Jakarta, EKOIN.CO – Pebulu tangkis dunia asal Denmark, Viktor Axelsen, dikenal bukan hanya karena prestasinya di lapangan, tetapi juga kebiasaannya yang unik soal kuliner Indonesia. Meski sering mengunjungi Indonesia untuk turnamen bergengsi seperti Indonesia Masters dan Indonesia Open, Axelsen secara terang-terangan mengaku enggan mencicipi makanan lokal. Keputusan ini ternyata terkait langsung dengan fokusnya mempertahankan performa di arena bulu tangkis.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Axelsen menyatakan, pola makan sangat memengaruhi stamina dan konsentrasi. “Saya harus ekstra hati-hati soal makanan selama turnamen. Apa yang saya makan bisa berdampak langsung pada performa,” ungkap juara dunia tersebut. Karena itulah, Axelsen lebih memilih menu yang familiar dan aman bagi tubuhnya, daripada mencoba kuliner khas yang berisiko mengganggu kondisi fisik.
Kebiasaan Diet Ketat Pebulu Tangkis Dunia
Selama berada di Indonesia, Axelsen kerap mengatur menu harian secara ketat. Meski sebagian besar atlet mungkin menikmati variasi kuliner lokal, Axelsen tetap konsisten pada makanan yang sudah diuji efektivitasnya untuk energi dan pemulihan tubuh. Nutrisi yang tepat, menurutnya, merupakan bagian penting dari strategi menang di turnamen tingkat tinggi.
Selain itu, Axelsen juga menekankan pentingnya hidrasi dan waktu istirahat. Jadwal padat turnamen di Indonesia membuatnya harus ekstra disiplin. Pola makan yang konsisten membantu meminimalisir risiko sakit perut atau gangguan pencernaan, yang bisa memengaruhi performa dalam pertandingan.
Performa vs Pengalaman Kuliner
Keputusan Axelsen untuk menghindari kuliner khas Indonesia sebenarnya bukan berarti ia menolak budaya lokal. Ia tetap menikmati suasana turnamen, berinteraksi dengan penggemar, dan menghargai tradisi setempat. Namun, prioritas utama tetap menjaga kondisi fisik agar bisa bermain optimal.
Pengalaman ini menyoroti tantangan unik atlet internasional yang berkompetisi di negara dengan kuliner berbeda. “Fokus pada performa adalah yang utama. Saya ingin memberi yang terbaik di lapangan, meski harus melewatkan beberapa hidangan lezat,” jelas Axelsen.
Praktik ini juga menjadi pelajaran bagi atlet lain maupun penggemar olahraga, bahwa menjaga pola makan dan kebiasaan sehat bisa menjadi faktor penentu keberhasilan. Terlebih bagi atlet yang menghadapi jadwal turnamen padat, disiplin dalam diet menjadi strategi vital untuk meraih kemenangan.
Dalam konteks olahraga internasional, kisah Axelsen menegaskan bahwa kesuksesan bukan hanya soal latihan di lapangan, tetapi juga pengelolaan tubuh di luar lapangan. Pengaturan makanan, waktu tidur, dan manajemen stres menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas juara dunia.
Kesadaran akan hubungan antara nutrisi dan performa ini semakin penting, terutama ketika menghadapi kompetisi di berbagai negara dengan budaya kuliner yang berbeda. Axelsen membuktikan bahwa disiplin dan fokus dapat membantu atlet tetap berada di puncak meski jauh dari rumah.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v