Jakarta, EKOIN.CO – Investigasi awal kecelakaan maut pesawat Air India Boeing 787 Dreamliner yang terjadi pada 12 Juni 2025 mulai mengerucut pada kemungkinan masalah di sistem kontrol bahan bakar. Tiga sumber terpercaya yang diwawancarai Reuters mengungkapkan, laporan sementara akan dirilis Jumat (11/7/2025) mendatang.
Pesawat yang membawa 242 penumpang tersebut jatuh di permukiman padat penduduk tak lama setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad menuju London. Kecelakaan ini menewaskan 241 penumpang dan sejumlah warga di darat, menjadikannya salah satu tragedi penerbangan terburuk dalam dekade terakhir.
“Analisis perekam data penerbangan dan suara kokpit, serta simulasi Boeing menunjukkan fokus investigasi pada pergerakan sakelar kontrol bahan bakar mesin,” jelas salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, Rabu (9/7/2025).
Meski demikian, sumber tersebut menekankan bahwa laporan akhir masih bisa mengalami perubahan. Publikasi industri penerbangan The Air Current melaporkan, penyelidik belum dapat memastikan apakah gerakan pada sakelar bahan bakar tersebut disengaja, tidak sengaja, atau akibat faktor teknis.
Tragedi ini menjadi pukulan berat bagi:
– Program revitalisasi Air India oleh Tata Group sejak akuisisi 2022
– Ambisi India menjadi hub penerbangan global
– Reputasi Boeing 787 Dreamliner
Data menunjukkan pesawat mulai kehilangan ketinggian setelah mencapai 650 kaki. “Kami belum bisa menyimpulkan apakah masalah teknis atau human error yang menjadi penyebab utama,” tambah sumber lain yang familiar dengan proses investigasi.