Jakarta, EKOIN.CO- Dua kapal selam terbaru tipe Scorpène Evolved Full LiB akan dibangun di Surabaya oleh PT PAL bekerja sama dengan Naval Group (Prancis) setelah penandatangan kontrak pada 28 Maret 2024 dan efektif pada 2 April 2024 Kapal selam ini diklaim sebagai yang paling canggih di Asia, karena menggunakan baterai lithium‑ion penuh (LiB) dan sistem AIP (Air Independent Propulsion)
Berikut beberapa keunggulan utama kapal selam Scorpène ini:
- Propulsi baterai lithium‑ion memungkinkan waktu menyelam lebih lama tanpa pengisian ulang (autonomi >78 hari dalam misi 80 hari, dengan >12 hari berada di bawah air) serta pengisian lebih cepat dibanding konvensional
- Kapal sepanjang sekitar 71–72 meter, displacement 1.600–2.000 ton, kecepatan menyelam lebih dari 20 knot, kedalaman operasi lebih dari 300 meter, kru 31 orang
- Persenjataan terdiri dari 6 tabung peluncur (533 mm) yang sanggup membawa hingga 18 senjata berupa torpedo dan rudal seperti Black Shark, F21, dan Exocet SM39. Sistem tempur generasi terbaru SUBTICS meningkatkan otomatisasi dan efektivitas tempur
Saat ini, KRI Alugoro‑405 disebut sebagai kapal selam tercanggih Indonesia karya anak bangsa hasil kolaborasi dengan Korea. Kapal ini memiliki panjang 61,3 m, kecepatan menyelam hingga 21 knot dan mampu bertahan lebih dari 50 hari operasi Namun dibandingkan Scorpène LiB, ia belum menggunakan teknologi AIP atau lithium‑ion dan otomatisasi sistem tempur SUBTICS.
Indonesia akan segera memiliki kapal selam tercanggih yang belum dimiliki negara lain di kawasan, yaitu Scorpène Evolved Full LiB yang dilengkapi teknologi baterai lithium‑ion, AIP, sistem tempur terkini, serta transfer teknologi penuh ke dalam negeri.
Pengembangan kapal selam Scorpène Evolved di dalam negeri patut dipuji sebagai bukti teknologi pertahanan lokal meningkat, terutama dengan sebagian besar konstruksi dilakukan di galangan Surabaya.
Transfer teknologi dari Naval Group memungkinkan PT PAL menguasai kapasitas manufaktur kapal selam berteknologi tinggi, menyelaraskan kapabilitas dengan negara maju lain.
Namun proyek ini perlu dukungan pendanaan dan pelatihan tenaga kerja berkelanjutan untuk menjamin operasi optimal dan pemeliharaan jangka panjang.
Ke depan, kesiapan operasional dan integrasi sistem komando serta logistik harus dipastikan agar kapabilitas penuh dapat dimanfaatkan.
Dengan demikian, Indonesia bisa memperkuat kedaulatan laut sekaligus menjadikan industri pertahanan sebagai kekuatan strategis nasional. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v