TEHERAN, EKOIN.CO – Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh menegaskan bahwa angkatan bersenjata Iran terus memantau setiap pergerakan Israel dan siap menghadapi potensi perang baru. Pernyataan ini disampaikan saat ia menerima kunjungan Kepala Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan, Jenderal Rudzani Maphwanya, di Teheran, Selasa (12/8/2025).
Gabung WA NEWS EKOIN di sini
Nasirzadeh menilai dukungan Afrika Selatan sangat berarti, khususnya dalam mengutuk agresi Israel dan Amerika Serikat terhadap Iran, serta langkah berani negara tersebut membawa kasus dugaan genosida Israel ke pengadilan internasional.
Iran Tegaskan Kesiapan Hadapi Perang
Dalam pertemuan tersebut, Nasirzadeh mengungkapkan bahwa Iran telah merespons tegas agresi baru-baru ini. Ia menyebut, sikap keras Iran memaksa lawan untuk meminta gencatan senjata melalui mediator internasional.
“Republik Islam Iran, dalam menggunakan haknya, memberikan tanggapan yang tegas dan kuat terhadap rezim ini, memaksa musuh untuk meminta gencatan senjata melalui beberapa mediator, dan kami menyetujui permintaan mereka untuk mencegah krisis berkembang,” ujarnya.
Meski menyetujui gencatan senjata, Nasirzadeh menegaskan pihaknya tidak lengah. Pemantauan intelijen terus dilakukan untuk mengantisipasi segala bentuk petualangan militer Israel maupun AS yang berpotensi memicu perang berskala besar.
Sumber-sumber internasional melaporkan adanya kemungkinan serangan Israel terhadap Iran dalam beberapa bulan ke depan, bahkan mungkin sebelum akhir Agustus 2025.
Prediksi Perang Besar di Timur Tengah
Seorang pakar geopolitik Swedia keturunan Iran, Trita Parsi, mengungkapkan kepada Aljazeera bahwa kalkulasi strategis kedua negara menunjukkan perang berikutnya bisa lebih brutal dibanding konflik sebelumnya.
Dalam artikelnya di Foreign Policy, Parsi menulis bahwa Iran kini berada dalam fase antisipasi penuh. Kesiapan pertahanan dan logistik militer ditingkatkan, termasuk koordinasi dengan sekutu regional, guna menghadapi kemungkinan serangan yang dirancang Israel.
Skenario perang ini, menurut Parsi, bukan hanya akan memengaruhi Iran dan Israel, tetapi juga berpotensi menyeret kawasan Timur Tengah ke dalam ketidakstabilan lebih luas, termasuk dampak pada jalur perdagangan internasional.
Ketegangan di kawasan meningkat sejak eskalasi konflik beberapa bulan terakhir. Meskipun ada upaya diplomasi, analisis militer menunjukkan bahwa langkah pencegahan sering tertinggal dibanding kecepatan eskalasi di lapangan.
Nasirzadeh menekankan bahwa setiap bentuk agresi akan dibalas secara langsung, tanpa menunggu intervensi pihak ketiga. “Kami siap menghadapi setiap tindakan avonturisme baru,” katanya menutup pernyataannya.
Kesiapan militer Iran mencakup peningkatan sistem pertahanan udara, latihan tempur gabungan, serta distribusi sumber daya strategis ke berbagai titik rawan. Langkah ini diambil untuk memastikan kesiapsiagaan penuh jika skenario perang benar-benar terwujud.
Pengamat menilai, meskipun risiko perang terbuka sangat tinggi, faktor politik domestik di kedua negara serta tekanan internasional bisa menjadi variabel penentu apakah konfrontasi langsung akan terjadi atau tertunda.
Banyak pihak di kawasan, termasuk negara-negara Teluk, memantau situasi ini dengan cermat. Stabilitas regional dianggap sebagai kunci keberlangsungan ekonomi dan keamanan energi global.
Eskalasi ini mengingatkan pada konflik-konflik besar sebelumnya yang melibatkan Iran dan Israel. Namun, kali ini dinamika geopolitik berbeda, dengan keterlibatan aktor-aktor non-negara dan teknologi persenjataan yang jauh lebih maju.
Potensi perang antara Iran dan Israel semakin nyata, dengan kedua pihak mempersiapkan diri secara militer dan diplomatik. Situasi ini menunjukkan bahwa Timur Tengah masih menjadi pusat ketegangan global yang rentan meledak kapan saja.
Pemerhati politik internasional dan masyarakat global perlu mengikuti perkembangan ini secara intensif. Upaya diplomasi harus terus diupayakan untuk mencegah korban jiwa dan kerusakan yang lebih luas. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v