MANILA, EKOIN.CO – Enam angkatan laut dari berbagai negara menggelar unjuk kekuatan besar-besaran di Laut Filipina Utara sejak pekan lalu. Dalam operasi yang diberi nama Highmast, tiga kapal induk dan satu kapal serbu amfibi menjadi pusat perhatian, membawa jet tempur siluman F-35 sebagai bagian dari demonstrasi kekuatan maritim.
(Baca Juga : Jet Tempur F-35 Latihan di Pasifik)
Operasi ini melibatkan angkatan laut dari Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Norwegia, Spanyol, dan Australia. Kehadiran armada tersebut menandai salah satu manuver laut terbesar yang pernah digelar di kawasan ini dalam beberapa tahun terakhir.
Kapal Induk dan Jet Siluman
Tiga kapal induk yang dikerahkan antara lain HMS Prince of Wales milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris, USS George Washington dari Angkatan Laut Amerika Serikat, dan JS Kaga dari Angkatan Laut Jepang. Sementara itu, kapal serbu amfibi USS America juga turut serta dalam formasi ini.
(Baca Juga : Kapal Induk di Laut Pasifik)
Jet tempur siluman F-35 menjadi salah satu senjata andalan dalam operasi ini. Pesawat tersebut dikenal dengan kemampuan menyusup radar musuh dan keunggulan teknologi tempurnya.
Kerja Sama Enam Negara
Kelompok armada gabungan ini mengoordinasikan manuver laut, latihan serangan udara, dan pengamanan wilayah perairan. “Sekutu dan mitra berlayar sebagai satu kesatuan,” tulis Kelompok Serang Kapal Induk Inggris di akun X mereka.
(Baca Juga : Latihan Militer Maritim Asia Pasifik)
Partisipasi enam negara ini juga menunjukkan kekompakan aliansi strategis di Indo-Pasifik. Kawasan ini sering menjadi fokus manuver pertahanan karena posisi strategisnya yang berdekatan dengan jalur perdagangan internasional.
Pengamat militer menilai, pengerahan tiga kapal induk sekaligus mengirimkan pesan politik yang kuat kepada pihak-pihak yang mencoba mengganggu stabilitas kawasan. Latihan ini sekaligus menjadi ajang memperkuat interoperabilitas antar armada.
Sejak dimulainya operasi, area latihan dijaga ketat oleh kapal pengawal dan pesawat patroli maritim. Semua manuver dilakukan sesuai protokol keamanan internasional untuk menghindari insiden dengan negara lain di sekitar perairan tersebut.
(Baca Juga : Strategi Angkatan Laut Global)
Keberadaan jet tempur siluman F-35 di geladak kapal induk menambah daya gempur armada gabungan. Pesawat ini mampu melaksanakan misi jarak jauh dengan tingkat kerahasiaan tinggi.
Selain unjuk kekuatan militer, operasi ini juga mencakup latihan kemanusiaan seperti evakuasi darurat dan bantuan bencana. Hal ini bertujuan menunjukkan bahwa kemampuan kapal induk dan armada laut juga dapat digunakan untuk misi non-tempur.
Latihan berskala besar ini dijadwalkan berlangsung hingga akhir pekan depan. Selama periode tersebut, publik dapat melihat beberapa kapal raksasa ini beroperasi di perairan internasional.
(Baca Juga : Kapal Perang Internasional)
Meski demikian, pihak penyelenggara menegaskan bahwa latihan ini tidak ditujukan untuk memprovokasi negara tertentu. Fokus utama adalah memperkuat kesiapan tempur dan koordinasi antar sekutu.
Dengan kombinasi tiga kapal induk, satu kapal serbu amfibi, dan berbagai jenis kapal pendukung, Operasi Highmast menjadi salah satu latihan maritim terbesar tahun ini.
Kegiatan ini juga memperlihatkan pentingnya peran aliansi militer dalam menjaga stabilitas keamanan laut di kawasan Indo-Pasifik yang terus berkembang.
(Baca Juga : Aliansi Militer Indo-Pasifik)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v