Jakarta EKOIN.CO – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (HOR) Muhammad Herindra mendadak terlihat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/9/2025) siang. Kehadirannya dikonfirmasi sebagai tindak lanjut panggilan langsung dari Presiden Prabowo Subianto guna menyampaikan informasi yang dinilai penting.
Gabung WA Channel EKOIN
Herindra tiba di Istana sekitar pukul 13.00 WIB melalui pintu pilar di Jalan Veteran. Dengan mengenakan batik lengan panjang, ia langsung masuk menuju ruang pertemuan Presiden setelah turun dari kendaraan dinasnya.
“Ya saya dipanggil presiden,” ujarnya singkat saat ditanya wartawan di halaman Istana.
Informasi penting jadi alasan pemanggilan
Dalam keterangan kepada media, Herindra menegaskan bahwa kedatangannya bukan agenda rutin, melainkan khusus untuk melaporkan informasi strategis kepada Presiden. Namun, ia menolak memberi bocoran detail mengenai isi laporan tersebut.
“Ya tentunya ada informasi penting yang harus saya sampaikan kepada presiden, itu saja. Nanti akan kita… ini juga ya,” kata Herindra sembari bergegas masuk.
Herindra yang berlatar belakang Kopassus juga menyinggung kondisi keamanan terkini. Menurutnya, Jakarta dan sejumlah wilayah yang sempat diguncang aksi unjuk rasa kini berangsur pulih.
“Insya Allah aman, Insya Allah aman. Pokoknya saya akan menyampaikan informasi,” ucapnya.
Situasi pasca unjuk rasa nasional
Kedatangan Kepala BIN ke Istana berlangsung di tengah situasi politik dan sosial yang dinilai sensitif. Dalam sepekan terakhir, gelombang unjuk rasa merebak di berbagai daerah di Indonesia.
Aksi protes yang awalnya berjalan damai berubah menjadi ricuh dengan adanya penjarahan, perusakan fasilitas umum, hingga pembakaran gedung DPRD di sejumlah provinsi. Isu yang memicu kemarahan publik adalah kenaikan tunjangan perumahan anggota DPR hingga Rp50 juta per bulan.
Tragedi tidak dapat dihindari, dengan sembilan orang dilaporkan meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut. Selain itu, banyak aparat kepolisian mengalami luka saat mengendalikan massa.
Di tengah eskalasi itu, Polri juga menjatuhkan sanksi tegas berupa pemecatan terhadap salah satu anggotanya yang dinilai lalai. Kelalaian itu disebut menyebabkan tewasnya seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan.
Kondisi ini menjadi salah satu sorotan besar publik dan diprediksi masuk dalam laporan informasi keamanan yang dibawa Herindra ke Presiden. BIN sebagai lembaga intelijen negara memang memiliki kewenangan langsung memberikan laporan khusus kepada kepala negara.
Sebagai mitra strategis Presiden, BIN diharapkan dapat memberi masukan cepat dan tepat agar situasi nasional tetap terjaga kondusif. Kehadiran Herindra di Istana mempertegas bahwa pemerintah serius memantau perkembangan terbaru di lapangan.
Langkah penguatan koordinasi antara BIN dan Presiden menjadi krusial, terlebih setelah gelombang protes yang menyentuh hampir seluruh wilayah Indonesia. Informasi akurat dari BIN diharapkan membantu Presiden mengambil kebijakan yang tepat demi menenangkan situasi nasional.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v