New Delhi EKOIN.CO – Rusia menegaskan komitmennya untuk terus memasok minyak mentah ke India tanpa gangguan, meski tekanan diplomatik dari Amerika Serikat meningkat. Minyak menjadi kata kunci utama dalam kerja sama kedua negara, terutama di tengah sanksi Barat terhadap Moskow.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Roman Babushkin, pejabat Kedutaan Besar Rusia di New Delhi yang menjabat sebagai charge d’affaires, menyatakan hal ini dalam konferensi pers pada Rabu (20/8). Menurut Babushkin, Rusia telah mengembangkan mekanisme khusus untuk menjaga stabilitas pasokan minyak ke India.
“Rusia telah mengembangkan mekanisme yang sangat khusus agar pasokan minyak tetap berlanjut. Kami pastikan impor India akan bertahan pada level saat ini tanpa gangguan dalam waktu dekat,” ujar Babushkin, dikutip dari Daily Times.
Mekanisme tersebut dirancang untuk memastikan perdagangan minyak antara Rusia dan India berjalan lancar, walau India tetap membeli minyak Rusia dalam volume besar di tengah sanksi Barat. Jaminan ini krusial bagi India, salah satu importir minyak terbesar Rusia sejak sanksi diberlakukan akibat konflik di Ukraina.
Kerja Sama Energi Rusia-India Tetap Stabil
Pasokan minyak Rusia ke India menjadi salah satu pilar utama hubungan ekonomi kedua negara. Dengan mekanisme khusus ini, Moskow memastikan energi tetap mengalir meski tekanan internasional meningkat. Babushkin menegaskan bahwa tidak ada gangguan signifikan yang diperkirakan dalam waktu dekat, sehingga stabilitas pasokan minyak bagi India tetap terjaga.
Selain minyak, kerja sama energi lain juga menjadi agenda yang akan dibahas dalam kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke India akhir tahun ini. Pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi akan mencakup pembahasan hubungan ekonomi yang lebih luas, termasuk sektor energi dan perdagangan strategis.
Tekanan AS dan Dampaknya pada Perdagangan Minyak
Kebijakan Amerika Serikat terhadap India menjadi sorotan. Washington mengumumkan tarif 25% untuk beberapa ekspor India yang akan berlaku mulai 28 Agustus, yang terkait dengan pembelian minyak Rusia. Namun, langkah serupa tidak diterapkan pada China, meski Beijing juga memiliki kesepakatan energi dengan Moskow.
Analis menilai, tindakan AS ini menunjukkan ketidakselarasan kebijakan energi global. India tetap menjadi mitra penting bagi Rusia, sementara Amerika mencoba menekan perdagangan minyak yang berpotensi memperkuat posisi ekonomi Moskow di Asia.
Meski demikian, sumber di India menyebut bahwa kebijakan tersebut tidak akan mengganggu kebutuhan energi nasional. India menegaskan bahwa pasokan minyak dari Rusia akan tetap menjadi bagian penting dari strategi energi mereka, mengingat volume impor yang besar dan kestabilan harga.
Sementara itu, Rusia melalui Babushkin menekankan pentingnya kepercayaan dalam perdagangan bilateral. Mekanisme pasokan minyak yang telah disiapkan memungkinkan kedua negara menavigasi sanksi internasional sekaligus mempertahankan stabilitas energi bagi kebutuhan domestik dan industri strategis.
Para pengamat energi menyoroti bahwa langkah Rusia mempertahankan ekspor minyak ke India bisa menjadi model bagi negara lain yang menghadapi tekanan sanksi serupa. Keberlanjutan pasokan ini menunjukkan fleksibilitas dan inovasi diplomasi energi Rusia di tengah dinamika geopolitik global.
Kerja sama Rusia dan India dalam sektor minyak juga membuka peluang investasi dan penguatan industri terkait. Pengembangan fasilitas transportasi, infrastruktur penyimpanan, dan perdagangan energi dijajaki sebagai bagian dari komitmen jangka panjang kedua negara.
Dalam konteks geopolitik, langkah ini menunjukkan keteguhan Rusia menghadapi tekanan Barat. India, di sisi lain, mendapatkan keuntungan dari pasokan energi stabil dengan harga yang kompetitif, sekaligus menjaga hubungan strategis dengan Moskow.
- Rusia menjamin pasokan minyak ke India tanpa gangguan.
- Mekanisme khusus memastikan perdagangan tetap stabil meski ada sanksi.
- Kunjungan Putin ke India akan memperkuat kerja sama energi.
- Tekanan AS tidak mengubah strategi energi India.
- Hubungan bilateral menjadi model diplomasi energi strategis.
- India perlu terus memonitor mekanisme pasokan untuk antisipasi risiko.
- Rusia dapat memperluas strategi ini ke negara mitra lainnya.
- Dialog internasional perlu ditingkatkan untuk mengurangi konflik energi.
- Investor harus mempertimbangkan stabilitas jangka panjang sektor minyak Rusia-India.
- Publik perlu diberi informasi transparan terkait perubahan harga dan pasokan energi.
(*)



























