Dumai EKOIN.CO – Ledakan besar kembali mengguncang kilang minyak Pertamina RU II Putri Tujuh, Rabu (1/10/2025) malam, hingga menimbulkan kepanikan warga. Api sempat membubung tinggi ke langit Dumai sebelum berhasil dipadamkan oleh tim pemadam internal kilang. Namun, protes keras warga pecah di sekitar lokasi insiden.
[Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v]
Ratusan warga berdesakan di Jalan Putri Tujuh, tepat di depan gerbang kilang, menuntut jaminan keselamatan setelah kejadian berulang kali terjadi. Mereka menyebut insiden ini sudah melampaui batas toleransi.
“Siapa bertanggung jawab? Seharusnya tingkatkan pengawasan, jika meledak semuanya gimana,” teriak Edi, salah seorang warga, dalam aksi protes yang berlangsung ricuh.
Kemarahan warga tak terbendung. Mereka memaki petugas yang berjaga, menolak kembali ke rumah tanpa penjelasan penyebab pasti kebakaran. “Kami sudah muak dengan kejadian seperti ini,” seru warga lain yang emosinya memuncak.
Warga Desak Jaminan Keselamatan Kilang Minyak
Ledakan keras terdengar sekitar pukul 21.00 WIB, memecah keheningan kawasan Dumai Timur. Getaran dari dentuman dirasakan hingga permukiman warga. Banyak keluarga berhamburan keluar rumah dengan wajah panik.
Kilang Putri Tujuh, yang berdiri sejak 1971, selama ini dikenal sebagai ikon industri sekaligus pusat ekonomi Dumai. Dengan kapasitas olah ratusan ribu barel per hari, kilang ini memasok produk vital seperti solar, avtur, LPG, hingga green coke.
Namun, sejarah panjangnya tak lepas dari insiden berulang. Tahun 2008, sebuah tangki berkapasitas 5.000 kiloliter terbakar. Setahun berselang, ledakan pipa bertekanan tinggi juga pernah mengguncang fasilitas tersebut.
Kilang Minyak dan Catatan Kelam Dumai
Protes kali ini dianggap warga sebagai puncak kekecewaan. Bagi mereka, setiap kebakaran di kilang minyak bukan hanya kerugian ekonomi, tetapi ancaman nyata bagi keselamatan hidup.
Meski Pertamina mengklaim api sudah dikendalikan, warga mendesak transparansi penuh mengenai penyebab insiden. Mereka juga meminta adanya jaminan perlindungan dan evaluasi sistem keamanan di kilang.
Dumai, kota industri yang bertumbuh bersama keberadaan kilang, kini kembali diuji. Masyarakat di sekitarnya berharap tragedi berulang tidak lagi menghantui generasi berikutnya.
Kilang minyak, yang menjadi nadi energi nasional, kini berada di persimpangan: antara keberlangsungan produksi atau keselamatan warga yang selalu waswas setiap kali sirene darurat berbunyi.
Peristiwa kebakaran kilang minyak di Dumai menambah catatan panjang insiden serupa yang meresahkan masyarakat. Ledakan kali ini memicu protes besar warga, menuntut transparansi dan jaminan keselamatan.
Insiden berulang menunjukkan adanya celah dalam pengawasan dan standar keamanan kilang. Jika tidak segera ditangani, kepercayaan publik pada perusahaan energi bisa terus merosot.
Kilang minyak memang berperan vital dalam ekonomi dan energi nasional, tetapi harus sejalan dengan jaminan keamanan bagi masyarakat sekitar.
Diperlukan langkah nyata dari Pertamina untuk meningkatkan proteksi, sistem peringatan dini, serta komunikasi terbuka dengan warga.
Masyarakat berharap agar tragedi seperti ini menjadi momentum evaluasi besar demi keselamatan bersama. ( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v