Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, secara resmi menutup final FIBA Inaspro 3×3 Challenger Jakarta 2025 di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (27/7).
Penutupan turnamen internasional bola basket 3×3 tersebut juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi.
Antusiasme penonton terlihat memadati area pertandingan sejak pagi hingga malam. Turnamen ini merupakan bagian dari rangkaian FIBA 3×3 World Series yang tahun ini dilaksanakan di berbagai negara.
“Ya Alhamdulillah pelaksanaan FIBA World Series 2025 yang di Jakarta telah selesai dengan sangat sukses dan antusias penonton sangat banyak,” kata Menpora Dito usai menutup acara.
Dirinya merasa bangga karena masyarakat Indonesia menunjukkan dukungan luar biasa terhadap olahraga bola basket 3×3 yang kini semakin digemari.
Kolaborasi Lintas Sektor dan Masa Depan Cerah 3×3
Dito menyampaikan bahwa masa depan basket 3×3 di Indonesia sangat menjanjikan. Hal tersebut terlihat dari semangat para pemain dan partisipasi komunitas olahraga yang terus meningkat.
“Ayo kita ramaikan Inaspro 3×3 Challenger di tahun depan dan saya yakin 3×3 di Indonesia akan semakin maju,” ujarnya, didampingi oleh Direktur LPDUK Inaspro, Ferry Kono.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai kunci kemajuan olahraga nasional, khususnya bola basket 3×3 yang memiliki potensi besar di kancah internasional.
“Dari pelaksanaan ini kolaborasi antar sektor sangat perfect seperti UMKM, kesenian, olahraganya dan sebagainya,” urai Dito dengan tegas.
Selain aspek olahraga, acara ini juga menjadi wadah untuk memberdayakan UMKM dan seniman lokal yang ikut meramaikan suasana kompetisi.
Rencana Penyelenggaraan 2026 di Yogyakarta
Menpora Dito juga mengumumkan bahwa FIBA 3×3 Challenger dan FIBA 3×3 Women Series akan tetap digelar di Indonesia hingga 2028 mendatang.
Tahun depan, FIBA 3×3 Challenger 2026 dijadwalkan berlangsung di Yogyakarta, dengan konsep lokasi yang berbeda dan penuh nuansa budaya.
“Jadi ini tahun depan 2026 insha Allah akan lebih seru lagi karena akan digelar di pelataran candi di Jogjakarta,” pungkas Dito optimistis.
Pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan dukungan infrastruktur dan fasilitas agar gelaran tahun depan semakin spektakuler.
Pengalaman unik menonton pertandingan di kawasan candi diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan serta penonton mancanegara.
Final Seru, Swiss Juara Usai Tundukkan Tiongkok
Dalam partai final yang berlangsung sengit, tim 3×3 asal Swiss, Lugano, tampil sebagai juara setelah mengalahkan Hangzhou dari Tiongkok dengan skor 21-14.
Pertandingan berjalan cepat dengan tensi tinggi, membuat penonton tak henti memberi dukungan dan sorakan di sepanjang laga.
Keberhasilan Lugano menjuarai turnamen ini menjadi penutup sempurna untuk kompetisi yang berlangsung selama dua hari penuh.
Kemenangan tersebut menunjukkan standar tinggi kompetisi internasional yang berhasil dihadirkan oleh panitia penyelenggara.
Event ini sekaligus menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang profesional dan menarik bagi komunitas olahraga global.
Komitmen Jangka Panjang untuk Dunia Basket Nasional
Turnamen ini juga menjadi ajang unjuk gigi bagi para pemain muda dan klub nasional yang ingin bersaing di level lebih tinggi.
Pemerintah berharap ekosistem basket 3×3 semakin kuat dengan peran serta klub, sponsor, komunitas, dan media olahraga.
“Kami yakin jika semua terus konsisten dan semangat, 3×3 Indonesia bisa tembus olimpiade,” ujar salah satu panitia pelaksana dari Inaspro.
FIBA Inaspro 3×3 Challenger 2025 menjadi momentum penting untuk menumbuhkan semangat sportivitas dan kebanggaan nasional.
Dengan sinergi yang terus diperkuat, Indonesia berpotensi menjadi pusat pengembangan basket 3×3 di kawasan Asia Tenggara.
Turnamen FIBA Inaspro 3×3 Challenger Jakarta 2025 yang resmi ditutup Menpora Dito Ariotedjo menjadi tonggak penting bagi olahraga basket 3×3 di Indonesia. Dihadiri oleh tiga menteri, acara ini mencerminkan dukungan lintas sektor terhadap ekosistem olahraga nasional.
Keterlibatan UMKM, seniman lokal, dan komunitas olahraga menambah semarak pelaksanaan turnamen, sekaligus memperkuat sinergi antar sektor. Komitmen pemerintah untuk menyelenggarakan acara serupa hingga 2028 menunjukkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia sebagai tuan rumah kompetisi olahraga internasional.
Dengan antusiasme tinggi dari masyarakat serta rencana penyelenggaraan tahun depan di Yogyakarta, masa depan basket 3×3 Indonesia berada di jalur yang tepat untuk berkembang dan berprestasi di tingkat dunia.(*)