Depok EKOIN.CO – Setelan AC mobil yang tidak tepat ternyata bisa berdampak pada konsumsi bahan bakar kendaraan. Informasi ini disampaikan oleh Adi Akbar, pemilik bengkel spesialis AC mobil Adi Jaya, yang berlokasi di Jalan Pekapuran No.58, Sukatani, Tapos, Jawa Barat, saat ditemui pada 25 Juli 2025.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Menurut Adi, setelan suhu AC yang terlalu dingin menyebabkan kompresor AC terus bekerja tanpa jeda. Hal ini membuat beban mesin bertambah karena putaran kompresor terhubung langsung ke putaran mesin melalui magnetic clutch. Akibatnya, konsumsi bensin mobil menjadi lebih boros.
Adi menyarankan pengendara mengatur suhu AC secukupnya agar kompresor AC memiliki waktu jeda lebih lama. “Kalau dibandingkan suhu AC yang satu klik dengan sembilan klik, lebih irit yang satu klik,” jelasnya kepada GridOto.
Setelan AC Tepat Kurangi Beban Mesin
Setelan suhu AC yang nyaman, bukan sangat dingin seperti freezer, membantu kompresor untuk berhenti sementara atau istirahat. “Efeknya kompresor lebih awet, kemudian konsumsi bensin mobil enggak terlalu boros,” ungkap Adi.
Ia menambahkan, jika kompresor terus menyala karena suhu AC disetel sangat dingin, maka kompresor akan terus berputar. Ini karena putaran kompresor tersambung dengan putaran mesin mobil melalui komponen magnetic clutch.
Dengan meningkatnya beban kerja mesin, pemakaian bahan bakar akan bertambah, sehingga mobil menjadi lebih boros BBM. Pengaturan suhu AC yang terlalu dingin dinilai memperpendek umur kompresor, mengingat kompresor jarang beristirahat.
Sebaliknya, jika kompresor bekerja sebentar lalu jeda, beban mesin akan ringan. Selain konsumsi bensin lebih hemat, usia kompresor mobil juga akan lebih panjang. Adi menyarankan pengemudi bijak dalam mengatur suhu AC mobil.
Risiko Magnetic Clutch dan Biaya Perbaikan
Adi juga menyampaikan bahwa pengaturan suhu AC yang secukupnya menyebabkan magnetic clutch bekerja lebih sering. “Dampak negatifnya memang dapat memperpendek usia magnetic clutch,” ujarnya.
Meski begitu, Adi menilai biaya perbaikan magnetic clutch jauh lebih murah dibandingkan kerusakan pada kompresor. Oleh karena itu, ia menyarankan pemilik mobil tidak terlalu khawatir asalkan melakukan servis berkala.
Penyesuaian suhu AC tidak hanya berdampak pada konsumsi bahan bakar, tetapi juga pada perawatan jangka panjang kendaraan. Adi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kenyamanan kabin dan efisiensi bahan bakar.
Setelan suhu AC mobil sering kali dianggap sepele, namun berdampak signifikan pada efisiensi kendaraan. Adi menyarankan para pemilik kendaraan untuk memahami cara kerja AC agar dapat menghemat pengeluaran harian.
Pengaturan AC mobil yang benar bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga efisiensi energi dan daya tahan komponen. Pemilik mobil dapat mempraktikkan langkah ini untuk menekan biaya operasional kendaraan.
Dengan pengaturan suhu AC yang bijak, pengendara tidak hanya menikmati udara sejuk di kabin, tetapi juga menghemat bahan bakar. Selain itu, mereka dapat memperpanjang umur komponen penting seperti kompresor.
Pemilik mobil disarankan memeriksa dan menyetel suhu AC mobil sebelum perjalanan. Langkah ini membantu menekan konsumsi BBM, sekaligus menjaga performa kendaraan dalam jangka panjang.
Pemeliharaan sistem AC mobil tidak lepas dari peran bengkel spesialis. Adi menekankan pentingnya melakukan servis rutin untuk menjaga efisiensi dan mencegah kerusakan komponen.
Secara keseluruhan, pengendalian suhu AC secara tepat menjadi langkah sederhana namun berdampak besar dalam efisiensi kendaraan. Edukasi kepada pengendara dinilai penting untuk menyebarkan informasi ini secara luas.
Adi menyampaikan agar pengemudi mempertimbangkan pengaturan suhu yang tidak terlalu ekstrem. Selain menjaga kenyamanan, ini juga berkontribusi pada penghematan BBM dan efisiensi kerja mesin.
Pemilik mobil juga diimbau lebih cermat dalam memilih bengkel spesialis AC. Perawatan yang tepat akan memastikan seluruh komponen AC, termasuk magnetic clutch, bekerja optimal.
Suhu AC mobil sebaiknya diatur agar tidak membuat kompresor terus menerus bekerja. Beban mesin yang terlalu berat karena kerja kompresor konstan akan berdampak pada borosnya pemakaian bahan bakar.
Edukasi kepada pemilik kendaraan tentang cara kerja AC dan dampaknya terhadap konsumsi BBM perlu ditingkatkan. Hal ini dapat membantu mengurangi beban biaya bahan bakar secara signifikan.
Pemilik kendaraan juga sebaiknya memahami perbedaan biaya perbaikan kompresor dan magnetic clutch. Adi menyarankan agar kerusakan dicegah melalui pengaturan suhu yang bijak., pengaturan suhu AC mobil yang sesuai kebutuhan dapat membantu menghemat konsumsi bahan bakar. Setelan suhu yang terlalu rendah membuat kompresor bekerja terus-menerus dan membebani mesin.
Suhu AC yang nyaman, tidak terlalu dingin, membuat kompresor memiliki waktu jeda yang lebih banyak. Hal ini berdampak positif pada efisiensi bahan bakar serta daya tahan mesin.
Meski magnetic clutch bekerja lebih sering, kerusakan pada komponen ini lebih murah perbaikannya dibanding kerusakan kompresor. Pengemudi sebaiknya melakukan servis rutin dan menyetel suhu AC dengan cermat.
Penghematan bahan bakar tidak selalu memerlukan perubahan besar, cukup dengan penyesuaian setelan AC yang tepat. Kebiasaan ini juga membantu menjaga kondisi mesin mobil tetap prima.
Keseimbangan antara kenyamanan berkendara dan efisiensi bahan bakar menjadi hal penting. Edukasi seperti ini perlu terus disampaikan untuk meningkatkan kesadaran pengemudi.(*)



























