Madrid, EKOIN.CO – Pemerintah Spanyol menunda rencana pembelian jet tempur F-35 buatan Amerika Serikat (AS), sebuah keputusan yang langsung memicu respons keras dari Presiden AS Donald Trump. Menanggapi kabar penundaan tersebut, Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan terhadap barang-barang yang berasal dari Spanyol. Kabar ini dilaporkan oleh surat kabar El Pais pada Rabu (6/8/2025) dengan mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya. Keputusan ini secara tidak langsung juga berkaitan dengan komitmen Madrid terhadap NATO. Spanyol mengalokasikan anggaran untuk memenuhi target pembiayaan pertahanan Eropa, sehingga memengaruhi anggaran untuk pembelian jet tempur.
Penundaan ini menyangkut rencana akuisisi jet tempur F-35, yang merupakan produk dari perusahaan raksasa dirgantara AS, Lockheed Martin. Sebelumnya, pemerintah Spanyol telah menganggarkan dana sebesar 6,25 miliar euro, setara dengan sekitar Rp 118,4 triliun, dalam anggaran tahun 2023 untuk pengadaan jet tempur baru. Namun, komitmen tersebut kini berhadapan dengan kebutuhan mendesak untuk memperkuat pertahanan di Eropa melalui NATO. Sebagaimana dilansir Reuters, pada tahun 2025 NATO menargetkan setiap negara anggotanya untuk berkontribusi pada pendanaan pertahanan dengan mengalokasikan anggaran sebesar 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) mereka.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, telah mengumumkan bahwa pemerintahannya akan memenuhi target yang ditetapkan oleh NATO pada tahun ini. Hal ini secara signifikan memengaruhi prioritas pengeluaran negara tersebut. Sebuah laporan dari bulan Juni menyebutkan bahwa Spanyol sempat menolak usulan NATO untuk menaikkan iuran pertahanan menjadi 5 persen dari PDB negara-negara anggota, menunjukkan ketidaksetujuan terhadap angka yang terlalu tinggi. Meskipun demikian, mereka tetap berkomitmen untuk mencapai target 2 persen.
Komitmen ini mengharuskan Spanyol untuk mengalokasikan sebagian besar dari 10,5 miliar euro, atau sekitar Rp 198,9 triliun, untuk membangun pertahanan Eropa pada tahun ini. Angka tersebut sangat besar dan membuat Spanyol tidak mungkin untuk melanjutkan pembelian jet tempur buatan AS. Penundaan ini pun sontak menjadi sorotan di kancah internasional, terutama setelah pernyataan Donald Trump yang bernada ancaman.
Penundaan Pembelian Jet Tempur Picu Ancaman Tarif
Keputusan penundaan pembelian jet tempur F-35 oleh Spanyol segera memicu ketegangan diplomatik antara Madrid dan Washington. Presiden AS Donald Trump secara terbuka mengkritik Perdana Menteri Pedro Sanchez dan pemerintahannya, menuding keputusan ini sebagai langkah yang merugikan industri pertahanan Amerika. Trump kemudian mengancam akan mengenakan tarif tambahan terhadap produk-produk impor dari Spanyol sebagai bentuk balasan. Ancaman ini menambah daftar panjang ketegangan perdagangan yang pernah terjadi antara AS dan negara-negara mitra, termasuk Uni Eropa.
Respons keras dari Trump ini menunjukkan betapa sensitifnya isu perdagangan dan pertahanan bagi AS, terutama terkait dengan penjualan produk-produk militer unggulan seperti jet tempur F-35. Penundaan yang dilakukan Spanyol dianggap sebagai pukulan bagi industri dalam negeri AS dan berpotensi menjadi preseden bagi negara-negara lain yang memiliki kontrak serupa. Hingga berita ini diturunkan, juru bicara Kementerian Pertahanan Spanyol dan Lockheed Martin belum memberikan tanggapan resmi mengenai permintaan komentar dari media.
Situasi ini tidak hanya menyoroti hubungan antara Spanyol dan AS, tetapi juga dilema yang dihadapi oleh banyak negara Eropa. Mereka harus menyeimbangkan antara komitmen terhadap pertahanan kolektif NATO dan kebutuhan untuk modernisasi militer secara mandiri. Meskipun demikian, komitmen Spanyol terhadap NATO tetap menjadi prioritas utama. Langkah yang diambil oleh Spanyol ini dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain di Eropa dalam menghadapi tekanan geopolitik dan tuntutan dari aliansi militer.
Di sisi lain, ancaman tarif dari Trump dapat menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan bagi Spanyol. Sektor-sektor ekspor utama Spanyol ke AS, seperti produk pertanian, mobil, dan barang-barang konsumsi, berpotensi terkena dampak negatif. Hal ini berisiko memicu respons balik dari Uni Eropa, yang sering kali berdiri bersama dalam menghadapi ancaman perdagangan dari luar. Perkembangan ini akan terus dipantau, mengingat potensi eskalasi ketegangan antara kedua belah pihak.
Ketidakmampuan pemerintah Spanyol untuk memberikan komentar pada saat ini mengisyaratkan bahwa mereka mungkin sedang menyusun strategi diplomatik untuk menghadapi ancaman Trump. Penundaan ini merupakan sebuah langkah strategis yang didasarkan pada perhitungan anggaran dan prioritas pertahanan. Mereka harus mengalokasikan anggaran yang besar untuk memenuhi target NATO, sehingga tidak memungkinkan untuk mengakuisisi jet tempur F-35 dalam waktu dekat.
Keputusan Spanyol untuk memprioritaskan pendanaan pertahanan Eropa melalui NATO menunjukkan komitmen yang kuat terhadap aliansi tersebut. Hal ini sejalan dengan upaya kolektif untuk membangun kekuatan pertahanan yang lebih mandiri di benua tersebut. Namun, hal ini juga menunjukkan tantangan besar dalam menyeimbangkan berbagai kepentingan, mulai dari kebutuhan domestik, komitmen internasional, hingga tekanan dari mitra strategis seperti Amerika Serikat.
Penundaan pembelian jet tempur F-35 oleh Spanyol menimbulkan serangkaian implikasi yang kompleks, baik dari segi diplomasi maupun ekonomi. Di satu sisi, keputusan ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap aliansi NATO dan upaya untuk memperkuat pertahanan kolektif Eropa. Hal ini merupakan langkah strategis yang didasarkan pada pertimbangan anggaran yang matang, di mana Spanyol harus mengalokasikan sumber daya besar untuk memenuhi target pendanaan yang ditetapkan oleh NATO. Komitmen ini penting untuk stabilitas dan keamanan regional.
Di sisi lain, langkah ini memicu reaksi yang keras dari Amerika Serikat, yang melihatnya sebagai pukulan terhadap industri pertahanan mereka. Ancaman tarif tambahan dari Presiden Trump menunjukkan betapa sensitifnya isu perdagangan dan pertahanan bagi Washington. Potensi dampak ekonomi dari ancaman tersebut tidak bisa dianggap remeh, karena dapat merugikan sektor ekspor Spanyol dan memicu ketegangan perdagangan yang lebih luas dengan Uni Eropa. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan diplomatis yang cermat dari Madrid untuk mengelola situasi ini dan menghindari eskalasi lebih lanjut. Keseimbangan antara komitmen internasional dan kepentingan nasional menjadi tantangan utama yang harus dihadapi oleh pemerintah Spanyol saat ini. ( * )