Jakarta EKOIN.CO – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Tokoh Gerakan Nurani Bangsa di Istana Negara, Kamis (11/9/2025). Pertemuan ini menyoroti isu penting bangsa, seperti korupsi, kemandirian nasional, dan program prioritas pemerintah yang menjadi bagian dari agenda kebangsaan.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Menurut Agus Jabo, Presiden dan para tokoh memiliki pandangan yang sama mengenai tantangan besar yang sedang dihadapi bangsa. “Perasaan Pak Presiden sama dengan apa yang dirasakan oleh para tokoh Gerakan Nurani Bangsa,” ujarnya usai pertemuan.
Agenda Kebangsaan dan Korupsi
Agus Jabo menjelaskan bahwa masalah korupsi, kemandirian nasional, hingga soal kebangsaan menjadi perhatian serius dalam agenda kebangsaan. Presiden juga menekankan program prioritas seperti Sekolah Rakyat, Kampung Nelayan, dan Makan Bergizi Gratis sebagai langkah nyata untuk memperkuat fondasi bangsa.
“Masalah korupsi, masalah terkait kemandirian bangsa, hingga soal kebangsaan menjadi perhatian serius. Presiden juga menekankan program-program prioritas seperti Sekolah Rakyat, Kampung Nelayan, dan Makan Bergizi Gratis,” kata Agus Jabo.
Pertemuan di Istana Negara itu tidak hanya membahas isu strategis, tetapi juga memperlihatkan komitmen Presiden untuk menjalin komunikasi terbuka dengan berbagai kalangan. Menurut Agus, penyamaan pemikiran semacam ini akan terus dilanjutkan melalui pertemuan rutin dua hingga tiga bulan sekali.
Tokoh Lintas Agama Hadir di Istana
Acara tersebut dihadiri tokoh lintas agama, akademisi, dan pegiat masyarakat sipil. Beberapa di antaranya adalah Sinta Nuriyah Wahid, Quraish Shihab, Franz Magnis-Suseno, Omi Komaria Nurcholish Madjid, Komaruddin Hidayat, serta Erry Riyana Hardjapamekas. Nama lain yang turut hadir yaitu Ery Seda, Laode Syarif, dan Beka Ulung Hapsara.
Kehadiran tokoh-tokoh ini menunjukkan bahwa agenda kebangsaan bukan hanya urusan pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi luas masyarakat. “Pak Presiden merasa senang dan pertemuan kali ini berjalan dengan baik,” tambah Agus Jabo.
Selain Wamensos, sejumlah menteri juga hadir mendampingi Presiden Prabowo. Di antaranya adalah Menko Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, serta Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie.
Pertemuan tersebut menjadi ruang dialog antara pemerintah dan masyarakat sipil untuk memperkuat kesepahaman mengenai agenda kebangsaan. Kesepakatan untuk membangun komunikasi secara rutin diharapkan dapat mempercepat penyelesaian berbagai persoalan strategis.
Bagi Presiden Prabowo, dialog terbuka dengan berbagai kelompok adalah bagian dari cara membangun kebersamaan dalam menjawab tantangan kebangsaan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memastikan setiap kebijakan mendapat dukungan dari masyarakat luas.
Keterlibatan tokoh lintas agama dan akademisi juga memperkuat pesan bahwa isu kebangsaan perlu dijaga bersama. Langkah ini menjadi bukti bahwa agenda kebangsaan memerlukan sinergi dan semangat gotong royong dari seluruh elemen bangsa.
Pertemuan di Istana Negara tersebut menegaskan kembali bahwa keutuhan bangsa tidak dapat dicapai tanpa persatuan dan semangat kolaborasi. Dengan kesepakatan untuk menggelar pertemuan rutin, agenda kebangsaan dipastikan akan terus menjadi fokus utama dalam membangun Indonesia ke depan.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v