangsung di Istana Negara, Prabowo juga menunjuk Ferry Juliantono sebagai Wakil Menteri Koperasi, serta Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah. Reshuffle ini disebut sebagai kelanjutan dari perombakan kabinet sebelumnya pada 8 September 2025.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan reshuffle kali ini merupakan bagian dari konsolidasi pemerintahan. Ia menyebut langkah tersebut penting untuk menjaga stabilitas politik dan kepercayaan publik terhadap kabinet.
Keputusan Presiden mencopot Sulaiman dan memasukkan nama-nama baru dalam kabinet dinilai akan mengubah peta kekuatan politik, terutama dengan semakin dominannya posisi Gerindra di lingkaran pemerintahan.
Kini publik menunggu apakah reshuffle kabinet, khususnya di Kementerian Kehutanan, mampu meredam kritik sekaligus memperkuat kinerja pemerintah di tengah isu domino yang masih ramai dibicarakan.
Langkah Presiden Prabowo mencopot Wamenhut Sulaiman Umar Shiddiq menimbulkan kejutan politik sekaligus tanda tanya besar. Perubahan ini semakin menguatkan dominasi Gerindra dalam kabinet.
Reshuffle kabinet juga membawa wajah baru di sejumlah posisi strategis, mulai dari Menko Polhukam hingga Menteri Keuangan.
Isu domino yang menyeret Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni tetap menjadi sorotan publik, meski yang dicopot justru wakilnya.
Kedekatan Sulaiman dengan tokoh penting di Kalimantan Selatan menambah dimensi politik dalam pencopotan ini.
Pemerintah kini dihadapkan pada tantangan untuk membuktikan bahwa reshuffle mampu memperbaiki kinerja, bukan sekadar memperkuat basis politik. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v