Jakarta, EKOIN.CO – Presiden Prabowo Subianto bersama 16 tokoh dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB) menggelar dialog intensif selama hampir tiga jam di Istana Merdeka, Kamis (11/9) malam. Pertemuan berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan keterbukaan, membicarakan isu-isu utama kebangsaan, termasuk reformasi politik, ekonomi, serta penegakan hukum. Kata pamungkas ekonomi menjadi salah satu fokus utama dalam diskusi ini.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Menteri Agama Nasaruddin Umar yang hadir dalam dialog tersebut menuturkan bahwa Presiden Prabowo menanggapi pertanyaan para tokoh dengan jawaban yang lugas dan terbuka. Hal ini memperlihatkan keseriusan pemerintah dalam mendengarkan aspirasi yang berkembang di masyarakat.
“Hampir tiga jam dialog yang sangat terbuka, sangat penuh keakraban antara tokoh lintas agama, tokoh bangsa bersama dengan Bapak Presiden. Dengan begitu terbuka, Bapak Presiden memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan dari tokoh Nurani Bangsa ini,” ujar Nasaruddin Umar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (12/9).
Dialog terbuka bahas politik dan ekonomi
Suasana pertemuan di Istana Merdeka disebut sangat cair, memperlihatkan komitmen Presiden untuk mendengarkan langsung masukan dari para tokoh bangsa. Pembahasan seputar politik dan ekonomi menjadi porsi utama, dengan penekanan pada reformasi yang lebih inklusif dan adil.
Tokoh senior Quraish Shihab mengungkapkan rasa optimisme setelah mengikuti dialog tersebut. Menurutnya, penjelasan yang diberikan Presiden Prabowo tidak hanya komprehensif, tetapi juga memperlihatkan arah jelas kebijakan negara.
“Saya kira yang jelas kami mendapat banyak informasi, penjelasan yang sangat memuaskan dari Bapak Presiden. Apa yang kami sampaikan dalam hari-hari yang lalu itu dipahami oleh Bapak Presiden dan diterima dengan baik sehingga dialog kita hari ini, malam ini sungguh sangat bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara kita,” tutur Quraish Shihab.
Pertemuan itu juga membahas tantangan ekonomi global yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. Presiden Prabowo disebut menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mencari solusi berkelanjutan.
Penegakan hukum dan komitmen kebangsaan
Selain politik dan ekonomi, isu penegakan hukum turut menjadi perhatian serius. Dialog menghasilkan pemahaman bersama bahwa kepastian hukum harus ditegakkan secara konsisten agar menciptakan rasa keadilan di tengah masyarakat.
Menurut Nasaruddin, Presiden menyambut baik setiap masukan, termasuk kritik yang membangun. Sikap keterbukaan ini dinilai penting untuk menguatkan rasa percaya antara pemerintah dan rakyat.
Tokoh-tokoh GNB menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar seremonial, melainkan langkah nyata dalam membangun komunikasi kebangsaan. Dengan keterbukaan yang ditunjukkan, pemerintah diyakini dapat memperkuat pondasi demokrasi sekaligus menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Dialog tersebut dipandang sebagai momentum penting dalam merumuskan strategi bersama menghadapi tantangan bangsa. Dengan keterlibatan tokoh lintas agama dan kalangan masyarakat, diskusi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi langkah-langkah pemerintah ke depan.
Pertemuan Presiden dengan GNB menegaskan pentingnya kolaborasi dan konsensus dalam menjaga keberlanjutan pembangunan. Politik, hukum, dan ekonomi menjadi tiga pilar utama yang harus berjalan beriringan demi tercapainya cita-cita bangsa.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v