ISLAMABAD, EKOIN.CO – Panglima Militer Pakistan, Marsekal Lapangan Asim Munir, melontarkan ancaman bahwa separuh dunia bisa ikut hancur jika negaranya musnah akibat perang nuklir dengan India. Pidato ini disampaikan dalam sebuah acara makan malam di Tampa, Florida, Amerika Serikat.
(Baca Juga : Pakistan Ancam Perang Nuklir)
Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari New Delhi yang menyebut komentar pemimpin militer Pakistan itu sebagai “tidak bertanggung jawab”. Ancaman tersebut menambah ketegangan yang sudah lama membayangi hubungan kedua negara.
Dalam pidatonya, Munir menegaskan, “Kami adalah bangsa pemilik senjata nuklir. Jika kami merasa akan hancur, kami akan menyeret separuh dunia hancur bersama kami.”
(Baca Juga : Ketegangan Pakistan-India Meningkat)
Munir juga mengaitkan pernyataan tersebut dengan keputusan India yang menangguhkan beberapa ketentuan Perjanjian Perairan Indus. Langkah itu dilakukan setelah serangan teror di Pahalgam yang menewaskan 26 turis Hindu.
Keputusan India tersebut dinilai Islamabad sebagai tindakan yang memicu eskalasi konflik, khususnya di tengah situasi yang sensitif di wilayah perbatasan.
(Baca Juga : Perselisihan Perairan Indus Memanas)
Kekuatan Nuklir Pakistan di Mata Dunia
Pakistan saat ini tercatat sebagai satu-satunya negara mayoritas Muslim yang memiliki senjata nuklir. Keberadaan senjata pemusnah massal ini telah beberapa kali digunakan sebagai ancaman strategis dalam konflik dengan India.
Menurut Buku Tahunan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) 2025, pada Januari lalu, Pakistan memiliki sekitar 170 hulu ledak nuklir. Jumlah ini tidak berubah dari tahun sebelumnya.
(Baca Juga : Negara-negara Pemilik Senjata Nuklir)
Negara ini terus mengembangkan sistem triad nuklir yang mencakup pesawat pembom, rudal balistik, rudal jelajah darat, dan rudal jelajah laut (SLCM) yang dapat diluncurkan dari kapal selam.
SIPRI juga melaporkan Pakistan sedang membangun beberapa sistem pengiriman baru, menandakan potensi perluasan kekuatan nuklir dalam dekade mendatang.
(Baca Juga : Perlombaan Senjata di Asia)
Dampak Regional dan Global Ancaman Nuklir
Ketegangan nuklir antara Pakistan dan India telah berulang kali menciptakan kekhawatiran global. Sejumlah analis militer memperingatkan bahwa konflik bersenjata terbuka bisa memicu bencana kemanusiaan yang meluas.
Pengamat hubungan internasional menyebut, perang nuklir di Asia Selatan tidak hanya akan berdampak pada kedua negara, tetapi juga pada kestabilan global.
(Baca Juga : Konflik Asia Selatan Mengancam Dunia)
Sejumlah negara besar mendesak Islamabad dan New Delhi untuk menahan diri dan mengutamakan jalur diplomasi.
Meski demikian, retorika militer yang kian mengeras menunjukkan bahwa risiko eskalasi tetap tinggi.
(Baca Juga : Upaya Diplomasi Asia Selatan)
Ketegangan nuklir antara Pakistan dan India kembali memanas setelah pernyataan keras dari Panglima Militer Pakistan. Ancaman yang dilontarkan tidak hanya menyoroti persaingan militer kedua negara, tetapi juga menunjukkan potensi bahaya bagi dunia internasional.
Jika konflik ini dibiarkan tanpa penyelesaian, risiko eskalasi yang berujung pada bencana kemanusiaan akan semakin besar.
Pihak internasional diharapkan mampu menengahi situasi ini sebelum terjadi bentrokan yang tak terkendali.
Diplomasi menjadi kunci untuk mencegah terjadinya konfrontasi bersenjata yang melibatkan senjata nuklir.
Kedua negara perlu mengutamakan dialog demi menjaga perdamaian regional dan global. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v