Jakarta EKOIN.CO – Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan program proyek rakyat berupa karya tunai (cash for work) dalam Paket Ekonomi di Istana Kepresidenan, Senin (15/9/2025). Program ini ditujukan untuk memberdayakan masyarakat kecil melalui pembukaan lapangan kerja dengan sistem upah harian.
[Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v]
Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, program tersebut akan melibatkan sebanyak 609.465 orang pekerja. Seluruh penerima akan ditempatkan dalam pekerjaan padat karya yang berlangsung selama periode September hingga Desember 2025.
Airlangga menegaskan, program ini tidak hanya sekadar memberikan pekerjaan sementara, tetapi juga diharapkan mampu mendukung percepatan pembangunan infrastruktur. “Padat karya tunai (cash for work) Kemenhub dan KemenPU target penerima 609.465 orang. Upah harian (proyek September-Desember 2025),” ucapnya.
Anggaran Proyek Rakyat Mencapai Rp5,3 Triliun
Dijelaskan Airlangga, alokasi anggaran untuk program proyek rakyat ini mencapai Rp5,3 triliun. Dana tersebut terbagi antara Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebesar Rp3,5 triliun dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebesar Rp1,8 triliun.
“Anggaran PU Rp3,5 triliun dan Kemenhub Rp1,8 triliun,” ujar Airlangga saat menyampaikan keterangan pers usai peluncuran program.
Pemerintah menargetkan agar penyerapan anggaran ini berlangsung efektif, sekaligus memperkuat daya beli masyarakat. Melalui program tersebut, diharapkan roda ekonomi di desa maupun kota kecil dapat lebih aktif bergerak.
Selain itu, kehadiran program ini dipandang penting untuk memperluas pemerataan pembangunan, terutama di wilayah terpencil. Dengan begitu, tidak hanya penduduk perkotaan, tetapi masyarakat pedesaan pun ikut merasakan dampak positifnya.
Program Tambahan Akselerasi dan Penyerapan Kerja
Selain program proyek rakyat, Presiden Prabowo juga meluncurkan 18 program tambahan. Dari jumlah tersebut, delapan merupakan program akselerasi tahun 2025, empat program lanjutan di 2026, serta lima program difokuskan pada penyerapan tenaga kerja.
Paket ekonomi yang diumumkan kali ini menegaskan arah kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Fokus utamanya tetap pada penguatan fondasi ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas.
Langkah ini dianggap strategis di tengah kebutuhan masyarakat akan kesempatan kerja yang lebih luas. Dengan menggabungkan program akselerasi dan penyerapan tenaga kerja, pemerintah ingin memastikan kesinambungan pembangunan di berbagai sektor.
Kebijakan tersebut juga dipandang sebagai bentuk komitmen Presiden Prabowo untuk menjawab tantangan pengangguran sekaligus mendukung kemandirian ekonomi nasional. Program-program itu diharapkan mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Sementara itu, sejumlah pengamat menilai bahwa dengan besarnya anggaran yang dialokasikan, evaluasi berkala perlu dilakukan. Hal ini agar distribusi dana benar-benar tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi rakyat kecil.
Secara keseluruhan, peluncuran program proyek rakyat ini memperlihatkan fokus pemerintah dalam menyeimbangkan kebijakan ekonomi makro dengan kebutuhan langsung masyarakat. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v