• Latest
  • Trending
  • All
Sunarto: RUU KUHAP Jangan Diatur Terlalu Rinci

Sunarto: RUU KUHAP Jangan Diatur Terlalu Rinci

24 Juni 2025
Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM  Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

11 Oktober 2025
Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

11 Oktober 2025
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Bentrok Data Dengan Bahlil Soal Subsidi LPG

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Bentrok Data Dengan Bahlil Soal Subsidi LPG

11 Oktober 2025
Pembunuhan Sadis Pegawai Minimarket  Karawang, Pelaku Ditangkap di Purwakarta

Pembunuhan Sadis Pegawai Minimarket Karawang, Pelaku Ditangkap di Purwakarta

11 Oktober 2025
Korupsi Dermaga Batuampar: Kerugian Rp 30,6 Miliar Terungkap

Korupsi Dermaga Batuampar: Kerugian Rp 30,6 Miliar Terungkap

11 Oktober 2025
Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung Negosiasi Ulang Utang Dengan Tiongkok

Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung Negosiasi Ulang Utang Dengan Tiongkok

11 Oktober 2025
Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina Guncang Davao Oriental  Picu peringatan tsunami Indonesia Timur

Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina Guncang Davao Oriental Picu peringatan tsunami Indonesia Timur

11 Oktober 2025
Satgas Halilintar Dinilai Terbaik oleh Penambang Timah Bentukan Prabowo

Satgas Halilintar Dinilai Terbaik oleh Penambang Timah Bentukan Prabowo

11 Oktober 2025
Prabowo lantik Lukman Hakim ke Suriah dan Syahda Guruh Untuk Qatar Jadi Dubes di Timur Tengah

Prabowo lantik Lukman Hakim ke Suriah dan Syahda Guruh Untuk Qatar Jadi Dubes di Timur Tengah

11 Oktober 2025
Menkeu Purbaya Menilai Kinerja Satgas BLBI Kurang Efektif dan Akan di bubarkan

Menkeu Purbaya Menilai Kinerja Satgas BLBI Kurang Efektif dan Akan di bubarkan

11 Oktober 2025
MBG Mulai di Awasi Ketat Oleh Kemenkes BPOM Hindari Keracunan Terulang Kembali

MBG Mulai di Awasi Ketat Oleh Kemenkes BPOM Hindari Keracunan Terulang Kembali

11 Oktober 2025
Kawasan Wisata Yang Kini Diselimuti Duka Karena Tewasnya Pengantin Baru

Kawasan Wisata Yang Kini Diselimuti Duka Karena Tewasnya Pengantin Baru

11 Oktober 2025
Sabtu, Oktober 11, 2025
  • Login
EKOIN.CO
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • INDUSTRI
    • INFRASTRUKTUR
    • PERTANIAN
    • PROPERTI
    • UMKM
    • PROFIL
    • ENERGI
  • PERISTIWA
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • MEGAPOLITAN
    • KRIMINAL
    • OPINI
    • SOSIAL
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN
  • POLKUM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • CEK FAKTA
    • BERITA VIDEO
    • BERITA FOTO
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • EBOOK
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SELEBRITI
    • MUSIK
  • RAGAM
    • EDUKASI
    • HIKMAH
    • SENI & BUDAYA
    • TIPS
    • OLAH RAGA
    • TEKNOLOGI
No Result
View All Result
EKOIN.CO
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
  • PERISTIWA
  • POLKUM
  • ENTERTAINT
  • RAGAM
Home POLKUM HUKUM

Sunarto: RUU KUHAP Jangan Diatur Terlalu Rinci

Ketua MA: Jangan sampai RUU KUHAP terlalu kaku dan mudah usang. – Sebanyak 6.000 DIM telah dirampungkan dan siap dibahas DPR.

by Akmal Solihannoer
24 Juni 2025, 16:25
in HUKUM, POLKUM
Reading Time: 4 mins read
228
A A
0
Sunarto: RUU KUHAP Jangan Diatur Terlalu Rinci
477
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, EKOIN.CO – Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto memberikan penekanan agar rancangan pembaruan terhadap Kitab Undang‑Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) tidak disusun secara kaku atau terlalu rinci. Pesan tersebut disampaikan dalam acara penandatanganan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU KUHAP yang berlangsung di Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin, 23 Juni 2025.

Kegiatan tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat negara, termasuk Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakil Menteri Sekretariat Negara Bambang Eko Suhardjanto, dan Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej.

RelatedPosts

Korupsi Dermaga Batuampar: Kerugian Rp 30,6 Miliar Terungkap

Prabowo lantik Lukman Hakim ke Suriah dan Syahda Guruh Untuk Qatar Jadi Dubes di Timur Tengah

Terungkap di Sidang Dakwaan Korupsi Pertamina, PT Adaro Milik Boy Thohir Terima Rp 168 Miliar

Dalam sambutannya, Sunarto menyampaikan pandangannya bahwa aturan yang terlalu rigid justru berisiko tidak bertahan lama dan mudah usang. Menurutnya, peraturan teknis pelaksanaan tidak perlu diatur secara mendetail dalam KUHAP, melainkan cukup diserahkan kepada masing-masing lembaga teknis.

“Kalau terlalu kaku, terlalu rigid, akan mudah rusak aturan itu. Sekali lagi, saya rasa penyidik sudah profesional, penuntut profesional, hakimnya juga profesional,” ujar Sunarto.

Ia menambahkan, mekanisme teknis sebaiknya ditetapkan melalui regulasi internal dari lembaga terkait, seperti Peraturan Kapolri, Peraturan Jaksa Agung, atau Peraturan Mahkamah Agung, untuk menyesuaikan dengan kondisi aktual.

Menurut Sunarto, dengan memberikan ruang kepada penyidik dan penuntut untuk mengatur teknis sendiri, maka KUHAP tidak akan menjadi hambatan ketika menghadapi perubahan dalam sistem peradilan pidana.

Ketua MA tersebut menekankan bahwa peraturan teknis yang fleksibel akan membuat sistem peradilan lebih adaptif, terutama menghadapi tantangan yang terus berkembang, termasuk perubahan teknologi dalam proses hukum.

Sunarto berharap agar penyusunan RUU KUHAP lebih fokus pada pengaturan pokok yang bersifat substantif dan menyerahkan rincian operasional pada lembaga masing-masing sesuai tupoksinya.

Dalam acara yang sama, Jaksa Agung ST Burhanuddin menyatakan dukungannya terhadap langkah penyusunan DIM RUU KUHAP dan menilai hal tersebut sebagai respon terhadap kebutuhan masyarakat akan sistem hukum yang lebih baik.

Burhanuddin menegaskan bahwa revisi KUHAP merupakan bagian dari komitmen mewujudkan sistem peradilan pidana yang menjunjung tinggi keadilan dan integritas.

“Ini adalah dalam rangka mewujudkan sistem peradilan pidana yang lebih adil, efektif, dan berintegritas, sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ucap Burhanuddin.

Ia menambahkan, DIM yang telah disusun menggambarkan semangat bersama antara lembaga penegak hukum untuk menciptakan pembaruan hukum yang lebih relevan dengan dinamika sosial.

Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif Hiariej, mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyelesaikan sebanyak sekitar 6.000 poin dalam DIM, yang dalam waktu dekat akan diserahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dibahas lebih lanjut.

“Jumlahnya sekitar 6 ribu DIM,” ujar Eddy, panggilan akrabnya, menekankan banyaknya isu yang telah diinventarisasi secara sistematis.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah kini menantikan undangan resmi dari DPR guna memulai proses pembahasan bersama terkait DIM tersebut.

Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi terhadap rampungnya penyusunan DIM, dan mengapresiasi kerja sama lintas lembaga yang telah dilakukan.

Ia menyatakan bahwa kerja kolektif antar instansi merupakan implementasi nyata dari semangat kerja sama yang terus digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Koordinasi itu penting… kita pernah memiliki sebuah forum yang namanya Mahkumjakpol… tanpa mengintervensi kewenangan masing-masing,” kata Supratman.

Ia menyarankan agar forum seperti Mahkumjakpol diaktifkan kembali sebagai wadah koordinasi regulasi lintas lembaga penegak hukum untuk menjaga keselarasan dalam penegakan hukum acara pidana.

Menteri Supratman juga menyoroti pentingnya penerapan prinsip keadilan restoratif (restorative justice) dalam isi DIM dan mengajak DPR untuk membuka ruang dialog publik selama proses pembahasan RUU KUHAP berlangsung.

Sunarto mengingatkan bahwa sistem hukum acara pidana harus mampu merespons perkembangan dunia hukum dan teknologi yang terus berubah. Oleh karena itu, pengaturan teknis tidak bisa diatur secara tetap dalam undang-undang utama.

“Berilah kewenangan hal-hal itu semuanya teknis, serahkan kepada penyidik… jangan diatur oleh KUHAP… serahkan pada regulasi yang dibuat oleh Mahkamah Agung,” imbuhnya.

Ia juga mengatakan bahwa setiap institusi penegak hukum memiliki kapasitas dan tanggung jawab profesional untuk menyusun kebijakan teknis sesuai peran masing-masing.

Ketua MA tersebut menambahkan bahwa fleksibilitas dalam regulasi teknis akan memungkinkan lembaga penegak hukum berinovasi dalam menangani kasus dengan metode yang lebih efektif dan efisien.

Pemerintah dan DPR diharapkan dapat menjaga transparansi dalam proses pembahasan RUU KUHAP guna menjamin keterlibatan publik dan mencegah munculnya persepsi negatif terhadap proses legislasi.

Dukungan berbagai pihak terhadap DIM menjadi indikasi positif bahwa pembaruan KUHAP kali ini berpeluang menghasilkan sistem hukum acara pidana yang lebih responsif.

Wakil Menteri Hukum dan HAM, Eddy Hiariej, memastikan bahwa DIM yang telah disusun cukup komprehensif dan mencakup berbagai aspek penting yang akan dibahas dalam forum DPR nantinya.

Dokumen DIM segera dikirim ke DPR sebagai bagian dari prosedur formil pengajuan pembahasan legislasi.

DPR direncanakan akan melibatkan institusi penegak hukum, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil dalam diskusi mendalam mengenai DIM agar hasil pembahasan mencerminkan kepentingan luas masyarakat.

Langkah kolaboratif lintas lembaga ini dipandang sebagai bentuk konkret memperkuat kualitas regulasi yang dihasilkan dalam pembaruan sistem hukum acara pidana nasional.

Seluruh proses diharapkan tetap mengedepankan asas keterbukaan dan akuntabilitas dalam upaya mewujudkan sistem hukum yang modern dan berkeadilan.

Pembahasan RUU KUHAP harus memperhatikan bahwa fleksibilitas dalam pengaturan teknis penting untuk memungkinkan penyesuaian cepat terhadap dinamika hukum di lapangan.
Instansi penegak hukum yang telah memiliki kapasitas profesional seharusnya diberi ruang menyusun regulasi internalnya masing-masing tanpa terikat aturan undang-undang yang terlalu detail.
Transparansi dan partisipasi publik dalam pembahasan DIM di DPR sangat diperlukan agar pembaruan KUHAP mencerminkan harapan dan kebutuhan masyarakat luas.
Kehadiran prinsip keadilan restoratif dan perlindungan HAM dalam DIM menjadi langkah maju menuju peradilan pidana yang lebih manusiawi dan progresif.
Sinergi antarlembaga yang telah terjalin melalui penyusunan DIM perlu dijaga hingga tahap implementasi agar hasil akhir RUU KUHAP tidak sekadar menjadi produk hukum formal belaka.(*)

Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v

 

Post Views: 6
Tags: burhanuddinDIMEdward Hiariejfleksibilitas regulasihukum adaptifkejaksaankolaborasi lembagaKUHAPMahkamah Agungrevisi hukum acara pidanaSunartoSupratman Agtas
Share191Tweet119
Akmal Solihannoer

Akmal Solihannoer

Related Posts

Korupsi Dermaga Batuampar: Kerugian Rp 30,6 Miliar Terungkap

Korupsi Dermaga Batuampar: Kerugian Rp 30,6 Miliar Terungkap

by Akmal Solihannoer
11 Oktober 2025
0

Batam, EKOIN.CO – Kasus dugaan korupsi proyek revitalisasi Dermaga Utara Pelabuhan Batuampar di Batam terus memanas. Tim penyidik Subdit III...

Prabowo lantik Lukman Hakim ke Suriah dan Syahda Guruh Untuk Qatar Jadi Dubes di Timur Tengah

Prabowo lantik Lukman Hakim ke Suriah dan Syahda Guruh Untuk Qatar Jadi Dubes di Timur Tengah

by Akmal Solihannoer
11 Oktober 2025
0

Jakarta, EKOIN.CO –Pemerintah Indonesia secara resmi melantik Lukman Hakim Siregar sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Suriah dan Syahda Guruh...

Terungkap di Sidang Dakwaan Korupsi Pertamina, PT Adaro Milik Boy Thohir Terima Rp 168 Miliar

Terungkap di Sidang Dakwaan Korupsi Pertamina, PT Adaro Milik Boy Thohir Terima Rp 168 Miliar

by Yudi Permana
11 Oktober 2025
0

Jakarta, ekoin.co - Terungkap dalam sidang dakwaan perkara korupsi pertamina, perusahaan milik Garibaldi Thohir alias Boy Tohir, PT Adaro Indonesia...

Berhasil Kuasai 3,2 Juta Hektare Lahan, Satgas PKH Tegak Lurus Jalankan Perintah Presiden Prabowo 

Satgas PKH Akan Lakukan Penguasaan Kembali Perusahaan Pertambangan Tanpa Izin

by Yudi Permana
10 Oktober 2025
0

Jakarta, ekoin.co - Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) akan memulai kembali penguasaan tambang yang melanggar Izin Pinjam Pakai...

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

Warga Isi BBM Subsidi Harus Tunjuk STNK

21 September 2025
Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

Muncul Masalah Baru Mobil Listrik Hyundai Setelah Di-recall

24 Maret 2025
“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

“Sukses di Kampus dan Beyond: 10 Soft Skill yang Harus Dipersiapkan Sebelum Masuk Kuliah”

24 Maret 2025
Adhel Laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polisi

Adhel Laporkan Dedi Mulyadi ke Bareskrim Polisi

0
Penumpang Lompat ke Laut  KM Barcelona VA Rute Talaud–Manado Terbakar

Penumpang Lompat ke Laut KM Barcelona VA Rute Talaud–Manado Terbakar

0
Studi: Makanan Tradisional Tingkatkan Sistem Imun Jamur hingga Kelor Ampuh Cegah Penyakit Kronis

Studi: Makanan Tradisional Tingkatkan Sistem Imun Jamur hingga Kelor Ampuh Cegah Penyakit Kronis

0
Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM  Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

Percepatan Kompensasi Listrik dan BBM Disepakati Pemerintah Senilai 55 Triliun

11 Oktober 2025
Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

Purbaya katakan Utang Rp 9.138 Triliun Per Juni 2025 Masih Aman Karena PDB Hanya 39,86 %.

11 Oktober 2025
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Bentrok Data Dengan Bahlil Soal Subsidi LPG

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Bentrok Data Dengan Bahlil Soal Subsidi LPG

11 Oktober 2025
EKOIN.CO

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Navigate Site

  • REDAKSI
  • IKLAN
  • MEDIA CYBER
  • PETA SITUS
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • PERSYARATAN LAYANAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HOME
  • EKOBIS
    • EKONOMI
    • KEUANGAN
    • PROPERTI
    • INDUSTRI
    • PERTANIAN
    • INFRASTRUKTUR
    • UMKM
  • POLKUM
    • POLITIK
    • HUKUM
    • LIPUTAN KHUSUS
    • BERITA FOTO
    • CEK FAKTA
  • ENTERTAINT
    • DESTINASI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • KULINER
    • SELEBRITI
    • TEKNOLOGI
    • OLAH RAGA
  • PERISTIWA
    • BREAKING NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • LINGKUNGAN
    • ENERGI
  • RAGAM
    • TIPS
    • PROFIL
    • HIKMAH
    • EDUKASI
    • OPINI
    • SOSIAL
    • EBOOK
    • SENI & BUDAYA

Copyright © 2015 EKOIN.CO Created by : Ibnu Gozali

Hubungi Kami