Jakarta,EKOIN.CO- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menekankan pentingnya menjaga keseimbangan industri sawit dengan kesejahteraan pekerja. Ia menilai keberlanjutan sektor sawit tidak bisa dilepaskan dari perlindungan terhadap jutaan tenaga kerja yang menggantungkan hidup di dalamnya. Gabung WA Channel EKOIN.
Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, Yassierli menyebut industri kelapa sawit memiliki peran vital dalam perekonomian nasional. Ia menegaskan, tanpa kesejahteraan pekerja, keberlanjutan industri sawit tidak akan tercapai.
Kesejahteraan pekerja sawit jadi prioritas
Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), tenaga kerja di sektor sawit mengalami peningkatan signifikan. Pada 2015 tercatat sekitar 12,5 juta orang bekerja di sektor ini, sementara pada 2024 jumlahnya mencapai 16,5 juta orang.
Dari jumlah tersebut, sekitar 9,7 juta orang merupakan tenaga kerja langsung. Rinciannya, 5,2 juta bekerja di perkebunan sawit rakyat, dan 4,5 juta lainnya sebagai karyawan di perusahaan sawit milik negara maupun swasta.
Selain itu, ada 8 juta orang yang bekerja secara tidak langsung dalam rantai industri sawit. Mereka tersebar di sektor transportasi Tandan Buah Segar (TBS), pengolahan minyak sawit mentah (CPO), pemasok pupuk, alat perkebunan, hingga penyedia logistik dan perkantoran.
Yassierli menegaskan, data tersebut menjadi bukti besarnya peran sawit dalam menyerap tenaga kerja. Karena itu, keseimbangan antara pertumbuhan industri dan kesejahteraan pekerja sawit harus dijaga dengan serius.
Dialog sosial kunci keberlanjutan sawit
Menaker juga menekankan pentingnya dialog sosial yang harmonis antara pengusaha dan pekerja. Menurutnya, komunikasi konstruktif akan memastikan dunia kerja di industri sawit menjadi lebih adil, produktif, dan berkelanjutan.
“Kemnaker selalu mendukung upaya memperkuat hubungan bipartit di dunia kerja. Dialog sosial yang baik adalah fondasi utama untuk menciptakan dunia kerja yang lebih adil, berkelanjutan, dan produktif,” kata Yassierli.
Ia menambahkan, hubungan yang seimbang antara kepentingan industri dan hak-hak pekerja akan menciptakan ekosistem kerja yang kondusif. Pada akhirnya, hal itu akan memperkuat daya saing industri sawit Indonesia di pasar global.
Dengan kontribusinya yang besar pada devisa negara, pengembangan wilayah pedesaan, dan penciptaan lapangan kerja, sawit dipandang tetap menjadi sektor strategis. Namun, kesejahteraan pekerja sawit harus menjadi pilar utama keberlanjutan.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v