Jakarta EKOIN.CO – Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan prospek pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia menurut studi terbaru yang dilakukan oleh Harvard Growth Lab, seperti dilansir dari CNBC Indonesia pada Senin, 4 Agustus 2025.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Dalam laporan berjudul The Atlas of Economic Complexity, Harvard mencatat bahwa Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat hingga tahun 2030. Studi ini memanfaatkan metodologi pengukuran kompleksitas ekonomi dengan menganalisis data ekspor lebih dari 130 negara.
Menurut laporan tersebut, Indonesia memiliki potensi ekspansi ekonomi dengan tingkat pertumbuhan tahunan mencapai 6%. Pencapaian ini didukung oleh diversifikasi ekspor dan peningkatan kemampuan produksi dalam negeri yang terus berkembang.
Lebih lanjut, studi Harvard menunjukkan bahwa posisi Amerika Serikat dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia justru tertinggal jauh. AS hanya menempati peringkat ke-52 dalam daftar tersebut. Sementara itu, negara-negara Asia mendominasi sepuluh besar, termasuk India, Filipina, dan Vietnam.
Studi: Indonesia Unggul karena Kompleksitas Ekonomi
Peneliti Harvard menjelaskan bahwa pengukuran kompleksitas ekonomi didasarkan pada keragaman dan kecanggihan produk ekspor sebuah negara. Indonesia dinilai mampu mengembangkan berbagai produk bernilai tambah tinggi, termasuk dalam sektor teknologi dan manufaktur.
Harvard Growth Lab menggarisbawahi bahwa semakin kompleks suatu perekonomian, semakin besar kemampuannya untuk berinovasi dan menghasilkan produk beragam. Hal ini yang menjadi dasar mengapa Indonesia dinilai unggul dibandingkan negara lain dalam studi tersebut.
Laporan itu juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produktivitas industri serta investasi pada infrastruktur dan sumber daya manusia. Hal ini diperkirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan dalam lima tahun ke depan.
CNBC Indonesia mencatat bahwa dalam laporan tersebut, Indonesia memiliki potensi untuk memperkuat posisi dalam rantai pasokan global. Hal ini terutama karena kemampuan negara ini untuk mengembangkan industri strategis seperti kendaraan listrik dan energi terbarukan.
Negara Maju Kalah dari Ekonomi Berkembang
Selain Indonesia, beberapa negara berkembang lainnya juga menunjukkan potensi pertumbuhan tinggi. India menempati posisi kedua, diikuti oleh Uganda, dan Vietnam. Negara-negara tersebut dianggap memiliki fleksibilitas ekonomi yang tinggi serta kemampuan untuk mengadopsi teknologi baru.
Sebaliknya, negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang mengalami penurunan dalam peringkat pertumbuhan masa depan. Studi menyebutkan bahwa keterbatasan inovasi baru dan stagnasi demografis menjadi hambatan bagi negara-negara tersebut.
Harvard juga menekankan pentingnya pembaruan kebijakan ekonomi untuk negara maju agar tidak semakin tertinggal. Sementara itu, negara seperti Indonesia dianggap telah menunjukkan langkah proaktif dalam reformasi struktural ekonomi.
Pakar ekonomi dari Harvard, Ricardo Hausmann, mengatakan bahwa Indonesia telah mencapai kemajuan signifikan dalam pembangunan ekonomi. “Kompleksitas ekonomi Indonesia meningkat pesat, ini mencerminkan kemampuannya untuk bersaing di pasar global,” ujar Hausmann.
Laporan ini juga menjadi bahan pertimbangan investor global dalam memilih tujuan investasi jangka panjang. Dengan proyeksi pertumbuhan yang kuat, Indonesia dipandang sebagai pasar yang menjanjikan dalam dekade mendatang.
CNBC Indonesia juga mencatat bahwa pemerintah Indonesia sedang mempercepat transformasi digital dan industri hijau sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Kedua sektor ini disebut berkontribusi besar terhadap kompleksitas ekonomi.
Sebagai penutup, laporan Harvard Growth Lab ini merupakan bagian dari riset tahunan yang menjadi acuan banyak lembaga keuangan dan pengambil kebijakan dunia. Penilaian yang menempatkan Indonesia di peringkat teratas menjadi pencapaian yang signifikan dalam lanskap ekonomi global.
dari laporan ini menunjukkan bahwa Indonesia telah berada pada jalur pertumbuhan yang positif. Dengan terus meningkatkan kompleksitas ekonominya, Indonesia dapat memperkuat posisi sebagai kekuatan ekonomi utama dunia.
Studi ini juga memberi dorongan bagi pemerintah untuk terus fokus pada pengembangan industri bernilai tambah tinggi. Langkah-langkah strategis dalam investasi SDM dan teknologi menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.
Para pelaku usaha dan investor didorong untuk memanfaatkan momentum ini guna memperluas jaringan bisnis dan produksi di Indonesia. Hal ini diyakini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Dengan mempertahankan stabilitas makroekonomi dan keberlanjutan kebijakan, Indonesia berpotensi menjadi model pertumbuhan bagi negara-negara berkembang lainnya.
Langkah selanjutnya adalah menjaga kualitas pertumbuhan agar tidak hanya cepat, tetapi juga berkelanjutan. Pemerintah diharapkan terus memperkuat reformasi struktural demi menjaga daya saing ekonomi nasional. (*)



























