Bandung EKOIN.CO – PT Pindad bersama FNSS Turki berhasil mengembangkan tank medium modern bernama Harimau, yang menjadi kebanggaan TNI AD. Tank ini dirancang secara khusus untuk menghadapi medan tropis di Indonesia. Menurut informasi resmi dari Kementerian Pertahanan, Harimau merupakan satu-satunya tank medium di Asia Tenggara yang sudah berstandar NATO dan dirancang melalui kolaborasi teknologi tinggi.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Tank Harimau pertama kali diperkenalkan pada tahun 2017 dan kini telah menjalani uji kelayakan operasional di berbagai medan. Berdasarkan keterangan dari PT Pindad, Harimau memiliki bobot sekitar 30 ton dan dilengkapi dengan meriam kaliber 105 mm. Tank ini juga memiliki perlindungan balistik tinggi dan mampu menahan serangan anti-tank ringan.
Tank Harimau hasil kolaborasi Pindad dan FNSS
Tank Harimau dikembangkan berdasarkan kebutuhan TNI AD yang memerlukan kendaraan tempur ringan namun bertenaga besar. Desain modular Harimau memudahkan perawatan dan penyesuaian misi, serta memungkinkan adaptasi pada berbagai medan pertempuran. Menurut juru bicara PT Pindad, tank ini juga telah diuji oleh NATO dan mendapat respons positif dari sejumlah negara.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pertahanan RI, proyek ini telah menghasilkan lebih dari 50 unit tank yang siap digunakan oleh satuan kavaleri TNI. Harimau didesain menggunakan teknologi sistem kendali tembak mutakhir, memungkinkan akurasi tembakan tinggi dalam kondisi bergerak sekalipun. Sistem komunikasi dan navigasinya juga mendukung operasi tempur modern.
Dalam pengembangannya, FNSS Turki memberikan dukungan teknologi, sedangkan PT Pindad bertanggung jawab atas produksi dan perakitan. Menurut penjelasan CEO FNSS, tank Harimau diharapkan dapat menjadi kendaraan tempur standar di negara-negara dengan iklim tropis dan geografi kompleks seperti Indonesia. Hal ini sekaligus membuka peluang ekspor tank tersebut ke kawasan Asia Tenggara.
Keunggulan Harimau di mata militer Indonesia
Panglima TNI saat itu, Jenderal Andika Perkasa, menyatakan bahwa Harimau merupakan bagian dari modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) nasional. Ia menyebut, “Tank ini sangat cocok untuk manuver cepat dan taktik gerilya, sesuai dengan karakter pertempuran di Indonesia.” Harimau juga dianggap lebih ekonomis dibandingkan tank berat, tanpa mengorbankan daya tempur.
TNI AD kini mengoperasikan tank Harimau dalam satuan tempur strategis di Jawa dan Sumatra. Menurut Letjen TNI Maruli Simanjuntak, penggunaan Harimau telah meningkatkan efektivitas latihan tempur dan respons pasukan terhadap ancaman darurat. Dalam beberapa latihan bersama, tank ini juga ditampilkan kepada publik dan menjadi daya tarik dalam pameran militer.
Selain Harimau, Indonesia juga memiliki tank ringan AMX-13/105 yang telah dimodernisasi dan masih beroperasi dalam peran pengintaian bersenjata. Namun, Harimau dianggap lebih unggul karena sistem perlindungan aktif dan kemampuan integrasi dengan drone pengintai. PT Pindad menyatakan bahwa proyek pengembangan akan terus ditingkatkan agar Harimau selalu relevan dengan kebutuhan masa depan.
Tank terbaik Indonesia yang tergolong unik dan tidak banyak dimiliki negara lain antara lain:
- Harimau Medium Tank (atau Kaplan MT) – hasil kerja sama Indonesia-Turki, medium tank ini sangat cocok untuk wilayah tropis dan medannya, serta belum banyak negara memiliki tank medium sekelas ini dengan teknologi modular yang canggih.
- AMX-13/105 – tank ringan buatan Prancis yang telah dimodernisasi oleh PT Pindad, masih digunakan oleh TNI AD untuk peran mobilitas tinggi di medan berat, sangat jarang digunakan negara lain saat ini.
- Badak FSV – kendaraan tempur roda 6×6 dengan kanon 90mm produksi dalam negeri, tergolong unik karena kombinasi mobilitas tinggi dan daya tembak besar, khas Indonesia.
Tank-tank ini menonjol karena desain dan penggunaannya menyesuaikan kebutuhan geografis dan strategi pertahanan nasional Indonesia, bukan hanya mengikuti tren global.
Dengan keberhasilan Harimau, Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara berkembang yang mampu memproduksi tank medium secara mandiri. FNSS menyebut bahwa kerja sama ini menjadi contoh sinergi industri pertahanan lintas negara. Tank Harimau kini menjadi simbol kekuatan baru Indonesia dalam pertahanan darat.
Kementerian Pertahanan menyebut bahwa tank Harimau dirancang untuk masa operasional panjang dan dapat ditingkatkan sistemnya sesuai perkembangan teknologi. Penggunaan material lokal dalam produksinya juga menjadi nilai tambah dalam pengembangan industri nasional. PT Pindad menargetkan produksi lebih dari 100 unit dalam lima tahun ke depan.
Tank Harimau diproyeksikan tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, tetapi juga sebagai komoditas ekspor strategis. Beberapa negara di Asia Tenggara dan Afrika telah menyatakan minat untuk membeli tank ini. Pemerintah Indonesia sedang merintis jalur diplomasi pertahanan untuk mendukung ekspor produk-produk militer unggulan, termasuk Harimau.
Harimau bukan hanya sekadar alutsista, tetapi juga simbol kemajuan teknologi pertahanan Indonesia. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa industri dalam negeri mampu bersaing di tingkat global. Dengan Harimau, Indonesia memiliki daya tawar lebih dalam kerja sama pertahanan regional.
Pencapaian PT Pindad dalam produksi Harimau menunjukkan kemandirian industri strategis yang terus berkembang. Kolaborasi internasional dalam pengembangan tank ini juga membuka jalan bagi peningkatan kompetensi SDM dalam negeri. Selain itu, keberadaan Harimau meningkatkan rasa percaya diri militer Indonesia.
Tank Harimau berperan penting dalam upaya modernisasi militer dan memperkuat pertahanan nasional. Desainnya yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia menjadikan Harimau solusi ideal dalam memperkuat lini depan pertahanan. Pemerintah dan militer berkomitmen menjaga keberlanjutan produksi dan pengembangan tank ini.
Dalam waktu dekat, peningkatan teknologi Harimau akan difokuskan pada integrasi sistem tempur cerdas. Hal ini bertujuan agar tank mampu beroperasi lebih efektif dalam kondisi pertempuran modern. Diharapkan Harimau terus menjadi kebanggaan bangsa di bidang pertahanan.
(*)