Ahmedabad,— EKOIN.CO – Pada Kamis, 12 Juni 2025, pukul sekitar 13.38 waktu setempat, pesawat Air India Flight AI171, jenis Boeing 787‑8 Dreamliner, lepas landas dari Bandara Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, menuju London Gatwick. Namun, 30–33 detik setelah take‑off, pesawat mendadak kehilangan ketinggian, menyebar sinyal Mayday, lalu jatuh menimpa asrama mahasiswa kedokteran di kawasan Meghani Nagar. Sebagian besar bangunan tempat tinggal mahasiswa pun hangus terbakar sebelum kini tereduksi puing-puing berserakan.
Tragedi Terbesar dalam Dekade
Pesawat mengangkut 242 orang—230 penumpang dan 12 awak—dengan kebangsaan India, Inggris, Portugal, dan Kanada. Akibat tabrakan, sedikitnya 241 penumpang tewas bersama puluhan warga lokal yang berada di bawah. Jumlah korban jiwa diperkirakan mencapai 274, termasuk 33 orang di darat.
Kejadian Singkat, Dampak Dahsyat
CCTV mencatat pesawat hanya mencapai ketinggian sekitar 190 meter sebelum meledak. Awak kecemasan dan ambulans segera mendatangi lokasi, ditemani anggota NDRF dan tim pemadam dari dinas kebakaran Ahmedabad. Asap hitam pekat terlihat membumbung jelas di langit.
Penyintas Tunggal, Kisah Menakjubkan
Survivor unik, Viswashkumar Ramesh, 40 tahun, duduk di kursi 11A dekat pintu darurat. Ia berhasil melompat keluar melalui pintu tersebut dan selamat meski menderita cedera parah. Saudara laki-lakinya yang ikut di penerbangan, Ajay, tidak ditemukannya masih selamat. Ramesh menyebut, “Itu seperti keajaiban,” dalam wawancara dari rumah sakit.
Proses Evakuasi dan Identifikasi
Hingga Jumat sore, tim SAR berhasil mengevakuasi 81 jenazah dari lokasi. Proses identifikasi dipercepat dengan tes DNA dan verifikasi keluarga. Studi forensik juga dilakukan bagi warga lokal yang terkena dampak.
Komitmen Pemerintah dan Maskapai
PM Narendra Modi, disertai Menko Dalam Negeri Amit Shah, telah berkunjung ke tempat kejadian dan RS. Badan Investigasi Kecelakaan Pesawat (AAIB) dan DGCA bergandeng penyelidik dari AS, Inggris, serta Boeing dan GE Aerospace, menyelidiki kemungkinan kegagalan mesin, flap, dan posisi landing gear yang masih terbuka saat lepas landas.
Tindakan Langsung Aviation Regulator
DGCA telah memerintahkan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh armada Boeing 787 Air India di India. Kabinet Teknik Tinggi termasuk Menteri Penerbangan Ram Mohan Naidu Kinjarapu digelar guna menyusun SOP penanganan kecelakaan dan peraturan keselamatan baru.
Dampak Terhadap Boeing dan Air India
Kecelakaan ini mencatatkan korban jiwa terbesar sejak insiden Boeing 787 pertama pada 2011. Saham Boeing sempat turun drastis. Air India di bawah Tata Group menjanjikan dukungan maksimal kepada keluarga korban dan membuka hotline informasi maupun klinik konseling gratis.
Reaksi Global dan Diplomatik
Lebih dari 50 warga Inggris termasuk di dalam penumpang. UK menggelar pertemuan COBRA, Perdana Menteri dan Raja Inggris menyampaikan belasungkawa. Reaksi serupa datang dari Kanada, Portugal, serta selebritas Bollywood seperti Vicky Kaushal dan Janhvi Kapoor yang menyebut peristiwa ini “devastating”.
Upaya Pemulihan dan Psikologis
Tim medis lokal dan sukarelawan membantu korban luka. Mahasiswa serta warga di kawasan asrama yang selamat menggunakan kendaraan pribadi hingga sprei untuk memindahkan korban. Negara bagian Gujarat menyediakan kereta cepat dari Indian Railways untuk mendukung mobilisasi keluarga dan personel bantuan.
Titik Fokus Penyelidikan
Penyelidikan intensif akan melihat rekaman hitam, data penerbangan, kondisi flap, mesin, dan landing gear. Tim multi-disipliner yang dipimpin Sekretaris Kementerian Dalam Negeri dijadwalkan merilis rekomendasi awal dalam tiga bulan. AAIB dikawal oleh NTSB dan otoritas Inggris.
Saran dan Kesimpulan
Masyarakat diharapkan mengikuti perkembangan resmi dan menghindari informasi spekulatif agar tidak menimbulkan kepanikan.
Keluarga korban disarankan memanfaatkan layanan dukungan psikologis dan hotline resmi yang telah disediakan pemerintah serta maskapai.
Regulator penerbangan sebaiknya mempercepat audit dan transparansi investigasi agar kepercayaan publik terhadap keselamatan udara bisa segera dipulihkan.
Air India dan Boeing diharapkan berkolaborasi secara terbuka, mengumumkan hasil penyelidikan, serta mengambil tindakan perbaikan untuk mencegah kejadian berulang.
Dalam jangka panjang, perlu diperkuat regulasi keselamatan penerbangan dan prosedur darurat, diiringi budaya keselamatan yang lebih menyeluruh di seluruh sektor penerbangan.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v