Jakarta, EKOIN.CO – Ibu kota Ukraina diguncang serangan udara terbesar sejak invasi Rusia dimulai, dengan lebih dari 550 rudal dan pesawat nirawak (drone) diluncurkan pada Jumat (4/7/2025) malam waktu setempat. Serangan ini terjadi beberapa jam setelah percakapan tegang antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump.
“Peringatan udara bergema di seluruh negeri. Rusia menunjukkan mereka tidak berniat mengakhiri perang dan teror,” tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di akun media sosialnya. Menurut laporan Angkatan Udara Ukraina, serangan tersebut mencakup 539 drone berbagai jenis dan 11 rudal, menyebabkan 23 orang terluka.
Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga mengecam tindakan Putin: “Dia jelas menunjukkan ketidakpedulian terhadap Amerika Serikat dan semua pihak yang menyerukan perdamaian.” Serangan ini terjadi di tengah kekhawatiran Ukraina atas kelambatan pengiriman bantuan militer AS yang vital untuk pertahanan udara.
Sumber di Kyiv melaporkan dentuman keras terdengar saat sistem pertahanan udara berusaha menangkis serangan. “Tanpa tekanan berskala besar, Rusia tidak akan mengubah perilakunya,” tegas Zelensky, mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan sanksi terhadap Moskow.