San Francisco, EKOIN.CO – Sebuah transaksi Bitcoin dalam jumlah sangat besar mengejutkan komunitas kripto global pada Senin, 7 Juli 2025. Sebanyak 80.000 BTC atau sekitar Rp139 triliun ditransfer dari delapan dompet yang telah tidak aktif selama 14 tahun. Peristiwa ini disebut sebagai salah satu transfer Bitcoin terbesar sepanjang sejarah, baik dari sisi nilai maupun usia koin.
Transaksi luar biasa ini berlangsung dalam beberapa kali pengiriman, masing-masing sebesar 10.000 BTC. Menurut laporan Tech Spot, dompet yang terlibat tidak menunjukkan aktivitas sejak 2011, saat harga Bitcoin masih berada di bawah US$4 per koin. Kala itu, era tersebut dikenal sebagai masa awal atau “era Satoshi”.
Julio Moreno, Kepala Penelitian CryptoQuant, menyebut bahwa perpindahan ini menjadi pergerakan harian terbesar untuk koin yang telah berusia 10 tahun atau lebih. “Ini merupakan pergerakan harian koin terbesar berusia 10 tahun atau lebih dalam sejarah,” ujarnya.
Dompet Lama Bangkit Setelah Puluhan Tahun Diam
Analis dari Arkham Intelligence menyampaikan bahwa transaksi tersebut tampaknya tidak menunjukkan indikasi bahwa Bitcoin telah dijual. Mereka menduga besar kemungkinan terjadi peningkatan keamanan dari dompet lama ke versi alamat yang lebih baru dan aman. Hal ini merupakan praktik umum dalam ekosistem blockchain untuk menghindari kerentanan sistem lama.
Peristiwa ini menjadi menarik karena dompet yang digunakan sebelumnya telah dianggap “mati”, atau setidaknya terlupakan. Tak heran jika banyak pihak mencurigai adanya motif tersembunyi di balik transaksi mendadak tersebut. Spekulasi tentang perubahan kepemilikan atau potensi gangguan keamanan pun mencuat.
Conor Grogan, Direktur di Coinbase, memberikan pandangannya mengenai peristiwa ini. Ia menepis anggapan bahwa dompet telah diretas. “Kemungkinan kecil US$8 miliar dalam BTC telah diretas atau kunci pribadi yang dikompromikan,” ungkap Grogan.
Grogan berpendapat bahwa tindakan tersebut lebih mungkin merupakan uji coba terhadap aksesibilitas dompet atau pengujian kunci pribadi lama. Kendati demikian, ia juga mengingatkan bahwa jika benar ada peretasan, maka ini bisa menjadi pencurian terbesar sepanjang sejarah peradaban manusia.
Rekor Transfer Bitcoin Pecahkan Catatan Sebelumnya
Sebelum ini, rekor tertinggi transaksi Bitcoin dalam satu kali pengiriman hanya mencapai 3.700 BTC. Transfer 80 ribu BTC dalam sehari sangat mencolok dan langsung menjadi sorotan komunitas kripto internasional. Banyak yang menilai, peristiwa ini bisa menjadi awal dari lonjakan volatilitas baru di pasar kripto.
Beberapa pengamat lainnya menambahkan bahwa aktivitas besar seperti ini biasanya diikuti oleh tren pasar tertentu. Meskipun belum ada tanda-tanda BTC yang dijual di pasar terbuka, para analis tetap memperingatkan agar para investor tetap waspada terhadap dampaknya.
Pada waktu yang sama, teknologi pelacakan dompet kripto juga menjadi sorotan. Keberhasilan melacak dompet yang tidak aktif selama lebih dari satu dekade ini membuktikan bahwa teknologi blockchain tetap menjaga jejak transaksi dengan akurat selama bertahun-tahun.
Keheningan selama lebih dari satu dekade dari dompet tersebut sebelumnya membuat banyak pihak mengira bahwa kunci privatnya telah hilang atau pemiliknya sudah tidak aktif. Kini, kebangkitan dompet itu memicu pertanyaan besar tentang siapa pemilik aslinya dan motivasinya saat ini.
Penggunaan format alamat yang lebih baru menjadi salah satu indikasi bahwa perpindahan ini dilakukan dengan niat menjaga keamanan jangka panjang. Teknologi kripto yang terus berkembang mendorong pengguna lama untuk memperbarui dompet mereka demi menghindari kerentanan lama.
Moreno dari CryptoQuant menjelaskan bahwa data menunjukkan tidak adanya pengaruh langsung terhadap harga pasar. Namun, ia mengingatkan bahwa aksi seperti ini bisa berdampak psikologis terhadap pelaku pasar yang mudah panik.
Meskipun belum dapat dipastikan siapa di balik dompet tersebut, banyak yang mengaitkan dompet era Satoshi dengan kelompok pengembang awal Bitcoin. Namun, tanpa bukti konkret, dugaan itu tetap menjadi spekulasi belaka.
Transparansi blockchain memungkinkan pihak ketiga seperti Arkham dan CryptoQuant untuk terus memantau perkembangan selanjutnya dari aset ini. Mereka juga akan mengawasi apakah Bitcoin tersebut akan masuk ke bursa atau tetap mengendap.
Langkah berikutnya akan menjadi penentu apakah pemindahan ini hanya untuk keamanan atau ada niat tersembunyi lainnya. Para analis menyarankan investor untuk tetap tenang dan tidak mengambil keputusan emosional berdasarkan spekulasi.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa ekosistem kripto masih penuh dengan kejutan, terlebih karena sejumlah aset besar masih tersimpan di dompet kuno yang belum disentuh selama lebih dari satu dekade.
Jika peretasan memang terjadi, maka ini bisa menciptakan preseden baru dalam keamanan blockchain, sekaligus menimbulkan pertanyaan serius tentang kesiapan sistem saat ini menghadapi ancaman masa lalu.
Sebaliknya, jika ini murni langkah perlindungan aset, maka menjadi bukti nyata bahwa para pemegang aset kripto serius dalam menjaga keamanan jangka panjang mereka.
untuk komunitas kripto adalah meningkatkan kewaspadaan terhadap dompet tidak aktif, karena pergerakan mendadak bisa mengganggu stabilitas pasar. Investor disarankan untuk mengecek ulang strategi manajemen risiko mereka. Selain itu, platform exchange perlu lebih transparan terkait volume dan aktivitas tak biasa di jaringan.
transfer besar ini adalah pengingat akan pentingnya keamanan digital, pembaruan sistem dompet, dan perlunya regulasi yang adaptif dalam dunia kripto yang terus berubah. Komunitas harus bersatu untuk menjaga integritas sistem dan terus memperbarui standar keamanan.
Transparansi blockchain, meskipun tidak mengungkap identitas, tetap menjadi alat penting untuk melacak aliran dana dan menghindari potensi penyalahgunaan. Dengan kemajuan teknologi, setiap transaksi besar seperti ini akan selalu diawasi dengan cermat oleh analis dan otoritas keuangan.
Momen ini bisa dijadikan pelajaran bagi pengguna kripto lain agar tidak mengabaikan dompet lama dan terus menjaga aksesibilitas serta keamanan aset mereka.
semua pihak, baik investor, analis, maupun pengembang, perlu merespons peristiwa ini dengan serius namun tidak panik. Kolaborasi global di sektor blockchain sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan keamanan yang makin kompleks.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v