Jakarta, EKOIN.CO – Perbedaan penampilan remaja era 1980-1990an dengan generasi sekarang telah menjadi bahan pembicaraan menarik di kalangan peneliti dan masyarakat umum. Banyak yang menyadari bahwa remaja zaman dulu cenderung terlihat lebih dewasa dibandingkan anak-anak seusia mereka saat ini.
Menurut Michael Stevens dari kanal edukasi Vsauce, salah satu penyebabnya adalah bias seleksi dalam menilai masa lalu. “Kita cenderung membandingkan gaya masa lalu dengan standar masa kini, padahal tren fashion dan penampilan terus berubah,” jelasnya seperti dikutip dari laman resmi Vsauce.
Faktor gaya memang memegang peranan penting. Remaja era 80-90an sering mengikuti tren rambut gondrong dan kumis yang populer saat itu, terinspirasi oleh ikon seperti Elvis Presley atau Rhoma Irama. Sementara remaja masa kini lebih memilih gaya rambut pendek rapi dan wajah bersih, dipengaruhi oleh tren skincare dan media sosial.
Namun, perbedaan ini tidak hanya soal gaya semata. Sebuah studi kolaborasi antara Yale School of Medicine dan University of South Carolina pada 2018 menemukan fakta menarik tentang perubahan usia biologis. Penelitian berjudul “Is 60 the New 50?” menunjukkan bahwa manusia modern mengalami perlambatan penuaan biologis dibanding generasi sebelumnya.
“Peningkatan kualitas nutrisi, pelayanan kesehatan, dan gaya hidup yang lebih baik membuat tubuh kita di usia tertentu secara biologis lebih muda dibanding di era sebelumnya,” jelas Dr. Morgan Levine dari Yale School of Medicine, salah satu peneliti dalam studi tersebut.
Perubahan ini menjelaskan mengapa remaja zaman sekarang cenderung terlihat lebih segar dan awet muda dibanding remaja di era yang sama beberapa dekade lalu. Kombinasi antara tren penampilan yang berubah dan perkembangan kondisi biologis menciptakan perbedaan mencolok dalam penampilan antar generasi.