Jakarta EKOIN.CO – Buah mengkudu atau Morinda citrifolia telah lama dikenal sebagai tanaman herbal yang memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Tanaman tropis ini tumbuh subur di wilayah Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik, termasuk Indonesia. Mengkudu telah digunakan secara tradisional untuk pengobatan berbagai penyakit ringan hingga kronis.
Kandungan zat bioaktif yang tinggi membuat buah ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Beberapa zat penting dalam mengkudu antara lain xeronine, damnacanthal, scopoletin, serta berbagai antioksidan dan vitamin. Zat-zat tersebut diketahui dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki metabolisme.
Menurut penelitian yang dikutip dari laman resmi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes, buah mengkudu terbukti memiliki efek farmakologis seperti anti-inflamasi, anti-bakteri, serta menurunkan tekanan darah tinggi. Ekstrak buah ini banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional maupun modern.
Salah satu manfaat utama buah mengkudu adalah kemampuannya dalam menurunkan tekanan darah. Kandungan scopoletin pada buah ini bekerja sebagai vasodilator yang membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga tekanan darah menjadi lebih stabil.
Selain itu, buah mengkudu juga memiliki sifat antibakteri dan antijamur. Zat aktif damnacanthal dalam mengkudu membantu membunuh mikroorganisme penyebab infeksi. Hal ini menjadikan buah ini efektif sebagai pendukung penyembuhan luka dan infeksi kulit.
Mengkudu Turunkan Kolesterol dan Cegah Hipertensi
Buah mengkudu juga berperan dalam mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Kandungan fitonutrien dan antioksidan yang melimpah membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Selain itu, mengkudu kaya akan vitamin C dan E yang berfungsi sebagai antioksidan kuat. Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berkontribusi terhadap penyakit kronis seperti jantung dan kanker.
Dalam studi yang dimuat pada jurnal Journal of Medicinal Plants Studies, konsumsi rutin jus mengkudu diketahui dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta mempercepat proses pemulihan setelah sakit. Hal ini disebabkan oleh kombinasi senyawa bioaktif yang mendukung sistem imun tubuh.
Tak hanya itu, mengkudu memiliki efek adaptogenik, yaitu membantu tubuh menyesuaikan diri terhadap stres fisik maupun emosional. Kandungan xeronine diyakini berperan dalam meningkatkan energi dan menjaga keseimbangan fungsi organ tubuh.
Potensi Mengkudu untuk Antikanker dan Imun Tubuh
Penelitian lain menunjukkan bahwa senyawa dalam mengkudu memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Zat antioksidan seperti flavonoid dan iridoid di dalamnya membantu melawan mutasi genetik dan kerusakan DNA.
Menurut dr. Laily Noviantari, herbalis dari Jakarta Timur, mengkudu bisa dijadikan sebagai suplemen alami untuk penderita kanker. “Mengkudu tidak menyembuhkan, tapi membantu memperkuat sel sehat agar tidak ikut rusak,” jelasnya saat diwawancarai, Selasa (9/7/2025).
Mengkudu juga sering dimanfaatkan dalam program detoksifikasi tubuh. Sifat diuretik alaminya membantu melancarkan pengeluaran racun melalui urine, sekaligus menjaga fungsi ginjal.
Meski rasanya cenderung pahit dan berbau tajam, buah ini banyak dikonsumsi dalam bentuk jus atau kapsul. Produsen suplemen herbal pun mulai memanfaatkan ekstrak mengkudu sebagai bahan utama produk mereka.
Di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Bali dan Jawa Tengah, masyarakat masih memanfaatkan buah mengkudu secara tradisional. Mereka mengolahnya sebagai ramuan untuk mengatasi flu, demam, dan gangguan pencernaan.
Kendati demikian, konsumsi mengkudu tetap perlu pengawasan. Beberapa studi menunjukkan bahwa asupan berlebihan dapat memengaruhi fungsi hati pada individu tertentu. Oleh sebab itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsinya secara rutin.
Kementerian Kesehatan RI juga menyarankan agar penggunaan obat herbal seperti mengkudu dikombinasikan dengan pengobatan medis yang sudah terbukti secara ilmiah. Hal ini untuk menghindari efek samping atau interaksi obat yang tidak diinginkan.
Salah satu cara mengonsumsi mengkudu secara aman adalah dengan membuat jus dari buah matang yang sudah difermentasi, lalu disaring sebelum diminum. Takaran umum yang disarankan adalah 30 hingga 60 ml per hari.
Hingga kini, berbagai penelitian mengenai manfaat mengkudu terus dikembangkan. Universitas ternama seperti IPB dan Universitas Airlangga bahkan menjadikan buah ini sebagai bahan kajian untuk pengembangan fitofarmaka.
Potensi besar dari buah mengkudu menjadikan tanaman ini sebagai salah satu komoditas unggulan dalam industri obat herbal Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga mendorong budidaya mengkudu sebagai tanaman obat keluarga (TOGA).
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
masyarakat bisa mulai mempertimbangkan penggunaan buah mengkudu sebagai alternatif alami dalam menjaga kesehatan, khususnya untuk pencegahan penyakit ringan. Mengonsumsi secara bijak dengan dosis yang sesuai akan memberikan manfaat optimal bagi tubuh.
Mengkudu sebaiknya tidak dijadikan sebagai satu-satunya solusi pengobatan. Kombinasikan dengan gaya hidup sehat seperti pola makan seimbang, olahraga rutin, dan istirahat cukup agar hasilnya lebih maksimal.
Penting untuk memperhatikan kualitas buah mengkudu yang digunakan, hindari buah yang busuk atau tidak matang sempurna karena dapat mengurangi efektivitasnya. Pilih buah segar dari sumber terpercaya.
Anak-anak, ibu hamil, atau penderita penyakit tertentu sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi produk berbahan dasar mengkudu. Ini demi keamanan dan efektivitas penggunaan.
buah mengkudu merupakan tanaman lokal yang menyimpan banyak khasiat bagi kesehatan. Dengan pemanfaatan yang tepat, tanaman ini dapat menjadi pilihan pendukung kesehatan masyarakat secara alami dan terjangkau.(*)