JAKARTA, EKOIN.CO – Tagihan listrik rumah tangga kerap membengkak bukan hanya karena lampu yang terlalu lama menyala, tetapi juga akibat sejumlah perangkat elektronik yang diam-diam menyedot daya. Beberapa di antaranya tetap mengonsumsi energi meski dalam kondisi standby atau tidak digunakan. Fenomena ini kerap terabaikan, namun berpotensi menambah beban biaya bulanan.
(Baca Juga : Penghematan Listrik Rumah Tangga)
Menurut para pakar energi, kesadaran masyarakat terhadap sumber pemborosan listrik masih rendah. “Banyak orang mengira hanya perangkat yang sedang aktif saja yang mengonsumsi daya, padahal tidak demikian,” ujar seorang konsultan energi rumah tangga di Jakarta, Senin (11/8).
Perangkat Standby yang Menyedot Listrik
Salah satu penyumbang pemborosan listrik adalah charger ponsel yang tetap tercolok meskipun baterai sudah penuh. Daya yang terbuang memang kecil, namun jika dibiarkan setiap hari, akumulasinya signifikan.
(Baca Juga : Charger Boros Listrik)
Perangkat hiburan seperti televisi dan set-top box juga tidak sepenuhnya mati saat berada di mode standby. Lampu indikator kecil tetap mengonsumsi daya secara terus-menerus, membuat penggunaan listrik bertambah tanpa disadari.
Peralatan dapur seperti microwave, mesin kopi, dan rice cooker juga sering menjadi sumber pemborosan listrik. Layar digital, jam internal, atau penghangat otomatis tetap bekerja meski perangkat tidak sedang digunakan.
(Baca Juga : Hemat Listrik Dapur)
Komputer dan printer di rumah pun memiliki kecenderungan serupa. Jika dibiarkan terhubung ke sumber daya tanpa dimatikan total, komponen internalnya tetap menarik arus listrik dalam jumlah kecil namun terus-menerus.
Kebiasaan Kecil, Efek Besar
Penyedotan listrik secara diam-diam ini seringkali terjadi karena kebiasaan praktis pemilik rumah yang enggan mencabut kabel atau mematikan saklar. “Kebiasaan kecil bisa berdampak besar pada tagihan akhir bulan,” ujar teknisi listrik rumahan di Bekasi.
(Baca Juga : Kebiasaan Hemat Listrik)
Penggunaan stop kontak dengan tombol on/off dinilai efektif untuk memutus aliran daya ke perangkat yang tidak digunakan. Langkah ini dapat menekan pemborosan listrik hingga puluhan ribu rupiah per bulan.
Selain itu, masyarakat disarankan menggunakan perangkat berlabel hemat energi. Meski harga awalnya lebih tinggi, investasi ini dapat mengurangi konsumsi listrik secara signifikan dalam jangka panjang.
(Baca Juga : Perangkat Hemat Listrik)
Berdasarkan penelitian, sekitar 5-10% dari total tagihan listrik rumah tangga berasal dari perangkat yang berada dalam kondisi standby. Angka ini dapat ditekan jika masyarakat disiplin mencabut colokan atau memutus aliran daya.
Sejumlah negara telah menjalankan kampanye nasional untuk mengurangi konsumsi listrik tersembunyi. Langkah ini terbukti menurunkan beban jaringan energi sekaligus menekan biaya rumah tangga.
(Baca Juga : Kampanye Hemat Listrik)
Di Indonesia, program edukasi hemat listrik juga gencar dilakukan oleh PLN dan lembaga energi. Edukasi ini menekankan bahwa setiap watt yang dihemat akan berdampak pada efisiensi nasional.
Tagihan listrik yang terkendali bukan hanya menguntungkan pemilik rumah, tetapi juga mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam. Energi yang dihemat berarti lebih sedikit bahan bakar yang dibakar untuk pembangkit.
Dengan demikian, mengenali perangkat penyedot listrik diam-diam adalah langkah awal menuju penghematan. Perubahan kecil di rumah dapat membawa manfaat besar di akhir bulan.
(Baca Juga : Solusi Hemat Listrik)
Kesadaran akan perangkat elektronik yang menyedot listrik meski tidak digunakan perlu terus ditingkatkan. Banyak rumah tangga tidak menyadari potensi pemborosan energi yang terjadi setiap hari.
Langkah sederhana seperti mencabut charger, mematikan mode standby, dan memakai stop kontak dengan saklar bisa mengurangi tagihan listrik secara signifikan.
Penggunaan perangkat berlabel hemat energi juga menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan. Penghematan listrik tidak hanya berdampak pada biaya pribadi, tetapi juga pada kelestarian lingkungan.
Program edukasi dan kampanye publik perlu diperluas agar semakin banyak masyarakat yang memahami sumber pemborosan listrik.
Mengubah kebiasaan kecil dapat menjadi solusi besar untuk mengurangi beban tagihan dan menjaga ketersediaan energi nasional. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v