• Latest
  • Trending
  • All
OKI Dinilai Lemah Hadapi Israel dan AS Mengapa OKI Tak Mampu?

OKI Dinilai Lemah Hadapi Israel dan AS Mengapa OKI Tak Mampu?

4 Agustus 2025
Purbaya Akan Rangkap wakil Menkeu, Anggito Tidak Lagi jabat usai dilantik Ketua LPS

Purbaya Akan Rangkap wakil Menkeu, Anggito Tidak Lagi jabat usai dilantik Ketua LPS

9 Oktober 2025
Momen Bahlil colek Rosan Saat Pidato Prabowo Tentang Negara Rugi 300 Triliun Rupiah

Momen Bahlil colek Rosan Saat Pidato Prabowo Tentang Negara Rugi 300 Triliun Rupiah

9 Oktober 2025
Kronologi dan Peran Tersangka Nadiem Makarim dalam Kasus Korupsi Pengadaan Laptop

Ahli Pidana Sebut Penetapan Tersangka Nadiem Makarim Sah Secara Hukum, Ini Dasarnya 

8 Oktober 2025
Lantik 804 Pejabat, Menteri Nusron: Pelantikan Berkala Cerminkan Organisasi yang Sehat*

Lantik 804 Pejabat, Menteri Nusron: Pelantikan Berkala Cerminkan Organisasi yang Sehat*

8 Oktober 2025
ASEAN DEFA: Komitmen Wujudkan Ekonomi Digital USD2 Triliun

ASEAN DEFA: Komitmen Wujudkan Ekonomi Digital USD2 Triliun

8 Oktober 2025
Indonesia Peringkat Tiga Dunia, Target Puncak Ekonomi Syariah

Indonesia Peringkat Tiga Dunia, Target Puncak Ekonomi Syariah

8 Oktober 2025
Sekolah Garuda Resmi Diluncurkan, Targetkan 20 Sekolah Baru

Menko Muhaimin Resmikan Sekolah Garuda Transformasi di Gorontalo

8 Oktober 2025
Sekolah Garuda Resmi Diluncurkan, Targetkan 20 Sekolah Baru

Sekolah Garuda Resmi Diluncurkan, Targetkan 20 Sekolah Baru

8 Oktober 2025
Menteri UMKM dan Menteri P2MI Sinergi Perkuat Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran*

Menteri UMKM dan Menteri P2MI Sinergi Perkuat Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran*

8 Oktober 2025
Direktur Operasional PT Zyrexindo hingga Nadiem Makarim Diperiksa Kejagung Terkait Korupsi Laptop

Direktur PT Zyrexindo Mandiri Buana Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop 

8 Oktober 2025
ASEAN Percepat Pertumbuhan Ekonomi Digital, Indonesia Dorong Finalisasi ASEAN DEFA pada 2026

ASEAN Percepat Pertumbuhan Ekonomi Digital, Indonesia Dorong Finalisasi ASEAN DEFA pada 2026

8 Oktober 2025
Pemerintah Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Airlangga: “Indonesia Masih Tumbuh Solid di Tengah Ketidakpastian Global”

Pemerintah Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Airlangga: “Indonesia Masih Tumbuh Solid di Tengah Ketidakpastian Global”

8 Oktober 2025
Kamis, Oktober 9, 2025
  • Login
EKOIN.CO
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
EKOIN.CO
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
  • PERISTIWA
  • POLKUM
  • ENTERTAINT
  • RAGAM
Home PERISTIWA

OKI Dinilai Lemah Hadapi Israel dan AS Mengapa OKI Tak Mampu?

OKI belum mampu bersatu menghadapi Israel. Ketergantungan ekonomi dan politik jadi kendala

by Akmal Solihannoer
4 Agustus 2025, 15:18
in PERISTIWA, INTERNASIONAL
Reading Time: 3 mins read
0
A A
0
OKI Dinilai Lemah Hadapi Israel dan AS Mengapa OKI Tak Mampu?

Jakarta EKOIN.CO – Peran Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam merespons krisis kemanusiaan di Palestina terus dipertanyakan, terlebih di tengah konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina yang tak kunjung mereda. Banyak kalangan menilai, OKI sebagai wadah negara-negara mayoritas Muslim seharusnya mampu bertindak lebih tegas. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya, dengan banyak faktor yang membatasi gerak organisasi tersebut.

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

RelatedPosts

Lantik 804 Pejabat, Menteri Nusron: Pelantikan Berkala Cerminkan Organisasi yang Sehat*

Menteri UMKM dan Menteri P2MI Sinergi Perkuat Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran*

ASEAN Percepat Pertumbuhan Ekonomi Digital, Indonesia Dorong Finalisasi ASEAN DEFA pada 2026

Salah satu hambatan terbesar bagi OKI adalah ketergantungan ekonomi anggotanya terhadap negara-negara Barat. Negara-negara Teluk seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memiliki kerja sama ekonomi dan pertahanan yang erat dengan Amerika Serikat, termasuk kontrak senjata dan investasi besar-besaran. Begitu pula Mesir yang menjadi penerima utama bantuan militer dari AS, membuat mereka cenderung berhati-hati dalam bersikap terhadap Israel.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, hubungan yang saling menguntungkan ini mendorong negara-negara tersebut untuk menghindari langkah-langkah yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi maupun hubungan diplomatik mereka dengan Barat. Mereka khawatir, kebijakan keras terhadap Israel akan berdampak langsung pada keamanan nasional dan pembangunan ekonomi.

Tidak Ada Kesatuan Politik di Tubuh OKI

Perbedaan kepentingan di antara 57 negara anggota OKI turut memperparah ketidakmampuan organisasi ini dalam mengambil langkah kolektif. OKI tidak memiliki satu suara yang seragam dalam isu Palestina, karena masing-masing negara memiliki kebijakan luar negeri yang berbeda, bahkan bertolak belakang dalam beberapa kasus.

Konflik antara Arab Saudi dan Iran menjadi contoh nyata perpecahan internal di tubuh OKI. Ketegangan dua negara besar itu mempersulit terbentuknya konsensus bersama, terutama mengenai kebijakan terhadap Israel dan sekutunya. Sejumlah negara anggota OKI juga telah menormalisasi hubungan dengan Israel, seperti Bahrain, Maroko, dan Sudan melalui perjanjian Abraham Accords.

Dalam situasi seperti ini, sulit bagi OKI untuk melakukan tekanan efektif terhadap Israel. Karena sebagian anggotanya memiliki kepentingan bilateral dengan Tel Aviv, sikap tegas dianggap berisiko terhadap hubungan diplomatik yang baru terbentuk tersebut. Ini memperlihatkan bahwa solidaritas terhadap Palestina sering teredam oleh kepentingan strategis masing-masing negara.

Selain itu, lemahnya struktur organisasi OKI juga menjadi kendala. Tidak ada mekanisme sanksi atau penegakan keputusan yang kuat di dalam tubuh OKI, sehingga setiap negara bebas memilih sikap tanpa konsekuensi organisasi. Hal ini membuat OKI tidak memiliki daya paksa dalam menjalankan mandat kolektif.

Minimnya Tekanan Global terhadap Israel

Ketidakhadiran tekanan internasional yang signifikan terhadap Israel turut memperlemah posisi OKI. Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, secara konsisten memberikan dukungan politik dan militer kepada Israel, sehingga memperkecil ruang gerak bagi negara-negara OKI untuk mempengaruhi dinamika konflik.

Ditambah lagi, isu Palestina sering kali dijadikan komoditas politik domestik oleh sejumlah negara anggota OKI. Mereka menggunakan narasi dukungan terhadap Palestina untuk kepentingan citra politik di dalam negeri, namun tidak benar-benar mengambil langkah nyata di forum internasional.

Ketika dunia Islam terpecah dan tidak bersatu dalam isu Palestina, kekuatan lobi Israel di panggung global justru semakin solid. Dengan dukungan kuat dari AS dan sekutunya, Israel mampu melanjutkan kebijakannya tanpa menghadapi tekanan berarti dari komunitas internasional, termasuk dari negara-negara OKI.

Sementara itu, banyak negara Muslim lebih fokus pada agenda domestik atau konflik regional lainnya, seperti perang saudara di Yaman, krisis di Suriah, atau ketegangan di kawasan Teluk. Kondisi ini menyebabkan isu Palestina tidak selalu menjadi prioritas utama dalam diplomasi luar negeri mereka.

OKI menghadapi berbagai tantangan struktural dan politik yang membatasi kemampuannya untuk bertindak efektif dalam isu Palestina. Ketergantungan ekonomi pada Barat, konflik internal antar anggota, serta lemahnya instrumen organisasi menjadi hambatan utama dalam membangun sikap kolektif yang tegas.

Selain itu, normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel oleh sebagian negara anggota OKI semakin memperlemah posisi organisasi ini dalam memberikan tekanan terhadap Tel Aviv. Hal ini menunjukkan lemahnya solidaritas dunia Islam terhadap Palestina dalam praktik diplomasi internasional.

Dalam situasi ini, OKI memerlukan reformasi internal yang mendalam agar mampu berfungsi sebagai organisasi efektif, termasuk penguatan struktur, pembuatan mekanisme penegakan keputusan, dan peningkatan solidaritas antarnegara anggota. Tanpa langkah-langkah ini, sulit mengharapkan perubahan nyata.

Krisis Palestina membutuhkan respon global yang kuat dan bersatu, termasuk dari negara-negara OKI. Namun, hingga kini, organisasi tersebut belum menunjukkan kapasitas yang memadai untuk menjadi pemain utama dalam penyelesaian konflik tersebut.

ke depan bagi OKI adalah memperkuat diplomasi multilateral, mempererat kerja sama antaranggota dalam satu suara, serta mengurangi ketergantungan ekonomi pada Barat agar lebih bebas dalam menentukan sikap politik di forum internasional. (*)


 

Post Views: 3
Tags: Amerika Serikatdunia IslamIsraelOKIPalestinaTimur Tengah
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Related Posts

Lantik 804 Pejabat, Menteri Nusron: Pelantikan Berkala Cerminkan Organisasi yang Sehat*

Lantik 804 Pejabat, Menteri Nusron: Pelantikan Berkala Cerminkan Organisasi yang Sehat*

by Maykal
8 Oktober 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, melantik 804 pejabat di lingkungan Kementerian...

Menteri UMKM dan Menteri P2MI Sinergi Perkuat Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran*

Menteri UMKM dan Menteri P2MI Sinergi Perkuat Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran*

by Maykal
8 Oktober 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menandatangani Nota Kesepahaman dengan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia...

ASEAN Percepat Pertumbuhan Ekonomi Digital, Indonesia Dorong Finalisasi ASEAN DEFA pada 2026

ASEAN Percepat Pertumbuhan Ekonomi Digital, Indonesia Dorong Finalisasi ASEAN DEFA pada 2026

by Maykal
8 Oktober 2025
0

Jakarta, EKOIN.COM — Kawasan Asia Tenggara terus menunjukkan potensinya sebagai salah satu pasar digital paling dinamis di dunia. Dengan populasi...

Pemerintah Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Airlangga: “Indonesia Masih Tumbuh Solid di Tengah Ketidakpastian Global”

Pemerintah Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Airlangga: “Indonesia Masih Tumbuh Solid di Tengah Ketidakpastian Global”

by Maykal
8 Oktober 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO — Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas dan momentum pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan sektor investasi, pengendalian...

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

21 September 2025
Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

24 Maret 2025
“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

24 Maret 2025
Adhel Laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polisi

Adhel Laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polisi

0
Penumpang Lompat ke Laut  KM Barcelona VA Rute Talaud–Manado Terbakar

Penumpang Lompat ke Laut KM Barcelona VA Rute Talaud–Manado Terbakar

0
Studi: Makanan Tradisional Tingkatkan Sistem Imun Jamur hingga Kelor Ampuh Cegah Penyakit Kronis

Studi: Makanan Tradisional Tingkatkan Sistem Imun Jamur hingga Kelor Ampuh Cegah Penyakit Kronis

0
Purbaya Akan Rangkap wakil Menkeu, Anggito Tidak Lagi jabat usai dilantik Ketua LPS

Purbaya Akan Rangkap wakil Menkeu, Anggito Tidak Lagi jabat usai dilantik Ketua LPS

9 Oktober 2025
Momen Bahlil colek Rosan Saat Pidato Prabowo Tentang Negara Rugi 300 Triliun Rupiah

Momen Bahlil colek Rosan Saat Pidato Prabowo Tentang Negara Rugi 300 Triliun Rupiah

9 Oktober 2025
Kronologi dan Peran Tersangka Nadiem Makarim dalam Kasus Korupsi Pengadaan Laptop

Ahli Pidana Sebut Penetapan Tersangka Nadiem Makarim Sah Secara Hukum, Ini Dasarnya 

8 Oktober 2025
EKOIN.CO

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Navigate Site

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • PROPERTI
    • INDUSTRI
    • PERTANIAN
    • INFRASTRUKTUR
    • UMKM
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • BERITA FOTO
    • CEK FAKTA
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • SELEBRITI
    • TEKNOLOGI
    • OLAH RAGA
  • PERISTIWA
    • BREAKING NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • LINGKUNGAN
    • ENERGI
  • RAGAM
    • TIPS
    • PROFIL
    • HIKMAH
    • EDUKASI
    • OPINI
    • SOSIAL
    • EBOOK
    • SENI & BUDAYA

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Hubungi Kami