Jakarta EKOIN.CO – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop) Ferry Juliantono mengungkapkan adanya target tambahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait operasional Koperasi Desa Merah Putih. Ia menyebut program ini diminta untuk terintegrasi dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) agar desa bisa berkembang sebagai badan energi. Gabung WA Channel EKOIN.
“Presiden kemarin pada pertemuan di Hambalang menambahkan kegiatan bahwa koperasi desa nanti juga akan dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya atau solar panel yang akan nanti juga bisa menjadikan desa-desa menjadi suatu badan energi, tetapi itu tahap berikutnya,” ujar Ferry di Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Energi untuk Koperasi Desa
Ferry menegaskan, fokus utama Kementerian saat ini tetap pada penguatan operasional dasar koperasi desa. Program inti mencakup pembangunan gerai, apotek desa, klinik desa, gudang logistik, hingga layanan simpan pinjam. Model usaha akan menyesuaikan kebutuhan serta karakter tiap desa.
Menurutnya, keberadaan pembangkit listrik tenaga surya nantinya akan menjadi tahap lanjutan setelah layanan dasar tersebut berjalan. Dengan demikian, koperasi desa tidak hanya menopang kebutuhan ekonomi masyarakat tetapi juga sektor energi yang berkelanjutan.
Setiap koperasi desa akan memperoleh plafon anggaran Rp3 miliar. Pencairan dana akan dimulai setelah dilakukan sosialisasi intensif selama satu minggu bagi para pengurus. Sosialisasi bertujuan agar pengelolaan anggaran sesuai tata cara yang ditetapkan.
“Ini akan kita lakukan, tetapi plafon dari masing-masing koperasi desa yang sebesar Rp3 miliar itu nanti akan bisa mulai dicairkan. Tetapi mereka satu mingguan ini kita akan sosialisasi intensif untuk memberi pelajaran bagaimana pengurus-pengurus koperasi desa itu bisa melakukan tata cara pencairan dan plafon yang sudah disediakan oleh kita,” jelas Ferry.
Lanjutan dari Program Sebelumnya
Lebih jauh, Ferry menjelaskan bahwa sistem informasi dan model bisnis koperasi desa sudah dirancang sejak masa kepemimpinan Budi Arie Setiadi. Saat ini Kementerian hanya perlu melanjutkan ke tahap operasional yang tetap memiliki kompleksitas tersendiri.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap kontribusi Budi Arie dalam menyusun peta jalan program koperasi desa. Menurutnya, hal tersebut membuat langkah kementerian lebih ringan dalam merealisasikan agenda yang sudah direncanakan.
“Jadi mohon dukungannya dan sistem informasi Koperasi Desa semua model bisnis kemarin tidak terlepas dari kepemimpinan Pak Budi Arie, dan kami sekarang relatif ringan untuk melanjutkan, meskipun tahap operasional juga memiliki kompleksitas yang juga tidak ringan,” tutur Ferry.
Roadmap yang telah disusun sejak masa kepemimpinan sebelumnya dinilai sudah jelas. Kementerian pun optimis dapat menjalankan tahapan program sesuai rencana yang ditetapkan pemerintah.
“Tetapi kami di keluarga besar Kementerian Koperasi dari sejak Pak Budi Arie sampai dengan sekarang roadmap-nya sudah jelas dan sudah tahu apa yang harus kita lakukan dan mohon doa dukungan juga Pak Budi Arie semuanya supaya kegiatan operasional Koperasi Desa Merah Putih ini bisa menjadi terealisasi dengan baik,” ujarnya.
Dengan adanya integrasi energi surya, koperasi desa diproyeksikan bukan hanya menjadi penggerak ekonomi, tetapi juga bagian penting dalam transisi energi nasional. Program ini diharapkan mendukung ketahanan energi sekaligus membuka peluang usaha baru di pedesaan.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v