Washington DC, EKOIN.CO- Warga ibu kota Amerika Serikat turun ke jalan pada Rabu malam untuk menggelar protes menolak pemeriksaan besar-besaran yang dilakukan aparat penegak hukum bersama Layanan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di kawasan hiburan malam Washington DC. Aksi ini berlangsung setelah kebijakan federal baru dari Presiden Donald Trump yang menempatkan kota di bawah kendali lebih ketat.
Gabung WA Channel EKOIN di sini
Protes di Pusat Hiburan Malam
Kerumunan massa berkumpul di persimpangan Jalan 14 dan U, lokasi yang dikenal sebagai pusat bar dan klub malam. Menurut laporan koresponden RIA Novosti, polisi menghentikan sejumlah kendaraan di kawasan itu, sementara sedikitnya 10 unit kendaraan ICE dikerahkan ke area tersebut.
Situasi memanas ketika warga berhadapan langsung dengan aparat. Massa meneriakkan seruan agar mereka menghentikan tindakan yang disebut sebagai perintah langsung dari Presiden Trump. Beberapa di antara pengunjuk rasa bahkan menyinggung sejarah kelam, menyamakan langkah itu dengan praktik pengawasan Nazi Jerman.
Suasana protes yang semula hanya berupa teriakan penolakan berangsur meluas dengan ajakan untuk menentang kebijakan federal yang dianggap berlebihan. Kehadiran aparat dalam jumlah besar di kawasan hiburan malam dipandang warga sebagai upaya intimidasi terhadap kebebasan sipil.
Masyarakat yang berada di lokasi menyatakan bahwa tindakan tersebut menimbulkan rasa tidak aman. “Kami hanya ingin menikmati malam, bukan merasa sedang diawasi,” ujar salah satu warga yang ikut dalam aksi.
Latar Belakang Kebijakan Federal
Ketegangan ini berakar dari pengumuman Presiden Trump pada awal pekan. Ia menyatakan bahwa pemerintah federal akan mengambil langkah langsung untuk mengendalikan keamanan di Washington DC, termasuk menempatkan kepolisian lokal di bawah arahan federal.
Selain itu, Trump memerintahkan pengerahan Garda Nasional ke ibu kota. Ia juga menegaskan ancamannya untuk menurunkan angkatan bersenjata bila dianggap perlu. Langkah ini memunculkan kecemasan publik, terutama mengenai ruang gerak warga sipil.
Sehari setelah pengumuman itu, Kepala Pentagon Pete Hegseth menegaskan bahwa pasukan Garda Nasional akan tiba dalam beberapa pekan mendatang. Ia memastikan bahwa keberadaan pasukan tersebut akan dipertahankan selama instruksi presiden masih berlaku.
Warga yang menolak kebijakan ini menilai pemerintah pusat menggunakan pendekatan militeristik terhadap masalah sosial yang seharusnya ditangani dengan cara berbeda. Protes yang muncul menjadi simbol keresahan terhadap potensi meluasnya kontrol federal.
Di sisi lain, pihak aparat berdalih bahwa pemeriksaan dilakukan untuk menekan angka kejahatan di pusat kota yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Namun, alasan tersebut tidak mengurangi kritik keras dari masyarakat sipil yang melihat tindakan itu justru memicu ketakutan baru.
Aksi protes di Washington DC diperkirakan akan terus berlanjut selama aparat federal mempertahankan strategi pemeriksaan besar-besaran. Warga menuntut agar pemerintah mengedepankan dialog, bukan pendekatan keamanan yang menekan.
Protes yang terjadi di Washington DC menunjukkan adanya penolakan publik terhadap kontrol federal yang semakin ketat. Warga menilai bahwa kebijakan pemeriksaan besar-besaran lebih merugikan daripada melindungi.
Kehadiran aparat dalam jumlah besar menimbulkan rasa tidak aman bagi masyarakat. Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai batas kewenangan pemerintah dalam menangani keamanan kota.
Langkah Presiden Trump memperkuat kendali di ibu kota juga memunculkan kekhawatiran akan terbatasnya kebebasan sipil. Hal ini berpotensi menggerus kepercayaan warga terhadap pemerintah.
Warga mendesak agar pemerintah mempertimbangkan pendekatan yang lebih humanis. Keamanan publik, menurut mereka, tidak boleh dibangun dengan menekan hak-hak sipil.
Dengan situasi yang masih memanas, Washington DC berpotensi menjadi pusat perdebatan nasional mengenai keseimbangan antara keamanan dan kebebasan sipil di Amerika Serikat. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v