KIEV, EKOIN.CO – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerahkan satu inci pun wilayahnya demi mencapai kesepakatan damai dengan Rusia. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengisyaratkan kemungkinan pertukaran wilayah untuk menghentikan perang. (Baca Juga : Konflik Ukraina-Rusia Terbaru)
Dalam pidato video yang disampaikan dari Kiev pada Minggu, 10 Agustus 2025, Zelensky menyatakan bahwa konstitusi Ukraina secara tegas melarang pembagian wilayah negara. Menurutnya, menyerahkan tanah hanya akan memberi kesempatan bagi penjajah untuk mengatur serangan berikutnya.
“Ukraina tidak akan menghadiahkan tanahnya kepada penjajah,” tegas Zelensky seperti dikutip dari New York Times.
Penolakan Ukraina atas Pertukaran Wilayah
Zelensky juga menegaskan bahwa setiap keputusan yang dibuat tanpa melibatkan Ukraina adalah tidak sah dan mustahil membawa perdamaian yang langgeng. (Baca Juga : Negosiasi Damai Ukraina)
Pernyataan tersebut muncul setelah Trump menyatakan kesiapannya untuk membahas isu pertukaran wilayah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan yang dijadwalkan di Alaska, 15 Agustus 2025. Namun, Trump tidak menjelaskan wilayah mana yang akan menjadi bagian dari kesepakatan itu.
Mayoritas warga Ukraina, berdasarkan survei Kyiv International Institute of Sociology, menolak keras ide menyerahkan wilayah kepada Rusia. Data survei ini memperkuat posisi pemerintah Ukraina dalam mempertahankan integritas teritorialnya. (Baca Juga : Survei Opini Ukraina)
Tuntutan Rusia dan Tekanan Diplomatik
Sejak 2022, Moskwa mengklaim telah menganeksasi empat oblast di wilayah timur dan selatan Ukraina, termasuk Donetsk dan Luhansk. Rusia menuntut agar Ukraina secara resmi melepaskan wilayah tersebut sebagai bagian dari syarat perdamaian.
Tekanan diplomatik terhadap Kiev terus meningkat, terutama dari pihak-pihak yang menginginkan perang segera berakhir. Namun, Zelensky menilai bahwa perdamaian yang dibangun di atas pengorbanan wilayah akan rapuh dan tidak berkelanjutan. (Baca Juga : Strategi Perdamaian Ukraina)
Konflik ini telah memakan ribuan korban jiwa dan menyebabkan jutaan warga mengungsi. Meski begitu, pemerintahan Ukraina tetap memprioritaskan kedaulatan penuh sebagai syarat utama dalam setiap pembicaraan damai.
- Ukraina bersikeras mempertahankan integritas wilayah tanpa kompromi pertukaran tanah.
- Zelensky menolak usulan Trump yang dinilai melanggar konstitusi Ukraina.
- Mayoritas rakyat Ukraina mendukung kebijakan ini berdasarkan survei nasional.
- Rusia tetap menuntut pelepasan empat oblast yang diklaimnya sejak 2022.
- Perdamaian dinilai hanya mungkin tercapai tanpa pengorbanan kedaulatan.
- Ukraina perlu memperkuat posisi diplomatiknya di forum internasional.
- AS sebaiknya mengedepankan mediasi yang menghormati hukum internasional.
- Pihak ketiga harus memfasilitasi dialog langsung tanpa syarat wilayah.
- Rusia dan Ukraina perlu mencari solusi kreatif yang tidak mengorbankan kedaulatan.
- Komunitas global diharapkan konsisten mendukung integritas teritorial negara.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v