Sanaa EKOIN.CO – Ketegangan kembali meningkat di wilayah Laut Merah setelah kelompok militan Houthi meluncurkan serangan terhadap kapal dagang berbendera Liberia, Eternity, pada Senin, 7 Juli 2025. Serangan tersebut terjadi sehari setelah kelompok yang didukung Iran ini menyerang kapal Magic Seas, menandai kembalinya aksi bersenjata terhadap lalu lintas pelayaran komersial.
Kapal Eternity dilaporkan mengalami kerusakan parah dan kehilangan tenaga penggerak saat berada di lepas pantai kota Hodeida, Yaman, yang saat ini dikuasai Houthi. Menurut keterangan dari Operasi Perdagangan Maritim Inggris, kapal itu dikelilingi perahu-perahu kecil dan terus menjadi sasaran serangan.
“(Eternity) mengalami kerusakan signifikan dan kehilangan semua tenaga penggerak,” demikian pernyataan resmi dari lembaga yang dijalankan Angkatan Laut Inggris, seperti dikutip dari AFP, Selasa (8/7).
Firma keamanan Ambrey yang berbasis di Inggris menyampaikan bahwa dalam insiden tersebut, dua awak kapal terluka dan dua lainnya dinyatakan hilang. Disebutkan pula bahwa sebagian besar dari 22 awak kapal tersebut merupakan warga negara Filipina.
Serangan terhadap Magic Seas, yang dilakukan sehari sebelumnya pada Minggu, 6 Juli, juga dikonfirmasi oleh kelompok Houthi. Mereka menyatakan telah menggunakan rudal, drone, dan kapal tanpa awak untuk menyerang kapal kargo berbendera Yunani tersebut.
Serangan Kembali Houthi di Jalur Vital Perdagangan
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran akan kembalinya serangan rutin terhadap rute pelayaran yang sebelumnya membawa sekitar 12 persen perdagangan global. Serangan terbaru ini menjadi yang pertama dilakukan Houthi sejak kelompok tersebut menghentikan kampanye antikapal pada Januari lalu.
Mohammed Albasha dari Basha Report Risk Advisory menjelaskan bahwa aksi ini bisa menjadi pesan kepada Amerika Serikat dan Israel. “Serangan ini dimaksudkan sebagai pesan bahwa Houthi masih aktif dan mampu bertindak,” ujarnya.
Sementara itu, seluruh awak Magic Seas dilaporkan telah dievakuasi dengan selamat pada Senin. Houthi menyatakan bahwa kapal tersebut telah tenggelam setelah serangan.
Kelompok Houthi mulai menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak agresi militer Israel di Jalur Gaza meningkat. Serangan ini disebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Israel Melancarkan Operasi Militer Balasan
Sebagai balasan, Israel meluncurkan serangkaian serangan udara terhadap sejumlah pelabuhan dan fasilitas penting di wilayah Yaman pada Minggu malam hingga Senin pagi. Seperti dilaporkan CNN, serangan menyasar Pelabuhan Hodeida, Ras Isa, Salif, dan pembangkit listrik Ras Kanatib.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), serangan ini dilancarkan setelah Houthi menembakkan tiga rudal balistik ke wilayah Israel, termasuk satu rudal yang berhasil dicegat pada Sabtu, 5 Juli 2025.
IDF juga menyerang kapal kargo Galaxy Leader, yang sebelumnya disita Houthi pada November 2023. Dalam pernyataannya, IDF menyebut Houthi telah memasang sistem radar di kapal itu untuk melacak kapal-kapal lain di wilayah maritim internasional.
“Pasukan Houthi menggunakan sistem radar pada Galaxy Leader untuk memfasilitasi kegiatan teroris lebih lanjut,” bunyi pernyataan resmi IDF.
Sebelum serangan dilakukan, juru bicara militer IDF Avichay Adraee sempat mengeluarkan peringatan evakuasi bagi pelabuhan dan pembangkit listrik yang menjadi target.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut operasi ini sebagai bagian dari kampanye militer baru yang dinamai “Bendera Hitam”. Ia menegaskan bahwa Houthi akan terus membayar mahal atas aksi mereka.
“Siapa pun yang menyakiti Israel akan dibalas, siapa yang melawan akan dipotong tangannya,” tegas Gallant dalam unggahan di platform X.
Dampak dan Reaksi Houthi atas Serangan Balasan
Militer Houthi mengonfirmasi bahwa Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran. Mereka menyatakan telah menggunakan sistem rudal permukaan-ke-udara buatan lokal untuk menghadapi agresi tersebut.
Anggota biro politik Houthi, Mohammed Al Farah, menuding bahwa serangan ke pelabuhan dan pembangkit listrik bertujuan melukai warga sipil dan tidak terkait aktivitas militer. Pernyataan ini disampaikan melalui TV Al-Masirah, media milik Houthi.
Nadwa Dawsari, analis dari Middle East Institute, menyatakan bahwa meskipun Houthi mengklaim mendukung Palestina, aksi mereka di Laut Merah bertujuan memperkuat posisi regional dan pengaruh Iran.
“Serangan ini bukan hanya tentang Gaza. Ini untuk memperkuat posisi Houthi sebagai kekuatan utama di kawasan,” tulisnya di media sosial.
Di saat yang sama, agresi Israel terhadap Jalur Gaza masih berlangsung. Menurut otoritas pertahanan sipil Gaza, 29 orang tewas akibat serangan udara pada Senin. Di antara korban terdapat sembilan orang yang meninggal dalam serangan drone di kamp pengungsi dekat Khan Yunis.
Serangkaian insiden ini semakin memperkeruh situasi keamanan di kawasan, terutama bagi pelayaran internasional yang melewati Laut Merah.
Kondisi ini memaksa sejumlah perusahaan pelayaran mengalihkan jalur pengiriman mereka ke selatan Afrika, menghindari Laut Merah yang menjadi jalur utama antara Asia dan Eropa.
yang dapat diambil dari konflik ini adalah perlunya keterlibatan diplomatik internasional untuk segera menengahi eskalasi antara Houthi, Israel, dan pihak terkait. Jalur damai melalui mediasi dapat menghindari jatuhnya korban lebih lanjut dan kerugian ekonomi global.
Pemerintah negara-negara besar, termasuk anggota PBB, perlu memberikan tekanan agar kedua belah pihak menghentikan serangan dan memulai kembali gencatan senjata. Keamanan laut internasional merupakan tanggung jawab bersama.
Dunia usaha dan industri logistik juga harus bersiap menghadapi kemungkinan berlanjutnya ketegangan ini dengan memperkuat rencana kontinjensi dan jalur alternatif perdagangan.
Masyarakat internasional juga perlu memastikan bahwa tindakan militer tidak menyasar fasilitas sipil yang dapat memperparah kondisi kemanusiaan, baik di Gaza maupun Yaman.
Akhirnya, hanya komitmen bersama untuk menghentikan kekerasan dan memulai dialog konstruktif yang dapat menyelamatkan kawasan dari kehancuran yang lebih luas dan menjaga stabilitas global.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v