Jakarta, EKOIN.CO – Investor asal Qatar, Al Qilaa, resmi menjalin kerja sama strategis dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membangun 50.000 unit hunian berbasis transit oriented development (TOD) di lahan milik KAI. Proyek ini disebut akan menjadi tonggak penting dalam penyediaan perumahan terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat.
Berita lengkapnya bisa diikuti juga di WA Channel EKOIN.
Ketua Satgas Perumahan, Hashim S. Djojohadikusumo, menyampaikan bahwa pembangunan 50.000 unit hunian TOD merupakan bagian dari Program 3 Juta Rumah yang menjadi komitmen utama Presiden Prabowo dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Kolaborasi antara Al Qilaa dan KAI hari ini merupakan langkah nyata menuju tercapainya visi tersebut. Dengan menggabungkan investasi global dan aset nasional, kita tidak hanya menyediakan perumahan, tetapi juga membangun komunitas inklusif dan berkelanjutan yang akan memberi manfaat bagi generasi mendatang,” ujar Hashim.
Investasi Perumahan dan Kolaborasi Strategis
Proyek perumahan TOD ini akan dijalankan melalui konsorsium yang dibentuk Al Qilaa dengan melibatkan mitra lokal dan internasional. Beberapa pihak yang terlibat antara lain Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Bank BTN, serta Lembaga Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Selain itu, proyek pembangunan ini juga ditangani oleh konsorsium kontraktor yang terdiri dari China Communications Construction Company (CCCC) dan PT Risjadson Land. Untuk sisi pemasaran, Al Qilaa menunjuk Epic Property sebagai Marketing Agency resmi.
Pihak investor menegaskan bahwa setiap proses kerja sama akan dijalankan secara transparan dan akuntabel, serta mengacu pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Dengan begitu, pembangunan dapat dipertanggungjawabkan sekaligus memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
Dampak Jangka Panjang Pembangunan Hunian
Program 3 Juta Rumah yang tengah digenjot pemerintah melalui proyek perumahan ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan mendesak atas hunian layak. Akses transportasi publik yang terintegrasi dengan kawasan hunian juga akan menjadi nilai tambah besar.
Dengan konsep TOD, penghuni dapat menikmati kemudahan mobilitas karena hunian dirancang dekat dengan stasiun kereta dan transportasi umum lainnya. Model pembangunan ini dipandang mampu mengurangi beban lalu lintas perkotaan dan mendukung gaya hidup ramah lingkungan.
Kehadiran investor global seperti Al Qilaa juga diyakini akan memperkuat ekosistem investasi di sektor perumahan nasional. Dengan dukungan KAI yang memiliki lahan strategis di banyak kota besar, peluang percepatan pembangunan perumahan semakin terbuka lebar.
Program ini menjadi momentum penting untuk memperluas akses masyarakat terhadap rumah layak huni dengan harga yang lebih terjangkau. Pemerintah pun menegaskan keseriusannya dalam menjadikan sektor perumahan sebagai prioritas pembangunan nasional.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v