Jakarta EKOIN.CO – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menegaskan komitmennya untuk mendukung target swasembada energi nasional dalam memperkuat ketahanan energi dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam peringatan hari jadinya yang ke-18 pada Sabtu, 29 Juni 2025, PHE menampilkan sejumlah pencapaian strategis yang memperkuat peran sektor hulu migas dalam pembangunan nasional.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, PHE menghasilkan minyak dan gas bumi sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MMBOEPD). Produksi itu mencakup 559 ribu barel minyak dan 2.800 juta standar kaki kubik gas per hari.
Tim eksplorasi PHE menyelesaikan 5 pengeboran sumur eksplorasi, mengembangkan 341 sumur baru, serta melaksanakan 523 kegiatan workover dan 15.424 aktivitas well services. Kinerja ini berkontribusi pada peningkatan cadangan energi secara signifikan.
Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, menyatakan bahwa PHE terus menyusun strategi untuk meningkatkan produksi migas dalam rangka mewujudkan swasembada energi yang selaras dengan Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
Chalid menegaskan, melalui semangat Accelerate-to-Elevate, Subholding Upstream terus mencari terobosan untuk menaikkan produksi migas, seperti tertuang dalam siaran resmi PHE pada Sabtu (29/6).
Penemuan sumber daya dan ekspansi wilayah kerja
PHE berhasil menambahkan potensi sumber daya terambil (2C) sebesar 767 juta barel setara minyak (MMBOE) pada 2025. Tim teknis juga memperkuat cadangan terbukti (P1) dengan menambah 40,9 MMBOE.
Tim eksplorasi menemukan giant discovery Padang Pancuran di Sumatera Selatan pada akhir 2024. Temuan ini mempertegas pentingnya eksplorasi dalam mendukung target produksi nasional.
Perusahaan memperluas kegiatan seismik di kawasan East Natuna dan mencakup 452 kilometer persegi area kerja dengan survei 3D hingga Mei 2025. Aktivitas ini mencerminkan komitmen PHE dalam eksplorasi wilayah perbatasan.
Manajemen juga menandatangani Kontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja Melati dan Binaiya yang diperoleh dari lelang Tahap I dan II tahun 2024. Upaya tersebut memperkuat portofolio migas nasional.
PHE menyelesaikan pengeboran sumur EPN-002 di onshore Jawa Barat dan mengakuisisi data seismik 3D di beberapa wilayah Sumatera sebagai bagian dari ekspansi strategis.
Akselerasi proyek energi dan dukungan produksi
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa Pertamina mengapresiasi langkah Subholding Upstream dalam menjaga konsistensi produksi dan eksplorasi migas.
“Strategi bisnis Pertamina untuk memastikan ketersediaan energi semakin kuat dengan kiprah Pertamina Hulu Energi. Pertamina berharap kontribusi hulu migas ini dapat mempercepat target swasembada energi dan mendorong perekonomian bangsa,” ujar Fadjar.
PHE menjalankan proyek unggulan seperti injeksi EOR Steamflood di Lapangan North Duri Development Area-14 dan Simple Surfactant Flood (SSF) Stage-1 di Lapangan Balam South. Tim teknis juga melakukan injeksi CO2 antar sumur di Lapangan Sukowati.
Produksi awal dari sumur Astrea, Pinang East, dan Akasia Prima turut memperkuat output migas nasional. Tim operasi mengelola aktivitas ini untuk mengoptimalkan potensi lapangan yang ada.
Perusahaan mengintegrasikan efisiensi operasional dalam setiap kegiatan agar hasil produksi maksimal dan sejalan dengan target eksplorasi nasional.
Inovasi keberlanjutan dan eksplorasi masa depan
PHE terus membuka peluang pengembangan melalui studi geologic hydrogen dan proyek Carbon Capture Storage (CCS). Kegiatan ini mendukung agenda transisi energi bersih nasional.
Tim strategi menjalankan tiga pendekatan eksplorasi selama lima tahun ke depan. Mereka mengoptimalkan lapangan eksisting untuk jangka pendek, menjajaki open area dengan potensi besar, serta menjalin kemitraan strategis untuk alih teknologi.
PHE memperluas wilayah kerja eksplorasi melalui joint study yang berlangsung secara aktif. Langkah ini dirancang untuk menambah cadangan energi jangka panjang.
Manajemen mengejar potensi baru secara agresif guna memperkuat ketahanan energi nasional. Perusahaan juga memprioritaskan kecepatan pelaksanaan program eksplorasi unggulan.
Proyek-proyek joint venture yang sedang berjalan berpotensi menambah wilayah kerja baru dan memperbesar kontribusi migas domestik.
Fokus pada tata kelola dan integritas perusahaan
PHE menjaga integritas bisnis dengan menjalankan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang tersertifikasi ISO 37001:2016. Langkah ini mendukung budaya kerja yang bebas praktik suap.
Perusahaan menegakkan prinsip zero tolerance terhadap korupsi dan terus melakukan deteksi serta pencegahan fraud di seluruh unit operasional.
Manajemen menyelaraskan kegiatan usaha dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Pendekatan ini menjadi dasar pengambilan keputusan strategis.
Tim internal memperkuat kapasitas karyawan dengan pelatihan anti korupsi dan membangun sistem pelaporan pelanggaran yang aktif dan transparan.
Seluruh upaya ini bertujuan menjaga kepercayaan publik serta memperkuat hubungan jangka panjang dengan mitra strategis.
PHE terus memperkuat budaya integritas dalam membangun ekosistem kerja yang bersih dan bertanggung jawab. Nilai-nilai tersebut mendukung transformasi PHE menjadi subholding energi yang terpercaya dan kompeten.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
PHE perlu mempertahankan momentum produksi dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi eksplorasi yang tepat sasaran. Pengembangan metode EOR dan surfaktan harus diintensifkan guna meningkatkan efisiensi sektor hulu.
Pemerintah perlu memberikan insentif fiskal dan mempermudah perizinan agar daya saing investasi migas tetap tinggi. Kolaborasi aktif antara PHE dan SKK Migas juga perlu ditingkatkan untuk menyelaraskan target bersama.
Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja energi nasional harus diprioritaskan agar proses alih teknologi berjalan maksimal. Program kerja sama harus mencantumkan elemen pengembangan SDM dalam setiap tahapan proyek.
Pelaku industri energi perlu menjalin kemitraan strategis yang menjunjung prinsip keberlanjutan lingkungan. Dukungan terhadap pengembangan energi rendah karbon harus menjadi komitmen bersama ke depan.
Integritas dan tata kelola yang baik perlu dijaga sebagai budaya organisasi. PHE harus terus menjadi teladan sebagai perusahaan energi yang bersih, profesional, dan berorientasi pada kepentingan nasional. (*)