Jakarta,EKOIN.CO- Wajah baru Sungai Ciliwung kini menarik perhatian warga dan wisatawan. Program wisata edukasi Ciliwung menghadirkan ruang publik sekaligus sarana belajar tentang lingkungan. Di kawasan ini, pengunjung bisa mengikuti berbagai aktivitas mulai dari sekolah sungai, urban farming, pengelolaan sampah organik, hingga pelatihan susur sungai dengan perahu. Menariknya, semua kegiatan bisa diikuti tanpa biaya alias gratis.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Wisata edukasi Ciliwung hadirkan pengalaman berbeda
Eco Edu Ciliwung dirancang bukan sekadar tempat rekreasi, tetapi juga wadah pembelajaran lingkungan. Konsep ini memungkinkan wisatawan berlibur sambil memahami pentingnya menjaga ekosistem sungai. Aktivitas yang disediakan pun bervariasi, menyesuaikan minat dan usia pengunjung.
Bagi anak-anak sekolah, kegiatan sekolah sungai menjadi sarana mengenal sejarah, fungsi, serta tantangan Sungai Ciliwung. Mereka belajar langsung dari narasumber yang terlibat dalam upaya konservasi. Dengan begitu, generasi muda diharapkan tumbuh dengan kepedulian lebih terhadap lingkungan.
Sementara itu, bagi keluarga dan komunitas, terdapat area urban farming yang mengajarkan cara bercocok tanam di perkotaan. Konsep ini menjadi solusi kreatif untuk memanfaatkan lahan terbatas, sekaligus mendorong gaya hidup sehat dengan hasil kebun sendiri.
Susur sungai hingga kelola sampah di Ciliwung
Selain bertani, pengunjung bisa berlatih mengelola sampah organik. Program ini tidak hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga menghasilkan kompos yang bermanfaat. Cara ini menjadi bagian penting dalam membangun budaya ramah lingkungan di masyarakat.
Kegiatan favorit lain adalah pelatihan susur sungai dengan perahu. Peserta diajak menjelajahi aliran Sungai Ciliwung sambil mempelajari ekosistemnya. Pengalaman ini memberikan sudut pandang baru bahwa sungai tidak hanya sekadar jalur air, melainkan juga ruang hidup berbagai makhluk.
Tarif masuk kawasan wisata edukasi Ciliwung sama sekali tidak dipungut biaya. Hal ini membuat tempat ini terbuka untuk siapa saja, dari kalangan pelajar hingga wisatawan mancanegara. Kehadiran fasilitas ini sekaligus menjadi langkah nyata menjadikan sungai sebagai ruang publik inklusif.
Selain kegiatan utama, Eco Edu Ciliwung juga menjadi lokasi pertemuan komunitas lingkungan. Diskusi, pelatihan, hingga aksi bersih-bersih sungai rutin digelar, menghadirkan semangat kolaborasi antara warga, pemerintah, dan aktivis.
Program ini lahir dari semangat mengembalikan fungsi sungai sebagai pusat kehidupan. Dulu, Ciliwung dikenal dengan citra negatif karena pencemaran. Kini, wajah baru Ciliwung menandai transformasi menuju sungai yang lebih bersih dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan konsep wisata edukasi, Sungai Ciliwung diharapkan menjadi contoh pengelolaan sungai perkotaan yang berkelanjutan. Transformasi ini membuktikan bahwa sungai bukan hanya tempat pembuangan, tetapi juga sumber inspirasi.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v










