Jakarta, EKOIN.CO – Presiden RI Prabowo Subianto secara mendadak melangsungkan pertemuan dengan miliarder sekaligus tokoh media asal AS, Michael Bloomberg, pada Senin (22/9/2025) waktu New York. Pertemuan ini menarik perhatian publik karena membahas peluang investasi di Indonesia dan komitmen bersama dalam pengembangan energi bersih — sebuah langkah strategis yang bisa memperkuat posisi Indonesia di arena ekonomi global.
Dalam unggahan di akun Instagram resmi Michael Bloomberg, ia menuliskan bahwa diskusi tersebut mencakup komitmen Presiden Prabowo dalam memperluas peluang ekonomi rakyat melalui investasi energi bersih dan perlindungan sumber daya laut. Bloomberg juga menambahkan bahwa melalui Bloomberg dan Bloombergdotorg, organisasi tersebut ingin menjadi mitra dalam kerja sama ke depan.
Sedangkan dari kubu Indonesia, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyebut bahwa pertemuan tersebut membuka ruang kolaborasi strategis untuk memperkuat ekosistem investasi di dalam negeri, terutama dalam sektor energi bersih dan perlindungan laut. Rosan juga mengungkapkan bahwa Prabowo mengundang Bloomberg untuk berkunjung ke Indonesia agar kolaborasi semakin konkret.
Kolaborasi Energi Bersih dan Proteksi Laut
Pertemuan Prabowo dan Bloomberg berlangsung di sela-sela lawatan Presiden ke New York untuk menghadiri forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam posting Instagramnya, Bloomberg menuliskan:
“Presiden Indonesia Prabowo berkomitmen untuk memperluas peluang ekonomi bagi rakyatnya, termasuk melalui investasi energi bersih dan perlindungan sumber daya laut yang mendukung begitu banyak mata pencarian.”
Dari pihak Indonesia, Rosan menegaskan bahwa mereka “membangun peluang kolaborasi strategis … seperti energi bersih dan perlindungan sumber daya laut.” Undangan Prabowo agar Bloomberg datang ke Indonesia menjadi sinyal bahwa pembicaraan ini lebih dari sekadar pertemuan simbolik — potensi kerja sama riil tengah diintip.
Pengamat ekonomi menyebut bahwa Indonesia berada di titik menarik berkat potensi sumber daya alamnya — terutama energi terbarukan (surya, angin, hidro) dan kekayaan laut — yang bisa menjadi magnet bagi modal asing bila kebijakan dan insentifnya jelas dan stabil.
Tantangan dan Peluang Investasi Hijau
Kehadiran Bloomberg sebagai tokoh global tidak hanya memperkuat citra diplomasi ekonomi Indonesia, tetapi juga membuka peluang untuk transfer teknologi, pembiayaan proyek berskala besar, hingga akses jaringan internasional dalam proyek keberlanjutan (sustainability). Apabila kolaborasi tersebut berhasil, Indonesia dapat mempercepat transisi energi, menurunkan emisi karbon, dan sekaligus menjaga ekosistem laut — hal yang kerap menjadi tantangan dalam pembangunan nasional.
Meski demikian, realisasinya tak tanpa rintangan. Kebijakan regulasi, kepastian modal, proteksi investor, serta sinkronisasi antara pusat dan daerah menjadi aspek penting agar investasi hijau tidak hanya menjadi janji politik. Pemerintah harus mampu menyajikan roadmap yang jelas dan menjaga kesinambungan kebijakan lintas kabinet.
Dalam konteks diplomasi internasional, pertemuan ini memperlihatkan bahwa Indonesia semakin aktif menempatkan ekonomi keberlanjutan sebagai bagian dari strategi global. Dengan investasi hijau sebagai kata pamungkas yang muncul berulang kali, harapannya adalah bahwa Indonesia bukan hanya menjadi pasar, tetapi juga pusat produksi solusi teknologi bersih.
Secara ringkas, dari pertemuan kilat antara Prabowo dan Bloomberg muncul harapan akan gerak cepat di sektor energi bersih dan laut. Bila momentum ini dikelola dengan baik, investasi hijau bisa menjadi katalis transformasi ekonomi Indonesia ke arah yang lebih hijau, inklusif, dan berdaya saing tinggi.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v