Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pemerintah telah menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp28 triliun untuk program makan bergizi gratis (MBG) yang dijalankan Badan Gizi Nasional (BGN) tahun ini. Keputusan tersebut diambil setelah Purbaya bertemu dengan Kepala BGN, Dadan Hindayana, pada Jumat (26/9).
👉 Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Purbaya menegaskan bahwa awalnya terdapat salah penilaian terkait rendahnya penyerapan anggaran MBG. Setelah dilakukan evaluasi bersama BGN, ia menyatakan bahwa kebutuhan tambahan anggaran memang sudah terencana dan disesuaikan dengan target penerima manfaat.
Tambahan Anggaran Makan Bergizi
Program makan bergizi gratis dipandang sebagai salah satu kebijakan prioritas pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Purbaya, dana sebesar Rp28 triliun tersebut sudah dialokasikan untuk memperluas cakupan program dan memperbaiki sistem distribusi makanan bergizi ke berbagai wilayah.
Ia menambahkan bahwa anggaran itu tidak hanya difokuskan pada pemberian makanan, tetapi juga pada peningkatan kualitas gizi anak-anak di sekolah dan pesantren. “Tambahan ini sudah ada dalam perencanaan fiskal tahun berjalan,” ujar Purbaya.
Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan bahwa pihaknya membutuhkan dukungan tambahan agar program MBG dapat berjalan optimal. Ia menyebutkan bahwa penerima manfaat program semakin meluas, sehingga perlu perkuatan dana untuk menjamin kesinambungan distribusi makan bergizi gratis di seluruh Indonesia.
Prioritas Kesehatan dan Pendidikan
Dadan menjelaskan bahwa program makan bergizi bukan hanya sekadar bantuan pangan, tetapi juga instrumen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan. Anak-anak yang mendapatkan asupan gizi seimbang diyakini lebih mampu menyerap pelajaran dengan baik serta memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.
Dengan adanya tambahan anggaran ini, BGN menargetkan peningkatan jumlah penerima manfaat hingga jutaan siswa di berbagai jenjang pendidikan. Selain itu, pihaknya juga akan memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi makanan sesuai standar gizi.
Purbaya menambahkan, evaluasi berkala akan terus dilakukan agar penyerapan anggaran sesuai dengan rencana. Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga transparansi dalam pengelolaan anggaran MBG.
Menurut catatan Kementerian Keuangan, alokasi belanja sosial, termasuk MBG, menjadi salah satu pilar utama dalam kebijakan fiskal tahun 2025. Pemerintah berharap program ini berdampak jangka panjang terhadap pembangunan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Kepala BGN juga menekankan pentingnya sinergi antarinstansi. “Kolaborasi lintas sektor sangat penting agar program makan bergizi dapat dirasakan manfaatnya secara nyata,” jelas Dadan.
Pemerintah berupaya agar tambahan Rp28 triliun ini tepat sasaran. Purbaya memastikan mekanisme pengawasan akan diperketat guna mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan program.
Dengan langkah ini, diharapkan program makan bergizi gratis dapat berlanjut secara berkesinambungan dan memberikan dampak nyata bagi generasi muda Indonesia. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v